3.1.1. MATERI KULIAH
3.1.1.1. Membaca Materi Kuliah
Sebelum melanjutkan membaca materi, sebaiknya menyegarkan ingatan kembali mengenai apa itu pencemaran lingkungan hidup dan kerusakan lingkungan hidup. Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencemaran lingkungan hidup adalah "masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan". UU yang sama mendefinisikan kerusakan lingkungan hidup sebagai "perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup". Definisi mengenai pencemaran lingkungan hidup dan kerusakan lingkungan ini didasarkan pada keriteria yang ditetapkan, yang untuk pencemaran lingkungan hidup disebut baku mutu lingkungan hidup dan untuk kerusakan lingkungan hidup disebut kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Dalam kaitan ini, baku mutu lingkungan hidup didefinisikan sebagai "ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup", sedangkan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup didefinisikan sebagai "ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya."
Definisi pencemaran lingkungan hidup menggunakan istilah "masuk atau dimasukkannya", sedangkan definisi kerusakan kerusakan lingkungan hidup menggunakan istilah "perubahan langsung atau tidak langsung". Penggunaan istilah "masuk atau dimasukkannya" dan "perubahan langsung atau tidak langsung" ini menyiratkan bahwa dalam pencemaran lingkungan hidup ada yang memasukkan sesuatu dan dalam kerusakan lingkungan hidup ada yang mengubah sesuatu. Dari mana sesuatu yang mencemari masuk merupakan sumber pencemaran lingkungan hidup dan dari mana perubahan lingkungan hidup terjadi merupakan sumber kerusakan lingkungan hidup. Berapa besar sesuatu yang mencemari masuk sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan hidup merupakan skala pencemaran lingkungan hidup, sedangkan berapa besar perubahan sesuatu terjadi sehingga dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup merupakan skala kerusakan lingkungan hidup. Batas maksimum sesuatu boleh masuk agar lingkungan hidup tidak tercemar ditetapkan sebagai baku mutu lingkungan hidup dan berapa besar perubahan maksimum boleh terjadi agar lingkungan hidup tidak mengalami kerusakan merupakan keriteria baku kerusakan lingkungan hidup.
Sumber pencemaran lingkungan hidup dapat merupakan sumber titik (point sources) atau sumber bukan titik (non-point soyrces). Pada pencemaran bersumber titik, pencemaran berasal dari titik yang dapat ditentukan keberadaannya. Contoh sumber pencemaran titik adalah pabrik, kandang ternak, tempat pembuangan sampah, dsb., yang diketahui lokasi keberadaannya. Pada pencemaran bersumber non-titik, pencemar barasal dari mana-mana dalam suatu areal yang luas. Oleh karena melibatkan wilayah yang luas pencemaran bersumber bukan titik juga disebut pencemaran bersumber wilayah. Contoh sumber pencemaran bukan titik adalah sampah yang dibuang sembarangan di mana-mana, pestisida dan pupuk pertanian, sedimentasi badan perairan, dsb. Memperhatikan definisinya, kerusakan lingkungan hidup mencakup pencemaran lingkungan hidup. Oleh karena itu, sumber kerusakan lingkungan hidup dapat terjadi karena pencemaran tingkungan hidup. Namun selain berubah karena sesuatu yang masuk atau dimasukkan, lingkungan hidup juga dapat mengalami kerusakan karena sesuatu yang keluar atau dikeluarkan. Misalnya hutan mengalami kerusakan karena pohonnya ditebang secara berlebihan atau lahan mengalami kerusakan karena tanahnya tererosi atau mengalami longsor. Kerusakan lingkungan yang terjadi dalam bentuk kaluarnya sesuatu pada umumnya bersumber bukan titik. Penebangan pohon dilakukan oleh orang yang berasal dari mana-mana, erosi tanah dan tanah longsor terjadi oleh limpasan air yang berasal dari mana-mana. Sesuatu yang keluar dari kerusakan lingkungan hidup dapat menimbulkan pencemaran lingkungan hidup, sebagaimana misalnya erosi tanah dapat mencemari badan perairan sungai dan danau.
Menurut UU No. 32 Tahun 2009, penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui baku mutu lingkungan hidup (Pasal 20 Ayat 1) dan baku mutu lingkungan hidup meliputi (a) baku mutu air, (b) baku mutu air limbah, (c) baku mutu air laut, (d) baku mutu udara ambien, (e) baku mutu emisi, (f) baku mutu gangguan, dan (g) baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Pasal 20 Ayat 2). Baku mutu (a), (c), (d), dan (g) diatur lebih lanjut melalui Peraturan Pemerintah (Pasal 20 Ayat 4), sedangkan baku mutu (b), (e), dan (f) diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri (Pasal 20 Ayat 5). Undang-undang yang sama juga menetapkan bahwa untuk menentukan terjadinya kerusakan lingkungan hidup, ditetapkan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup (pasal 21 Ayat 1) dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup meliputi kriteria baku kerusakan ekosistem dan kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklim (Pasal 21 Ayat 2). Kriteria baku kerusakan ekosistem meliputi: (a) kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa. (b) kriteria baku kerusakan terumbu karang, (c) kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan, (d) kriteria baku kerusakan mangrove, (e) kriteria baku kerusakan padang lamun, (f) kriteria baku kerusakan gambut, (g) kriteria baku kerusakan karst, dan/atau (h) kriteria baku kerusakan ekosistem lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklim didasarkan pada paramater antara lain: (a) kenaikan temperatur, (b) kenaikan muka air laut, (c) badai, dan/atau (d) kekeringan. Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria baku kerusakan ekosistem dan kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklim diatur melalui Peraturan Pemerintah. Skala pencemaran lingkungan dapat diperoleh melalui Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri mengenai baku mutu lingkungan, sedangkan skala mengenai kriteria baku kerusakan lingkungan hidup dapat diperoleh dari Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai kriteria baku mutu kerusakan lingkungan hidup tertentu.
Mengingat pencemaran lingkungan hidup dan kerusakan lingkungan hidup saling berkaitan satu sama lain maka keduanya lazim dibahas secara bersamaan sebagai degradasi lingkungan (environmental degradation), yang didefinisikan oleh UN Office for Disaster Risk Reduksion (UNDRR) sebagai "penurunan kemampuan lingkungan hidup untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan sosial dan ekologis". Untuk memahami secara lebih rinci mengenai bagaimana pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan hidup saling berkaitan datu sama lain dalam menimbulkan degradasi lingkungan hidup, silahkan baca bab An introduction to Environmental Degradation: Causes, Consequence and Mitigation dalam buku Environmental Degradation: Causes and Remediation Strategies. Sebagaimana diuraikan dalam bab buku tersebut, degradasi lingkungan hidup sebenarnya dapat terjadi karena faktor manusia dan karena faktor alam, tetapi kontribusi faktor manusia berkontribusi jauh lebih besar (Gambar 3.1.1). Degradasi lingkungan hidup dapat disebabkan oleh faktor manusia berupa urbanisasi, industrialisasi, dan kepadatan penduduk, faktor alam berupa bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, angin puting beliung, badai tropis, dsb., dan faktor keduanya berupa kebakaran. Degradasi dapat terjadi pada lahan, air, dan udara dan menimbulkan dampak berupa pencemaran lahan, air, dan udara, penggurunan, kekurangan air bersih, dan kerusakan lapisan oozon, emisi karbon, pemanasan global, dan perubahan iklim, serta kehilangan keanekaragaman hayati dan tutupan hutan.
Gambar 3.1.1. Bagan alir hubungan antara pencemaran lingkungan hidup dan kerusakan lingkungan hidup dalam dpnteks degradasi lingkungan hidup |
Mengenai pnyebab faktor yang mempengaruhi degradasi lingkungan, keduanya sebenarnya saling berkaitan satu sama lain. Satu faktor tertentu bisa menjadi penyebab, sedangkan banyak faktor lainnya menjadi faktor yang mempengaruhi degradasi lingkungan. Namun mengakhiri mempelajari materi ini, silahkan baca terlebih dahulu faktor-faktor yang terkait dengan degradasi lingkungan hidup sebagaimana diuraikan oleh Bentley (2022). Bentley (2022) memilah faktor-faktor yang berkaitan dengan degradasi lingkungan menjadi kelompok faktor sosial, kelompok faktor ekonomis, kelompok faktor politik dan administratif, dan kelompok faktor lingkungan. Kelompok faktor sosial mencakup penduduk, kemiskinan, dan urbanisasi. Kelompok faktor ekonomis mencakup kegagalan pasar, pembangunan ekonomi, pembangunan pertanian, dan pembangunan transportasi. Kelompom faktor politik dan administratif mencakup kepemimpinan yang tidak visioner, demokrasi yang lebih mementingkan dari dan oleh daripada untuk rakyat, politisi yang lebih mementingkan kelompok, dan penetapan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup yang tidak disertai dengan pengawasan lapangan. Faktor lingkungan mencakup antara lain kondisi lingkungan alami yang rentan, habitat yang terfragmentasi, dan habitat yang telah mengalami gangguan. Bentley tidak menyebutkan faktor gaya hidup mewah, konflik bersenjata, dan tata kelola pemerintahan sebagai faktor yang ikut berkontribusi, padahal dalam banyak kasus sangat menentukan.
3.1.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka
Silahkan mengklik halaman Pustaka Wajib untuk mengakses buku teks, halaman web, dan berbagai sumber lainnya untuk memperdalam pemahaman mengenai pengelolaan, perlindungan, dan pengendalian lingkungan hidup, khususnya (klik untuk mengunduh gratis):
- Bentley, R. (2022) Causes and Factors of Environmental Degradation
- Choudhary, M.P. & Chauhan, G.S. (2015) Environmental Degradation: Causes, Impacts and Mitigation
- Maurya, P.K., Ali, S.A., & Ahmad, A. (2020). An introduction to environmental degradation: Causes, consequence and mitigation
- Ulucak, Z. (2021) Causes, Consequences and Preventive Measures of Environmental Degradation
Mahasiswa wajib menyampaikan melalui Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas judul buku, judul bab buku, dan isi bab buku yang telah dibaca terkait dengan materi kuliah ini.
3.1.1.3. Kuis Kuliah
Setelah membaca materi kuliah 3.1 serta mengklik tautan dan membaca pustaka yang diberikan pada materi kuliah, setiap mahasiswa wajib mengerjakan kuis secara mandiri untuk mengevaluasi diri dalam memahami materi kuliah:
- Mengerjakan dan Memasukkan Lembar Jawaban Kuis selambat-lambatnya pada Selasa, 5 Maret 2024 pukul 24.00 WITA;
- Memeriksa Daftar Lembar Jawaban untuk Memastikan Lembar Jawaban Kuis sudah masuk dan memeriksa nilai yang diperoleh.
Pada saat memeriksa daftar lembar jawaban, silahkan periksa sendiri berapa nilai yang Anda peroleh. Bila memperoleh nilai <60 berarti Anda belum memahami materi kuliah sehingga perlu membaca kembali. Mahasiswa yang tidak mengerjakan kuis tidak akan memperoleh nilai untuk setiap kuis yang tidak dikerjakan.
3.1.2. TUGAS KULIAH
3.1.2.1. Menyampaikan dan Menanggapi Komentar dan/atau Pertanyaan
Setelah membaca materi kuliah ini, silahkan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal berkaitan langsung dengan materi kuliah ini di dalam kotak komentar yang terletak di sebelah bawah materi kuliah ini. Sampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal yang belum diuraikan secara jelas, bukan hal-hal yang yang sudah diuraikan dalam materi atau tidak berkaitan langsung dengan materi atau yang sudah disampaikan oleh mahasiswa lain. Silahkan juga menanggapi pertanyaan atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lain terhadap materi kuliah ini. Komentar dan/atau pertanyaan serta tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain harus sudah masuk selambat-lambatnya sampai pada Selasa, 5 Maret 2024 pukul 24.00 WITA. Salin komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah serta tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain lalu tempel dalam Laporan Melaksanakan Kuliah. Setiap mahasiswa juga dapat diminta untuk menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat melaksanakan ujian tengah semester.
3.1.2.2. Membagikan Blog Mata Kuliah dan Materi Kuliah
Untuk memanfaatkan media sosial dalam pembelajaran, silahkan membagikan membagikan blog mata kuliah dengan mengklik pilihan tombol media sosial untuk membagikan blog secara keseluruhan dan membagikan setiap materi kuliah dengan mengklik tombol pilihan media sosial yang disediakan pada setiap materi kuliah selambat-lambatnya sampai pada Selasa, 5 Maret 2024 pukul 24.00 WITA. Catat tautan (link) pembagian blog dan pembagian materi kuliah melalui media sosiadiminta untukwajib menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat melaksanakan ujian tengah semester.
3.1.2.3. Mengerjakan Latihan Pembelajaran Kasus
Pada ekosistem yang sudah dipilih pada saat mengerjakan Tugas Kasus materi kuliah 1.1 dan ciri-cirinya sudah dilaporkan pada saat mengerjakan Tugas Kasus materi kuliah 1.2 dan pencemaran dan kerusakannya sudah dilaporkan pada Tugas Kasus materi kuliah 1.3 serta tanggung jawab pembangunannya sudah dilaporkan pada Tugas Projek materi kuliah 2.1 dan materi kuliah 2.2, dalam kelompok kerja tugas yang sama silahkan cari informasi mengenai hal-hal sebagai berikut:
- Melanjutkan pengamatan pada ekosistem yang sudah dipilih pada mulai pada tugas Projek Kuliah materi kuliah 1.1. Jika belum, silahkan baca kembali materi kuliah 1.1 sampei materi kuliah 2.2 dan kemudian pilih ekosistem yang diamati secara kelompok. Tentukan lokasi ekosistem yang diamati dengan mengukur koordinat LS dan BT dan elevasi dengan menggunakan aplikasi GPS Data yang dipasang pada ponsel Android dan terlebih dahulu mengatur agar pengukuran koordinat dilakukan dengan menggunakan format derajat desimal (decimal degrees). Catat angka koordinat setelah angka Acuracy < 5 m.
- Melanjutkan pengerjaan Projek Kuliah materi kuliah 2.2, lakukan pengamatan dan wawancara dengan masyarakat di sekitar ekosistem yang dipilih untuk memperoleh informasi mengenai sumber dan penyebab terjadinya pencemaran lingkungan hidup dan kerusakan lingkungan hidup pada ekosistem yang diamati;
- Melanjutkan pengerjaan Projek Kuliah materi kuliah 2.2, lakukan pengamatan dan wawancara dengan masyarakat di sekitar ekosistem yang dipilih untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pencemaran lingkungan hidup dan kerusakan lingkungan hidup pada ekosistem yang diamati.
Laporkan data hasil pengamatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Pengerjaan Tugas Projek pada saat memasukan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas paling lambat pada Selasa, 5 Maret 2024 pukul 24.00 WITA.
3.1.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH
Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini:
- Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Kamis, 29 Februari 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani silahkan periksa hasil penandatanganan daftar hadir untuk memastikan daftar hadir telah ditandatangani;
- Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Selasa, 5 Maret 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan silahkan periksa hasil pemasukan laporan untuk memastikan laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan tidak menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah akan ditetapkan sebagai tidak mengikuti perkuliahan.
***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada 20 Februari 2022, diperbarui termutakhir pada 7 Maret 2023
Diterbitkan pertama kali pada 20 Februari 2022, diperbarui termutakhir pada 7 Maret 2023
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.
Seperti yang di ketahui,dalam pelaksanaan tugasnya pastinya di suatu daerah ada stekholder-stekholder terkait yang menangani masalah lingkungan ataupun kaitannya.Contoh lembaga kecilnya adalah BLH. Tetapi dalam kesehariannya masalah lingkungan misalnya sampah marak kita temukan di pinggir jalan, sungai bahkan di pusat kota. Masalah sampah merupakan masalah umum atau masalah klasik dalam kaitannya dengan lingkungan yang sering kita jumpai dan kita temui.Akibat dari sampah dapat bermacam-macam misal, pencemaran tanah,air,udara dan juga akan berdampak langsung pada kesehatan.Apakah tidak ada upaya efektif dan preventif dari lembaga terkait (pemerintah) dalam mencegah dan menanggulangi masalah lingkungan (sampah)?karena ditinjau dari segi dampaknya makin hari makin meluas!
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteBenar sekali bahwa masalah lingkungan mengenai sampah bukan lagi hal yang asing atau sesuatu yang baru lagi bagi manusia.
DeleteSampah menjadi masalah yang paling susah untuk di tanggulangi.Mengapa demikian? karena menurut pemikiran saya, jika manusia atau oknum yang tidak bertanggung jawab lainnya kembali melakukan tindakan (dalam hal ini membuang sampah sembarangan) otomatis walaupun masalah yang sebelumnya sudah di atasi, akan terjadi kembali.
Berbicara mengenai respon pemerintah terkait upaya penanggulangan dan pencegahan mengenai masalah sampah, tentu masing masing daerah memiliki kebijakannya tersendiri.
Jika penanggap sebelumnya menjelaskan beberapa strategi untuk menanggulangi sampah di kota Bandar Lampung, maka saya akan menjelaskan upaya pemerintah Kota Kupang.
Dalam sebuah jurnal penelitian mengenai "Kewargaan dan Kolaborasi Pemecahan Masalah Publik: Studi Isu Sampah Di Kota Kupang" memaparkan mengenai upaya pemerintah dalam menanggapi masalah sampah, antara lain sebagai berikut :
1.Adanya Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang sampah
Dengan melakukan tindakan hukum terhadap perilaku
terkait sampah
2.Mobilisasi ASN Kota Kupang
Efektif membersihkan sampah yang ada dan memberi contoh kepada publik
3.Mewajibkan pengusaha menyediakan tong sampah
Membantu mengorganisir
pengumpulan sampah
4.Membangun kerjasama dengan Kecamatan dan Kelurahan hingga
tingkat RT/RW dalam menangani sampah
5.Mengaktifkan PD Pasar
Menangani sampah di pasar
6.Menyerahkan urusan sampah ke kelurahan
Sampah terbesar di wilayah
kelurahan
7.Penambahan jumlah tenaga kebersihan
Jumlah tenaga kebersihan masih kurang.
Tentunya upaya tersebut dapat berjalan dengan baik jika manusia mampu bekerja sama dan menyadari bahwa sampah merupakan faktor pencemaran yang dapat merugikan ekosistem dibumi ini
Menanggapi pertanyaan dari teman Wendy tentang apakah adaatau tidaknya upaya efektif dan preventif dari lembaga terkait (pemerintah) dalam mencegah dan menanggulangi masalah lingkungan (sampah)
ReplyDeleteTerkait hal tersebut, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Any Siti Purhayani dalam penelitianya yang berjudul Strategi Dinas Lingkungan Hidup dalam menanggulangi sampah mengemukakan bahwa ada beberapa strategi untuk menanggulangi sampah di kota bandar Lampung.
1. Berkolaborasi dengan instansi lainnya, seperti dinas pasar yang dipercayakan untuk memilah, dan menumpuk sampah di satu tempat agar diangkut oleh petugas pengangkut sampah dinas LH. kemudian ada dinas perhubungan yang bertanggung jawab mengelola sampah di terminal dan kecamatan/keluarahan yang memiliki peran besar dalam pengelolaan sampah. Kecamatan/kelurahan diminta untuk menekan masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya dan sudah dipilah jenis sampahnya.
2. melakukan recycle, resume dan reduce.
A. Recycle/daur ulang
Pemanfaatan limbah melalui pengolahan fisik atau kimia, untuk
menghasilkan produk lain.
Contoh : Plastik Sampah bisa di kumpulkan dan di daur ulang untuk
mendapatkan nilai ekonomis untuk memanfaatkan dan tidak menimbulkan sampah.
B. Reuse/penggunaan kembali
Pemanfaatan limbah dengan jalan menggunakan kembali untuk keperluan
yang sama tanpa mengalami perubahan bentuk.
Contoh : Thumber, Tupperware itu bisa menggunakan kembali yang bisa
di pakai , Thumber bisa di pakai kembali dari sisi kesehatan dan lebih
menyakinkan, sedangkan gelas bekas di kantin penyakitnya lebih rentan
dan mudah menular.
C. Reduce/Perolehan kembali
Upaya pemanfaatan limbah dengan cara memperosesnya, untuk
memperoleh kembali salah satu atau lebih materi / komponen yang
terkandung di dalamnya.
Contoh : Sebelum kita ngeprint kita cek dahulu, agar tidak boros kertas
dan sekarang sudah memakai email, pdf. hal itu mengurangi kertas,
Dengan teknologi yang canggih sekarang ini contoh nya seperti email
salah satu dari pada mengurangi penggunaan kertas.
Upaya-upaya tersebut merupakan langkah yang baik dalam mengelola sampah. Tinggal bagaimana kita sebagai masyarakat taat dalam membuang sampah pada tempatnya, dan memilah sampah agar tidak menyulitkan petugas dalam mengelola sampah.
Terima kasih kepada teman Tri Putra yang sudah menjelaskannya. Pada dasarnya semua bersumber dari kesadaran diri, tentang bagaimana kesadaran masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan peran masyarakat dalam kerjasama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah sampah karena dampaknya bersifat meluas. Namun upaya upaya yang dijelaskan hanya berlaku dibeberapa daerah, didaerah lainnya masih marak kita temukan tentang masalah sampah yang dampak jelasnya dapat kita lihat pada naiknya suhu bumi,Gas Rumah Kaca dan Global warming.Satu hal harus ditekankan sebelum masuk ke upaya pencegahan adalah kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari sampah itu sendiri.Cars sederhana dan efektif yang dapat dilakukan yaitu:
Delete1. Hindari penggunaan kantong dan botol plastik
2. Gunakan piring, mangkuk berbahan kaca dan yang bukan sekali pakai
3. Belanja lokal
4. Perbaiki barang rusak
5. Daur ulang barang yang tidak dapat digunakan Jika barang di rumah tidak lagi dapat diperbaiki
Dari materi yang sudah dipaparkan diatas tertera bahwa sumber pencemaran lingkungan hidup dapat merupakan sumber titik (point sources) atau sumber bukan titik (non-point soyrces), dari pernyataan tersebut pastinya mempunyai sumber, skala, penyebab dan faktor mempengaruhi yang pastinya berbeda, oleh karena itu bagaimana cara atau upaya dan apa perbedaanya dari berbagai aspek untuk mengatasi atau mengurangi pencemaran lingkungan yang bersumber dari sumber titik dan sumber bukan titik?
ReplyDeleteBaik, saya akan menanggapi pertanyaan dari saudari Emanuella.
DeleteSebagaimana kita pahami, dari materi yang telah Bapak paparkan di atas,bahwa pencemaran lingkungan berasal dari 2 sumber yaitu sumber titik(point sources) dan sumber bukan titik(non-point-soyrces) dimana tentunya sumber pencemaran lingkungan berasal dari aspek yang juga berbeda.
1. Sumber titik(point sources)
Pencemaran yang diakibatkan melalui faktor adanya pabrik, kandang ternak, tempat pembuangan sampah, yang dapat diketahui lokasi keberadaannya.
Setelah Saya membaca sebuah artikel,disitu dijelaskan cara pencegahan /penanggulangan nya, antara lain sebagai berikut :
1.Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, pangadaan taman nasional, dan lain-lain.
2. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain.
3. Jangan membuang bahan berbahaya di tempat sampah.
4. Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan.
5. Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga limbah yang dibuang ke lingkungan sudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan.
6. Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang jauh dari pemukiman.
7. Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AM-DAL).
8. Mengatur sistem pembuangan limbah industri
Selanjutnya,
2. Sumber bukan titik (non-point-soyrces)
Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh faktor pembuangan sampah secara sembarangan,adanya peptisida,penggunaan pupuk pertanian, sedimentasi perairan yang berasal dari mana saja dalam suatu areal hingga melibatkan sebuah wilayah yang luas.
Untuk pencegahan dan penanggulan pencemarannya, dapat dilakukan dengan cara :
1.Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan.
2. Tidak membuang
sampah sembarangan
3. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.
4. Saat mengecat rumah, gunakan cat lateks
5.Jangan isi tangki bensin kendaraan secara berlebihan
6. Jangan membakar sampah di halaman
7. Tanam sebuah pohon di rumah
8.Kurangi penggunaan kendaraan pribadi.
9.Gunakan lebih sedikit pupuk untuk tanaman-tanaman Anda
10.Jangan pernah menuangkan apa pun, terutama limbah minyak atau bahan kimia rumput yang tersisa ke saluran pembuangan air.
Dari materi yang sudah dipaparkan diatas dijelaskan bahwa Bentley tidak menyebutkan faktor gaya hidup mewah, konflik bersenjata, dan tata kelola pemerintahan sebagai faktor yang ikut berkontribusi pada degradasi lingkungan, padahal dalam banyak kasus sangat menentukan. Pertanyaan saya adalah apa yang menyebabkan dalam banyak kasus faktor gaya hidup mewah, konflik bersenjata, dan tata kelola pemerintahan dapat berkontribusi atau mempengaruhi degradasi lingkungan?
ReplyDeleteSaya akan menanggapi pertanyaan dari saudara Rahmadhiani Nurdin : faktor gaya hidup yang mewah dapat menjadikan masalah lingkungan karena meningkatnya pola konsumsi masyarakat, dimana dengan meningkatnya pola konsumsi masyarakat maka akan menimbulkan masalah lingkungan seperti sampah, pencemaran, dll yang dapat berakibat pada menurunnya kualitas lingkungan.
DeleteDisamping itu konflik bersenjata baik dalam wilayah suatu negara maupun antar negara di dunia ini. Para pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata tidak sedikit menargetkan serangan pada objek-objek lingkungan secara langsung maupun tidak langsung untuk memenangkan peperangan walaupun dampak kerusakannya parah, dan pemulihannya memerlukan waktu yang cukup lama.
Selanjutnya untuk tata Kelola pemerintah yang buruk dimana tata Kelola pemerintah yang dilakukan saat ini belum ramah terhadap pengelolaan hutan.
Menurut saya itulah penyebab yang melatarbelakangi mengapa ketiga faktor tersebut mempengaruhi degradasi lingkungan.
Menjawab pertanyaan diatas mengenai 3 hal seperti faktor gaya hidup mewah, konflik bersenjata, dan tata kelola pemerintahan dapat berkontribusi atau mempengaruhi degradasi lingkungan karena:
Delete1. Dari gaya hidup mewah, terlebih dengan pola hidupnya yang mewah dan boros menjadikan manusia memiliki perilaku konsumtif terhadap pembelian barang dan peralatan yang memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Sebagai akibatnya keseimbangan ekosistem menjadi terganggu dan terjadi degradasi lingkungan
2. Dari adanya konflik bersenjata dengan fenomena fenomena perang antarnegara berdaulat, perlombaan senjata militer, aliansi keamanan regional, sampai pada perimbangan kekuatan antara negara-negara utama dalam politik internasional memberikan dampak langsung terhadap kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat dan negara yang muncul dari adanya eksploitasi secara berlebihan dan persaingan dalam memenuhi kebutuhan. Sehingga menyebabkan permasalahan seperti perubahan iklim, degradasi lingkungan lintas batas dan menipisnya sumber daya, penyakit menular, bencana alam, kekurangan pangan, dan lain-lain.
3. Tata kelola pemerintah sebagai penyelenggara negara yang diberi kewenangan mengatur tata kelola pemerintahan. Sangat berperan untuk melakukan pembinaan dan pengamanan teknis terkait pengelolaan lingkungan hidup oleh pertambangan rakyat. Hal tersebut berarti dalam tata kelola pemerintah harus mengisyaratkan kepada semua elemen di daerah wajib mengambil untuk melaksanakan pengendalian kerusakan lingkungan. Dalam tata kelola pemerintah perlu dilakukan upaya pemerintah pusat ataupun daerah dalam mengatasi kerusakan lingkungan tersebut yaitu melakukan perencanaan tata ruang berdasarkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan konsep negara kesejahteraan.
Sehingga jika hal tersebut tidak terlaksana dengan baik dan tepat maka akan berdampak langsung terhadap kerusakan lingkungan hidup dan degradasi lingkungan.
Menurut Bentley (2022) ada beberapa faktor kelompok yang berkaitan dengan degradasi lingkungan yaitu faktor kelompok sosial meliputi Urbanisasi. Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari luar kota/desa ke kota yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Disini yang ingin saya tanyakan bagaimana cara menekan urbanisasi agar tidak meningkat setiap tahunnya?? karena faktor urbanisasi sangat memiliki dampak yang besar bagi degradasi lingkungan yang dimana ketika populasi manusia dalam suatu daerah meningkat, maka permintaan kawasan tempat tinggal juga akan meningkat dan berakhir dengan pembukaan lahan hutan/pertanian untuk pemungkiman dan juga meningkatnya transportasi pada suatu wilayah yang menyebabkan polusi udara.
ReplyDeleteBaik, saya akan menanggapi pertanyaan dari saudari Tessa
DeleteCara menekan urbanisasi dengan pembangunan dan pengembangan yang ada pada daerah pedesaan haruslah terjadi secara merata. Pembangunan berbagai bentuk fasilitas penting seperti pendidikan, kesehatan dan sanitasi harus tersedia pada setiap desa sebagai salah satu langkah untuk pembangunan yang merata. Pihak pengembang properti juga bisa melakukan pengembangan pada daerah-daerah kosong yang tersedia di dekat wilayah urban sebagai bentuk agar masyarakat desa tidak perlu jauh-jauh untuk bisa merasakan sebuah kota yang nyaman dan memiliki berbagai bentuk destinasi wisata yang menarik. Generasi muda bisa memulai untuk membuka lapangan pekerjaan baru pada daerah pedesaan dengan membuka sebuah bisnis secara daring untuk menjual berbagai produk lokal yang ada pada desa tersebut agar bisa menjangkau daerah lainnya dengan mudah. Menyiapkan sebuah sistem pertanian atau bercocok tanam yang baik agar produk yang dihasilkannya bisa jauh lebih berkualitas dan mampu bersaing dengan negara internasional lainnya.
dalam pemaparan materi diatas, dijelaskan bahwa faktor penentu lainnya yang menyebabkan degradasi (faktor yang sangat berpengaruh) ialah gaya hidup mewah, konflik bersenjata dan tata kelola pemerintahan. mengapa konflik bersenjata ini tergolong didalamnya, sedangkan pemanfaatan senjata pada umumnya sudah diatur dan ditetapkan untuk siapa penggunanya dan kapan digunakannya. bagaimana dengan hal ini pak ?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeletePerang tidak hanya menimbulkan bencana kemanusiaan, tapi juga lingkungan. Secara kritis, kerusakan lingkungan memiliki implikasi bagi manusia, serta ekosistem. "Ini berarti bahwa melindungi warga sipil pertama-tama mengharuskan kita melindungi lingkungan tempat mereka bergantung," kata Doug Weir Direktur Riset dan Kebijakan Observatori Konflik dan Lingkungan (CEOBS).
DeleteKerusakan lingkungan selama konflik berlangsung sangat beragam. Menurut Doug Weir, beberapa konflik bersenjata internasional mungkin singkat, tetapi sangat merusak. Sementara beberapa perang saudara biasanya berlangsung selama beberapa dekade tetapi dilakukan dengan intensitas rendah. Banyak konflik kontemporer telah mengaburkan batas, berlangsung bertahun-tahun tetapi dengan periode perang intensitas tinggi yang berkelanjutan.
Doug Weir mengungkapkan, konflik berintensitas tinggi membutuhkan dan mengkonsumsi bahan bakar dalam jumlah besar, yang menyebabkan emisi CO2 besar dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Pergerakan kendaraan skala besar juga dapat menyebabkan kerusakan fisik yang meluas pada lanskap sensitif dan keanekaragaman hayati , seperti halnya penggunaan persenjataan peledak secara intensif.
Selain itu, hilangnya pasokan energi dapat menimbulkan gejolak efek yang merusak lingkungan, mematikan instalasi pengolahan atau sistem pemompaan, dapat menyebabkan penggunaan bahan bakar hingga generator rumah tangga yang lebih berpolusi. Insiden polusi yang parah dapat terjadi ketika fasilitas industri, minyak atau energi yanh diserang dengan sengaja, dirusak atau diganggu secara tidak sengaja. Dalam beberapa kasus, serangan yang disengaja terhadap fasilitas minyak atau industri digunakan sebagai senjata perang, untuk mencemari wilayah yang luas dan menyebarkan teror.
Teknik bumi hangus lainnya termasuk penghancuran infrastruktur pertanian seperti kanal, sumur, pompa dan pembakaran tanaman. Taktik seperti ini mengancam ketahanan pangan dan mata pencaharian, meningkatkan kerentanan masyarakat pedesaan. Entah disengaja atau tidak disengaja, insiden polusi skala besar ini dapat menyebabkan dampak lintas batas dari polusi udara atau melalui kontaminasi sungai, akuifer atau laut. Dalam beberapa kasus, ini bahkan berpotensi mempengaruhi cuaca atau iklim global.
Akses mudah ke senjata ringan juga dapat membahayakan satwa liar dengan memfasilitasi peningkatan perburuan dan ruang tak terkendali yang diciptakan oleh konflik. Sehingga menciptakan kondisi ideal untuk kejahatan terhadap satwa liar. Senjata yang digunakan dalam kejahatan terhadap satwa liar ditemukan berasal dari negara-negara yang terkena dampak konflik. Ilmuwan dan peneliti mungkin tidak dapat mengakses area tersebut karena masalah keamanan, sehingga merugikan program konservasi.
Ada beberapa faktor terkait dengan degradasi lingkungan hidup sebagaimana diuraikan oleh Bentley (2022).Salah satunya faktor politik.
ReplyDeleteYang menjadi pertanyaan saya yaitu apa hubungan faktor politik dengan degradasi lingkungan dan contoh konkritnya seperti apa?
Izin menanggapi saudara Yohana, Faktor politik berhubungan dengan faktor kepentingan pribadi politikus. sehingga hubungan nya terhadap degradasi lingkungan ialah pejabat memanfaatkan lingkungan seperti pemberian lahan hutan kepada masyarakat untuk dikelola. masyarakat tersebut pun merasa bahwa politikus tersebut ialah orang yang harus ia beri suara. Kira-kira contoh konkret nya seperti itu. Terimakasih
DeleteSeperti yang tertera pada materi di atas dikatakan bahwa ada 2 faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup yaitu faktor alam dan juga disebabkan oleh manusia dan manusia merupakan penyumbang terbesar kerusakan lingkungan hidup.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan adalah faktor apa yang menyebabkan manusia membuang limbah secara sembarangan?
Apakah karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya limbah terhadap lingkungan atau ada faktor lain?
Baik saya akan menjawab atau menyanggah pertanyaan dari teman Christo Tae
DeletePerilaku membuang sampah sembarangan pada masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor sarana dan prasarana yang tidak tersedia dengan persentase sebesar 63%, kemudian tingkat pendidikan yang rendah sebesar 57%, dan kurangnya dukungan pemerintah desa dalam pengolahan sampah.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Green (2006), dalam Notoatmodjo, 2008 mengembangkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi perilaku adalah sebagai berikut:
Faktor prediposisi (Predisposing factor)Seperti kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarang tempat, pengetahuanmasyarakat tentang sampah dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
Faktor yang memudahkan (Enebling factor)Seperti ketersediaan fasilitas dan lain sebagainya.
Faktor yang memperkuat (Reinforcing factor)Seperti sikap dan prilaku petugas kesehatan (Notoatmojo, 2008).
Penyebab Orang Membuang Sampah Sembarangan
Menurut Fadilah (2008), penyebab utama bagaimana perilaku membuang sampah sembarangan ini bisa terbentuk dan bertahan kuat di dalam perilaku kita adalah:
Kurangnya fasilitas atau tempat pembuangan sampahKurang banyak tempat sampah. Ini membuat orang jadi kesulitan membuang sampahnya. Mungkin ada tempat sampah. Tapi sangat jauh.
TPA yang jauh dari lingkungan
Tempat Penampungan Akhir atau pembuangan sampah yang jauh dari tempat tinggal.
Kurangnya pengetahuan masyarakatKurangnya pengetahuan masyarakat akan dampak dari membuang sampah di sembarang tempat menjadi salah satu faktor utama mengapa masyarakat lebih memilih membuang sampah di selokan daripada di TPS.
Saya juga akan menjawab pertanyaan dari teman Christo, Apakah karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya limbah terhadap lingkungan atau ada faktor lain?
DeletePada dasarnya, pengetahuan dapat membentuk perilaku seseorang. Orang yang memiliki pengetahuan akan dampak negatif membuah sampah sembarangan mestinya tidak akan membuang sampah secara sembarangan. Faktor utama manusia membuang limbah (sampah) secara sembarangan karena tidak adanya rasa tanggung jawab dari masyarakat terhadap lingkungan dan juga mindset atau pola berpikir bahwa orang lain akan membuang sampah yang sebelumnya dia buang tersebut. Dengan mindset ini, orang semakin sering membuang sampah sembarangan dan hal ini membentuk suatu kebiasaan atau habit yang semakin sulit untuk diubah. Kemudian, faktor berikutnya yakni karena tidak adanya kepedulian terhadap dampak dari perilaku yang dilakukan. Dengan kata lain egois atau self-centered.
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari Cristo Eduardus Tae , menurut saya Perilaku membuang sampah atau limbah sembarangan dipengaruhi faktor utama yaitu kurangnya rasa kesadaran dalam diri masyarakat.
DeletePerilaku membuang sampah sembarangan pada masyarakat dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang tidak tersedia , kemudian tingkat pendidikan yang rendah , dan kurangnya dukungan pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut .
Limbah yang dibuang langsung ke lingkungan dapat berdampak negatif apabila terdapat jumlah dan konsentrasi tinggi . Keberadaan limbah yang tidak diolah ini dapat menimbulkan pencemaran tanah , air,maupun udara,menyebabkan bau tidak sedap,dapat menjadi sumber penyakit bahkan sumber bencana .
Sekian
saya ingin menanggapi jawaban dari Fani Denisa nenobais. seperti yang telah dijelaskan pada jawaban tersebut bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku membuang sampah dari masyarakat. Saya ingin bertanya, faktor apa yang paling berpotensi tinggi mempengaruhi perilaku membuang sampah sembarangan yang dilakukan masyarakat?
DeleteDari kedua faktor degradasi yaitu faktor alam dan faktor manusia, faktor manakah yang paling berpotensi melakukan degradasi lingkungan dan dampaknya terhadap lingkungan apa saja?
ReplyDeleteBaik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Melania Naikofi
DeleteAda dua faktor penyebab degradasi lingkungan, yaitu:
Faktor alam Faktor alam meliputi gempa bumi, gunung meletus, tsunami, angin topan, dan lain-lain. Ketika degradasi disebabkan oleh alam, maka alam juga lah yang akan mengembalikan lingkungan ke keadaan seimbang, disebut juga konsep homoeostatis.
Faktor manusia Ada banyak sekali kegiatan manusia yang menyebabkan degradasi lingkungan. Namun tindakan utama manusia yang menyebabkan degradasi lingkungan adalah deforestasi.
Deforestasi bisa diartikan sebagai kehilangan hutan. Kehilangan hutan rata-rata terjadi akibat pembukaan lahan hutan yang dilakukan manusia untuk kepentingan ekonomi. Padahal, hutan merupakan sumber daya alam yang sangat vital bagi kehidupan manusia.
Terimakasih
Saya akan menjawab pertanyaan dari Melani Naikofi. Hal yang paling berpotensi dalam degradasi lingkungan adalah Faktor dari aktifitas manusia. Banyak hal yang dapat dilakukan manusia yang berdampak pada degradasi lingkungan. Setiap kegiatan manusia yang tidak memikirkan dampak keberlanjutannya tentu akan menimbun dampak negatif yang makin membesar. Salah satu contohnya yaitu deforestasi. Tentu kita mengetahui bahwa isu deforestasi terjadi akibat sumbangan perilaku dan kegiatan manusia dalam berbagai alasan.
DeleteAda berbagai macam sebab terjadinya deforestasi. Mulai dari hilangnya pohon baik akibat penebangan untuk mengosongkan lahan guna menciptakan habitat baru pohon komoditi yang menguntungkan, dibakar guna mengalih fungsikan lahan dengan cepat sehingga dapat segera di tanami atau dibangun suatu proyek pembangunan.
Nyatanya, dari satu perilaku dan kegiatan manusia ini akan berdampak masif pada kelestarian hayati sebagai salah satu komponen lingkungan. Ketika pohon sudah tidak ada lagi pada suatu kawasan, terutama dataran tinggi, tentu saja akan berakibat kemunculan bencana berupa longsor, banjir, kekeringan, erosi, kematian satwa, hilangnya mata pencaharian masyarakat, dan masih banyak lagi.
Pertambahan penduduk dan implikasinya pada pembangunan turut menjadi faktor manusia yang menyebabkan degradasi lingkungan. Ketika jumlah populasi bertambah, kebutuhan tempat tinggal turut bertambah, kebutuhan akan pangan juga dan mau tidak mau produsen berputar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Terjadilah pembangunan baik di segala aspek untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
Pada akhirnya bencana atau pun perubahan tersebut akan kembali lagi dampaknya kepada manusia sebagai otak dari suatu perilaku maupun kegiatan tersebut.
Faktor manusia_Beberapa aktivitas manusia yang dapat menyebabkan terjadinya degradasi lahan, di antaranya: - Pemanfaatan lahan yang tidak memperhatikan kaidah konservasi tanah. - Penggunaan pestisida dan pupuk buatan yang tidak ramah lingkungan. - Penggunaan sistem budi daya monokultur.
DeleteApa yang dimaksudkan dengan:
ReplyDelete1.kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi bio masa.
2.kriteria baku kerusakan terumbu karang.
3.kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan lahan.
4.kriteria baku kerusakan mangrove.
5.kriteria baku kerusakan padang lamun.
6.kriteria baku kerusakan gambut.
7.kriteria baku kerusakan karst.
baik saya akan menjawab pertanyaan dari sodara Gabriel
Deleteseperti yang kita ketahui Kriteria baku mutu adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data ilmiah yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas air atau udara yang ada dapat digunakan sesuai objektif penggunaan tertentu.
1. kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi bio masa adalah ukuran batas perubahan sifat dasar tanah yang dapat ditenggang, berkaitan dengan kegiatan produksi biomassa.
2. Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2001 Tentang : Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang
kriteria baku kerusakan terumbu karang adalah ukuran batas perubahan sifat fisik dan atau hayati terumbu karang yang dapat ditenggang.
3. kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan lahan adalah ukuran batas perubahan sifat fisik dan atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang
4. kriteria baku kerusakan mangrove adalah ukuran batas perubahan fisik dan atau hayati mangrove yang dapat ditenggang Status kondisi mangrove adalah tingkatan kondisi mangrove pada suatu lokasi tertentu dalam waktu tertentu yang dinilai berdasarkan kriteria baku kerusakan mangrove
5. kriteria baku kerusakan padang lamun adalah Kriteria Baku Kerusakan Padang Lamun adalah ukuran batas perubahan fisik dan
atau hayati padang lamun yang dapat ditenggang TINGKAT KERUSAKAN LUAS AREA KERUSAKAN (%) Tinggi ≥ 50 Sedang 30 – 49,9 Rendah ≤ 29,9
6. kriteria baku kerusakan gambut adalah tereksposnya sedimen berpirit dan/atau kwarsa di bawah lapisan gambut. gambut menjadi rusak jika muka air tanah lebih rendah 0,4 meter dari permukaan gambut, yang diukur dari titik penataan. Ketentuan ini ‘ditransfer’ langsung dari PP 57/2016 Pasal 23 ayat 3.
7. kriteria baku kerusakan karst adalah ekosistem unik dengan adanya endokarst dan eksokarst yang membentuk gua dan menjadi habitat bagi berbagai macam hewan
Dari materi yang sudah saya baca, saya ingin bertanya.
ReplyDeleteJelaskan mekanisme terbentuknya sistem pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta pengendalian secara ilmu kehutanan.
saya akan menanggapi pertanyaan dari teman mariana louknmengenai kerusakan lingkungan hidup,penyebab kerusakan lingkungan hidup bisa dikategorikan dalam dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia yang dimana pristiwa alam disebakan karena letusan gunung berapi, banjir,abrasi,tanah longsor,gempa bumi,dan tsunami sedangkan kerusakan yang disebabkan oleh manusia justru lebih besar di banding dengan kerusakan akibat bencana alam.kerusakan ini umumnya disebabkan oleh aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti perusakan hutan dan alih fungsi hutan,pertambangan,pencemaran udara,air,dan tanah
DeleteDalam jurnal yang dituliskan oleh Rebecca Bentley, disebutkan pula bagaimana faktor ekonomis yang mencakup kegagalan pasar, pembangunan ekonomi, pembangunan pertanian, dan pembangunan transportasi telah menjadi penyebab terjadinya degradasi lingkungan.
ReplyDeleteKira kira, bagaimana hal ini bisa terjadi? Lalu bagaimana solusi yang paling baik dan benar dalam menyikapi hal ini?
Saya akan menanggapi pertanyaan dari teman Jein mengenai Kira kira, bagaimana hal ini bisa terjadi? Lalu bagaimana solusi yang paling baik dan benar dalam menyikapi hal ini?
DeleteKegagalan pasar dapat terjadi karena adanya faktor faktor antara lain yaitu: Informasi asimetris, Eksternalitas, Barang-Barang milik umum (publik), ketidaksempurnaan pasar atau penurunan biaya rata-rata.
Faktor utama yang mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), modal, sosial budaya dan perkembangan teknologi
Permasalahan-permasalahan dalam pembangunan pertanian di Indonesia adalah: Pemanfaatan Lahan Belum Optimal. Banyak petani belum mengerti potensi lahan yang dimiliki. Hal ini menyebabkan lahan yang digunakan kurang termanfaatkan dengan baik.
Memudahkan pekerjaan masyarakat. Membantu masyarakat mengangkut banyak barang. Memudahkan masyarakat untuk bepergian jarak jauh
Solusi yang baik untuk menyikapi hal ini ialah menerapkan Undang-Undang dan mekanisme harga
Yang ingin saya tanyakan dari materi yang sudah saya baca??
ReplyDeleteApakah perlu adanya pendekatan terkait pencemaran lingkungan sehingga kita dapat mengetahui permasalahan dari pencemaran tersebut
Baik saya akan menanggapi pertanyaan dari teman ovhy
DeletePendekatan lingkungan atau biasa dikenal dengan pendekatan ekologi adalah salah satu metode analisis yang menekankan pada hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Hal tersebut membuat seluruh kegiatan manusia menjadi fokus analisis dalam keterkaitannya dengan lingkungan abiotik, biotik dan sebagainya.
Contoh dari pendekatan kelingkungan, yakni adanya pemanfaatan dari manusia terhadap lingkungannya untuk dijadikan sesuatu hal yang positif.
Sehingga bisa dikatakan bahwa pendekatan lingkungan sangat diperlukan untuk mengetahui permasalahan tersebut.
Saya akan menanggapi pertanyaan dari teman Oktaviana Gradiana Bubu. Menurut saya, sangat perlu untuk dilakukan pendekatan terkait pencemaran lingkungan agar semua pihak dapat mengetahui betapa pentingnya isu pencemaran lingkungan bagi kehidupan semua makhluk yang ada di bumi. Dengan dilakukannya pendekatan, diharapkan agar dapat meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kerja sama dari semua pihak untuk bersama - sama membuat aksi nyata mengupayakan segala usaha untuk menjaga kualitas lingkungan yang lebih baik dan layak, karena kualitas lingkungan akan memengaruhi kualitas hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi secara langsung di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Deletesaya ingin bertanya soal kriteria baku mutu lingkungan
ReplyDeleteapakah kriteria baku mutu lingkungan itu penting dalam mencegah pencemaran lingkungan?
Baik saya akan menanggapi pertanyaan dari Magesthy Selvina Mansari. Berdasarkan Pasal 1 angka 13 UU PPLH, Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Standar baku mutu lingkungan ini menjadi instrumen penting karena menjadi indikator terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya. Baku mutu lingkungan hidup meliputi: baku mutu air, baku mutu air limbah,baku mutu air laut,baku mutu udara ambien,baku mutu emisi, baku mutu gangguan, danbaku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
DeleteAdapun dalam Pasal 21 UU PPLH diatur tentang kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang meliputi:
1. Kriteria Baku Kerusakan Ekosistem (mencakup kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa, kriteria baku kerusakan terumbu karang, kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan, kriteria baku kerusakan mangrove, kriteria baku kerusakan padang lamun, kriteria baku kerusakan gambut, kriteria baku kerusakan karst, dan kriteria baku kerusakan ekosistem lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi)
2. Kriteria Baku Kerusakan Akibat Perubahan Iklim (mencakup kenaikan temperature, kenaikan muka air laut, badai, dan/atau kekeringan)
Terkait hal itulah kriteria baku mutu lingkungan itu sangat penting dalam membantu mencegah pencamaran lingkungan. Karena dengan adanya kriteria atau standar baku mutu lingkungan dapat indikator terjadinya pencemaran lingkungan pada suatu ekosistem lingkungan hidup.
Baik saya akan menanggapi peetanyaan Magesthy Elvina Mansari tentang kriteria baku mutu lingkungan.Nah saya ketahui dari materi yang dipaparkan di atas Menurut UU No. 32 Tahun 2009, penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui baku mutu lingkungan hidup . baku mutu lingkungan itu ialah ukuran untuk menentukan terjadi pencemaran lingkungan hidup atau tidak bukan suatu hal untuk mencegah pencemaran lingkungan. Jadi menurut saya baku lingkungan itu tidak penting dan tidak ada kaitannya dalam mencegah pencemaran tetapi penting dalam penentuan terjadinya pencemaran atau tidak.
DeleteBaik saya akan menanggapi pertanyaan dari teman Magesthy Selvina Mansari, tentang apakah kriteria baku mutu lingkungan itu penting dalam mencegah pencemaran lingkungan?
DeleteMenurut saya adanya kriteria baku mutu lingkungan itu penting karena baku mutu lingkungan dilakukan sebagai tolok ukur layak atau tidaknya suatu lingkungan dengan mnggunakan limbah yang ada sebagai medianya. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Menurut pengertian secara pokok, baku mutu adalah peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan yang berisi spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang atau jumlah kandungan yang boleh berada dalam media ambien. Secara objektif, baku mutu merupakan sasaran ke arah mana suatu pengelolaan lingkungan ditujukan. Kriteria baku mutu adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data ilmiah yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas air atau udara yang ada dapat digunakan sesuai objektif penggunaan tertentu.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerkait materi diatas tadi ada dijelaskan bahwa menurut UU No. 32 Tahun 2009, penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup dapat diukur melalui baku mutu lingkungan hidup. Salah satu baku mutu lingkungan hidup itu ada Baku Mutu Emisi.
ReplyDeleteSaya ingin bertanya apakah ada pemantauan emisi kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan pengolahan sampah secara termal agar terlaksananya pengendalian mutu dan jaminan mutu yang baik? Dan bagaimana kebijakan penegakan hukum pidana pada suatu industri atau badan usaha yang belum memenuhi baku mutu emisi bahkan diluar konsep ramah lingkungan?
Menanggapi Pertanyaan Natalia.
DeleteYa ada pemantauan emisi terhadap penanggung jawab usaha pada industri khususnya dalam pengelolaan sampah untuk pengendalian mutu yang baik.
Dilihat dari PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2021
TENTANG
SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN EMISI INDUSTRI
SECARA TERUS MENERUS
a. bahwa untuk mendapatkan data dan informasi emisi
secara benar, akurat, dan terus-menerus perlu
dilakukan pemantauan emisi secara terintegrasi;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 203 ayat (6)
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pemantauan secara otomatis dan terus-menerus perlu mengintegrasikan
pemantauan emisinya ke dalam sistem informasi
pemantauan emisi industri secara terus menerus.
Selain itu Jika badan usaha belum atau tidak memenuhi baku mutu emisi biasanya dikenakan sanksi.
Sesuai Pasal 100 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa :
Dimana Setiap orang yang melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi,
atau baku mutu gangguan dipidana, dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp3.000.000.000,00
(tiga miliar rupiah).Tindak pidana sebagaimana dimaksud dapat dikenakan apabila sanksi administratif yang telah
dijatuhkan tidak dipatuhi atau pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali”.
Seperti yang kita tahu bahwa urbanisasi adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan degredasi.Kita tahu bahwa kebanyakan masyarakat desa tidak mempunyai lapangan kerja sehingga mereka mencari lapangan pekerjaan di kota.yang menjadi pertanyaan saya bagaimana tindakan pemerintah agar urbanisasi tetap ada tetapi tidak menyebabkan degredasi?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSaya akan menjawab pertanyaan dari teman Inggrida E.W. Wenggo.
DeleteSeperti pada pernyataan teman Inda, adanya urbanisasi dapat mengakibatkan terjadinya Degradasi lingkungan yang menyebabkan lingkungan tidak layak huni lagi karena membahayakan manusia itu sendiri karena tidak baik bagi kesehatan. Juga meningkatnya sampah yang dihasilkan sehingga adanya pencemaran lingkungan oleh masyarakat.
Membatasi peningkatan populasi dengan cara melarang terjadinya perpindahan dari desa menuju kota dengan cara harus memiliki identitas agar bisa tinggal di kota dalam waktu yang lama, merupakan salah satu cara mengatasi degradasi akibat urbanisasi.
Beberapa cara mengatasi adanya urbanisasi yaitu :
pembangunan dan pengembangan yang ada pada daerah pedesaan haruslah terjadi secara merata. Pembangunan berbagai bentuk fasilitas penting seperti pendidikan, kesehatan dan sanitasi harus tersedia pada setiap desa sebagai salah satu langkah untuk pembangunan yang merata.
Pihak pengembang properti juga bisa melakukan pengembangan pada daerah-daerah kosong yang tersedia di dekat wilayah urban sebagai bentuk agar masyarakat desa tidak perlu jauh-jauh untuk bisa merasakan sebuah kota yang nyaman dan memiliki berbagai bentuk destinasi wisata yang menarik.
Generasi muda bisa memulai untuk membuka lapangan pekerjaan baru pada daerah pedesaan dengan membuka sebuah bisnis secara daring untuk menjual berbagai produk lokal yang ada pada desa tersebut agar bisa menjangkau daerah lainnya dengan mudah.
Menyiapkan sebuah sistem pertanian atau bercocok tanam yang baik agar produk yang dihasilkannya bisa jauh lebih berkualitas dan mampu bersaing dengan negara internasional lainnya.
Apa saja sumber-sumber pencemaran lingkungan dan bagaimana cara menguranginya?
ReplyDeleteMenanggapi dari pertanyaan teman Alodia Rinaldi Fobia.
DeleteSumber-sumber Pencemaran Lingkungan tidak mungkin terjadi jika tanpa penyebab. Ada beberapa penyebab pencemaran lingkungan yaitu :
1. Kendaraan Bemotor
2. Asap Pabrik/asap Rokok
3. Sampah rumah tangga
4. Jumlah penduduk yang meningkat
5. Limbah Industri
6. Limbah Pertanian
7. Tumpahan minyak ke airlaut
Beberapa Cara Mengatasi Pencemaran Lingkungan :
1. Menggunakan Peraturan
Peraturan tertulis. Pemerintah melalui dinas terkait bisa membuat regulasi yang berkaitan tentang pelestarian lingkungan. Bukan hanya aturan saja namun pemerintah juga harus bersikap tegas dalam mengusut warga negara yang melakukan pelanggaran dan mengancam kelestarian lingkungan.
2. Mengatasi dengan Teknologi
Saat ini teknologi semakin canggih, salah satu pemanfaatan dari teknologi yakni untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Misalnya saja dengan membuat alat untuk mengolah sampah menjadi produk yang lebih ekonomis.
Contohnya penggunaan Incinerator merupakan alat yang digunakan untuk membakar limbah dalam bentuk padat dan dioperasikan dengan memanfaatkan teknologi pembakaran pada suhu tertentu. Teknologi ini merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi timbunan limbah.
3. Edukasi
Mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan ternyata bisa menjadi salah satu upaya mengatasi pencemaran lingkungan. Mengajarkan cara menjaga lingkungan agar tetap lestari kepada masyarakat sekitar.
4. Lakukan 3R
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle merupakan istilah umum yang sering kita dengan. Tiga langkah tersebut ternyata bisa mencegah hingga mengatasi masalah lingkungan. Ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan, misalnya dengan memilah sampah, menggunakan kembali barang yang masih layak pakai, dan mengolah barang yang sudah rusak menjadi produk baru.
Sumber pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, di antaranya:
Delete1. Pencemaran fisik (Zat cair, padat, dan gas) Contohnya limbah industri rumah tangga, pertanian, pertambangan (cair), sampah (padat), dan asap kendaraan bermotor atau pabrik (gas).
2. Pencemaran kimiawi (zat kimia)
Pencemaran jenis ini sangat berbahaya, karena beberapa di antara zat kimia dapat menimbulkan gangguan organ tubuh dan kanker, contohnya bahan kimia dari logan, seperti arsenat, kadmium, krom, dan benzena.
Ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan, yaitu:
1. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.
2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
3. Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah
Faktor lingkungan mencakup antara lain kondisi lingkungan alami yang rentan, habitat yang terfragmentasi, dan habitat yang telah mengalami gangguan. Apa yang dimaksudkan dengan habitat yang terfragmentasi dan contohnya seperti apa?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteBaik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Rosalinda Octaviani Assan.
DeleteFragmentasi habitat merupakan proses perubahan lingkungan yang berperan penting dalam evolusi dan biologi konservasi. Seperti tersirat dalam namanya, itu menggambarkan munculnya fragmentasi lingkungan di habitat suatu organisme.
Fragmentasi habitat menghasilkan kawasan yang memiliki kawasan tepi yang lebih luas dan kawasan pusat (central) yang lebih dekat dengan kawasan tepi. Sebagai contoh, mari kita ambil contoh kawasan konservasi yang memiliki panjang sisi masing-masing 1000 meter (1 km). Luas total kawasan ini adalah 1 km2 (100 hektar).
Saya ingin menjawab pertanyaan dari sodara Alodia Renaldi Fobia
ReplyDelete1.Sampah Rumah Tangga
2.Limbah Industri
3.Limbah Pertanian
1.Menggunakan tas kain untuk berbelanja,Mendaur ulang sampah plastik
2.Penimbunan terbuka adalah solusi atau pengolahan pertama yang bisa dilakukan pada limbah padat.
3.Tidak membuang limbah sembarangan.
Menyediakan tempat penampungan khusus limbah.
Tidak menggunakan pestisida DDT.
lebih memilih penggunaan pupuk kompos.
Mengapa faktor gaya hidup mewah menjadi faktor yang berkaitan dengan degradasi lingkungan?
ReplyDeleteMenanggapi dari pertanyaan teman Imelda Maria Irmawasti Teku.
DeleteGaya hidup yang hedonisme atau bersifat mewah dapat menyebabkan degradasi, misalnya saya berikan salah satu contohnya jika dalam sebuah rumah terdapat 5 orang dan masing-masing dari penghuni rumah tersebut memiliki kendaraannya masing-masing. Yang kita tahu bahwa salah satu faktor terjadinya kerusakan lingkungan yaitu mobilitas yang tidak terkendali saat ini. Kendaraan mengeluarkan berbagai jenis gas maupun partikel yang terdiri dari berbagai senyawa anorganik dan organik dengan berat molekul yang besar yang dapat langsung terhirup melalui hidung sehingga penyebabkan pencemaran udara dan mempengaruhi masyarakat yang berada dijalan raya dan sekitarnya.
Sementara itu, dampak negatif lainnya dari penggunaan kendaraan yang berlebihan selain menyebabkan polusi, yaitu menimbulkan kemacetan lalu lintas, dan mengurangi jumlah bahan bakar minyak.
Menanggapi dari pertanyaan dari Imelda bahwa.
DeleteAda banyak sekali kegiatan manusia yang menyebabkan degradasi lingkungan. Namun tindakan utama manusia yang menyebabkan degradasi lingkungan adalah deforestasi. Deforestasi bisa diartikan sebagai kehilangan hutan.
Gaya hidup yang mewah yang diterapkan manusia pada masa sekarang contohnya membuat banyak bangunan mewah yang menggunakan lahan dengan menebang pohon serta menghilangkan tanaman yang ada sehingga mengalami deforestasi.
Kehilangan hutan rata-rata terjadi akibat pembukaan lahan hutan yang dilakukan manusia untuk kepentingan ekonomi. Padahal, hutan merupakan sumber daya alam yang sangat vital bagi kehidupan manusia.
Apa upaya yang harus kita lakukan untuk menjaga lingkungan hidup tetap seimbang
ReplyDeleteMenanggapi pertanyaan dari Rosalina bahwa
ReplyDeleteFragmentasi Habitat adalah sebuah proses perubahan lingkungan yang berperan penting dalam evolusi dan biologi konservasi. Sebagaimana yang tersirat pada namanya, ia mendeskripsikan kemunculan fragmentasi lingkungan pada habitat suatu organisme.
MrSebagai contoh, misalnya saja daerah konservasi yang mempunyai panjang sisi masing-masing 1000 meter (1 km). Luas total area ini adalah 1 km2 (100 hektar) .
Menanggapi pertanyaan dari Musa Mukay upaya menjaga kelestarian/keseimbangan lingkungan hidup dapat juga kita lakukan di masyarakat dengan melakukan hal-hal, seperti berikut ini:
ReplyDelete1. Bercocok Tanam Dengan Bijak
Bercocok tanam dengan bijak dapat meningkatkan hasil panen. Untuk memberantas hama tanaman, kita dapat menggunakan musuh alami sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan pestisida yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Kita juga dapat merotasi tanaman sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem.
2. Menggunakan Produk Dalam Negeri
Menggunakan produk dalam negeri dapat mengurangi jumlah barang-barang impor yang mungkin saja mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak lingkungan. Selain itu, menggunakan produk dalam negeri juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
3. Menjaga Flora Dan Fauna Langka
Dengan menjaga kelestarian hutan dan tidak melakukan perburuan liar, kita sudah turut menjaga flora dan fauna langka. Dengan begitu, keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
4. Menjaga Kelestarian Hutan
Hutan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan karena menjadi paru-paru dunia yang dapat menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida, daerah resapan air terbesar sehingga dapat mencegah banjir bandang, erosi, dan tanah longsor, serta tempat tinggal aneka flora dan fauna.
Sebagai upaya menjaga kelestarian hutan, kita dapat menanam sejuta pohon, tidak membuka lahan dengan membakar hutan, tidak melakukan penebangan pohon secara liar, dan melaporkan pada pihak berwajib jika mengetahui adanya praktik illegal logging.
5. Melakukan AMDAL
Sebelum membangun sesuatu, seperti gedung atau jalan, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus melakukan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal ini dilakukan agar pembangunan tersebut tidak merusak kelestarian lingkungan hidup dan mencari solusi atas konsekuensi yang akan dihadapi.
6. Reboisasi
Kondisi hutan saat ini memang sudah sangat memprihatinkan akibat banyaknya penebangan pohon secara liar dan praktik illegal loging. Dengan kondisi yang seperti ini, hutan tidak mampu lagi meresap air sehingga terjadi banjir bandang, erosi, dan tanah longsor. Karena itu, kita harus melakukan reboisasi untuk tetap menjaga kelestariannya.
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Aldhy Fobia
ReplyDelete1. Pencemaran Udara
Fenomena pencemaran udara terjadi ketika zat polutan dan penyebab pencemaran berupa gas bercampur dengan udara yang kita hirup. Jenis pencemaran lingkungan ini paling mudah ditemukan karena sifat gas-gas yang gampang menyebar.
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh gas dan partikel yang berasal dari asap kendaraan bermotor, limbah asap pabrik dari perindustrian, dan juga asap dari pembakaran limbah rumah tangga.
Contoh gas dan polutan yang dapat menjadi sumber pencemaran udara adalah:
Karbon monoksida (CO), yang dihasilkan dari pembakaran bahan buangan mobil dan mesin, yang bila jumlahnya melebihi batas dapat mengganggu pernapasan.
Karbon dioksida (CO2), yang dihasilkan dari pernapasan makhluk hidup, proses pembusukan dari bahan organik, dan pelapukan batuan. Apabila jumlah gas karbon dioksida di atmosfer mengalami peningkatan, dapat meningkatkan suhu bumi yang menyebabkan perubahan iklim.
Sulfur dioksida, yang dihasilkan dari pabrik dengan bahan bakar belerang dan pembakaran fosil, dan jika bereaksi dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam.
Klorofuro karbon (CFC), yang digunakan sebagai bahan pendingin pada AC dan kulkas, zat CFC digunakan pada alat penyemprot rambut dan nyamuk. CFC berbahaya karena dapat merusak lapisan ozon atmosfer.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air disebabkan oleh sisa pembuangan limbah pabrik perindustrian, sisa penggunan obat serangga dan hama pada kegiatan pertanian, sisa deterjen dari kegiatan rumah tangga.
Jumlah zat yang terkandung dalam limbah-limbah tersebut jika sudah semakin banyak. Selain mencemari air, juga dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran pada tanah disebabkan oleh beberapa hal, yaitu limbah plastik, kaleng, kaca, karet, dan barang-barang lain yang sulit terurai di tanah.
Selain itu, zat kimia seperti mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), dan timbal (Pb) yang terkandung dalam sisa buangan pertanian pada pestisida dan pupuk anorganik juga dapat mencemari tanah, seperti mengurangi tingkat kesuburan tanah.
4. Pencemaran Suara
Pencemaran atau polusi suara dapat disebabkan oleh kebisingan yang ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, pesawat dan mesin pabrik yang mengganggu pendengaran masyarakat sekita pabrik atau suatu tempat usaha.
Kondisi ini dapat dihitung berdasarkan lamanya kontak ketika suara-suara tersebut terdengar. Apabila tingkat suara yang ditimbulkan tinggi dan terus menerus didengar maka dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada manusia.
5. Pencemaran Cahaya
Pencemaran cahaya merupakan bentuk polusi yang terjadi akibat sumber cahaya yang berlebihan di suatu kawasan. Akibatnya, intensitas cahaya meningkat secara signifikan dan dapat mengganggu aktivitas manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lain.
Jenis pencemaran lingkungan ini sering terjadi di kota-kota besar.
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari Aldy Fobia mengenai cara mengurangi pencemaran lingkungan.
ReplyDeleteCara mengatasi pencemaran lingkungan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Pencemaran lingkungan tidak bisa kita sepelekan, karena bisa mengancam keberlangsungan hidup manusia, hewan, serta tumbuhan.
Sedangkan, yang dimaksud pencemaran lingkungan adalah masuknya zat asing ke dalam ekosistem lingkungan tersebut hingga menyebabkan kerusakan.
Jika lingkungan di Bumi sampai rusak, maka bisa menimbulkan sejumlah kerugian, seperti menurunnya kualitas udara, sulitnya air bersih, kurangnya produksi bahan makanan, dan lain-lain.
Untuk itu, kita harus segera mengatasinya agar tidak semakin parah.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi atau mengurangi pencemaran lingkungan
1. Membangun Pengolahan Air Limbah
Pada kegiatan industri, selain melepaskan limbah ke udara dalam bentuk asap. Sering juga menghasilkan limbah cair kimia yang tidak boleh dibuang sembarangan.
Oleh karena itu, kita harus membangun pengolahan air limbah agar ekosistem tanah dan perairan tidak rusak akibat zat kimia yang berbahaya.Selain limbah cair industri, kita juga harus memerhatikan pengolahan limbah cair pertanian dan rumah tangga dengan baik.
2. Pengelolaan Sampah
Sampah terdiri dari berbagai macam jenis, sampah kimia, organik, dan anorganik. Sampah anorganik dan kimia umumnya lebih sulit diolah kembali.
Oleh karena itu, sebaiknya kita mengurangi sampah seperti wadah plastik sekali pakai.
Sampah-sampah jenis lain seperti kaca, logam, dan kertas juga bisa kita olah dengan cara didaur ulang, agar menghasilkan barang lain yang dapat digunakan lagi untuk tujuan lain.
O iya, kita juga tidak boleh membuang sampah sembarangan agar lingkungan tetap lestari.
3. Melakukan Penanaman Kembali
Penanaman kembali atau reboisasi sebaiknya dilakukan pada hutan yang gundul.Karena, tanpa keberadaan hutan, manusia akan kekurangan bahan makan, kekurangan oksigen, penipisan lapisan ozon, kekeringan, memicu efek rumah kaca, bahkan menyebabkan bencana alam seperti banjir dan longsor.Apalagi, tumbuhan berguna untuk menyerap kelebihan karbon dioksida yang digunakan sebagai bahan baku fotosintesis.
Hasilnya berupa pasokan oksigen yang digunakan bernapas bagi hewan serta manusia.
4. Mengurangi Kendaraan Pribadi
Cara lain untuk mengatasi pencemaran lingkungan adalah dengan mengurangi kendaraan pribadi.Hal ini karena, kendaraan bermotor menghasilkan karbon dioksida hasil pembakaran bahan bakar fosil ke udara.
Akibatnya, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi di atmosfer bisa memicu efek rumah kaca dan menyebabkan perubahan iklim.
Jadi, lebih baik gunakanlah alat transportasi umum yang murah, mudah dijangkau, serta memuat banyak.
Selain itu, kita perlu mengurangi kebiasaan membakar sampah dan membakar hutan.
5. Menghemat Listrik
Sama seperti penggunaan kendaraan bermotor, penggunaan listrik sehari-hari juga harus kita hemat.
Teman-teman bisa mematikan lampu pada siang hari, menggunakan air secukupnya, tidak menggunakan AC, dan menyalakan televisi seperlunya.
Dengan cara ini, kita bisa mengurangi pembakaran bahan bakar fosil, yaitu batu bara.
Hasilnya, tagihan listrik lebih murah dan pencemaran lingkungan bisa ditekan.
6. Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia
Dalam bidang pertanian juga menyumbangkan pencemaran lingkungan melalui penggunaan pupuk kimia. Oleh karena itu, sebaiknya mulai sekarang kita menggunakan pupuk organik yang lebih aman dan tidak mencemari tanah ataupun perairan.
7. Melakukan Penyuluhan
Terakhir, kita bisa melakukan penyuluhan kepada berbagai macam lapisan masyarakat.
apa yang dimaksud dengan baku mutu udara ambein?
DeleteSaya akan menanggapi pertanyaan dari teman Priska. Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Baku mutu ambien digunakan pemerintah sebagai batasan konsentrasi suatu zat di udara bebas yang dianggap aman bagi lingkungan, terutama manusia.
DeleteDari materi yang di paparkan di jelaskan tentang faktor lingkungan mencakup antara lain kondisi lingkungan alami yang rentan, habitat yang terfragmentasi, dan habitat yang telah mengalami gangguan. Saya ingin bertanya apa itu habitat yang terfragmentasi, serta contohnya?
ReplyDeleteMenanggapi pertanyaan dari teman Fani Denisa Nenobais
DeleteFragmentasi Habitat adalah sebuah proses perubahan lingkungan yang berperan penting dalam evolusi dan biologi konservasi. Sebagaimana yang tersirat pada namanya, ia mendeskripsikan kemunculan fragmentasi lingkungan pada habitat suatu organisme.
Fragmentasi habitat dapat disebabkan oleh proses-proses geologis yang secara perlahan mengubah tata letak lingkungan maupun oleh aktivitas manusia yang dapat mengubah lingkungan secara cepat. Proses fragmentasi habitat secara alami diduga merupakan salah satu sebab utama spesiasi, sedangkan proses fragmentasi habitat oleh manusia menyebabkan kepunahan banyak spesies.
Menanggapi pertanyaan dari teman Fani Denisa Nenobais habitat yang terfragmentasi adalah habitat alami yang terbagi menjadi bagian-bagian yang terpisah oleh area yang tidak sesuai untuk kehidupan spesies tertentu. Contohnya adalah hutan yang terbagi-bagi oleh jalan raya, pemukiman manusia, atau lahan pertanian, yang mengakibatkan isolasi populasi hewan dan tumbuhan serta menyulitkan pergerakan mereka
DeleteDari pemaparan materi yang sudah dibahas mengenai pencemaran lingkungan sepatutnya kita masyarakat harus lebih memilah dalam pengelolaan lingkungan sekitar kita agar lingkungan kita dapat dijauhi dari masalah-masalah lingkungan yang tidak diinginkan
ReplyDeleteDegradasi lingkungan hidup dapat disebabkan oleh faktor manusia berupa industrialisasi, tidak bisa dipungkiri bahwa munculnya era industrialisasi yang ditandai dengan berdirinya pabrik-pabrik yang memproduksi berbagai macam kebutuhan manusia, telah mampu meningkatkan taraf hidup. Namun munculnya industrialisasi tersebut juga telah menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan yang kian hari-kian menghawatirkan. Bagaimana solusi pengelolahan limbah yang tepat untuk meminimalisir kerusakan lingkungan hidup di sekitar daerah industri?
ReplyDeletePengelolaan limbah yang tepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan lingkungan hidup di sekitar daerah industri. Beberapa solusi pengelolaan limbah yang dapat dilakukan antara lain:
DeletePengurangan limbah: Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan proses produksi agar lebih efisien dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.
Pemisahan limbah: Limbah dapat dipisahkan menjadi beberapa jenis untuk memudahkan pengolahan dan pengelolaannya. Misalnya, limbah organik dan non-organik dapat dipisahkan sehingga dapat diolah dengan cara yang berbeda.
Pengolahan limbah: Limbah yang dihasilkan harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Pengolahan limbah dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti pengolahan fisik, kimia, dan biologi. Metode yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis limbah dan kondisi lingkungan sekitar.
Penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan: Industri dapat menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dalam proses produksinya, seperti teknologi yang menghasilkan limbah yang lebih sedikit atau teknologi yang dapat mendaur ulang limbah.
Pembuatan instalasi pengolahan limbah: Industri dapat membangun instalasi pengolahan limbah di dalam atau di luar pabrik untuk mengolah limbah yang dihasilkan sebelum dibuang ke lingkungan. Instalasi pengolahan limbah ini dapat berupa instalasi pengolahan fisik, kimia, atau biologi.
Selain itu, penting untuk melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolaan limbah industri. Masyarakat dapat diberikan edukasi tentang bahaya pencemaran limbah industri dan bagaimana cara meminimalkan dampaknya. Dengan adanya partisipasi aktif dari masyarakat, pengelolaan limbah industri dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
Pengelolaan limbah yang tepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan lingkungan hidup di sekitar daerah industri. Berikut beberapa solusi yang dapat dilakukan:
Delete1. Sistem Pemilahan dan Pencatatan Limbah
Pengelolaan limbah yang efektif dimulai dari proses pemilahan dan pencatatan limbah. Pemilahan limbah harus dilakukan dengan cermat, dengan memisahkan limbah berbahaya dan tidak berbahaya serta limbah yang dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang. Selain itu, pencatatan limbah juga penting untuk memastikan jumlah dan jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi.
2. Pengolahan Limbah Berbahaya
Limbah berbahaya harus diolah dengan cara yang tepat agar tidak mencemari lingkungan. Metode pengolahan yang digunakan tergantung pada jenis limbah dan kadar bahaya yang terkandung di dalamnya. Beberapa metode pengolahan limbah berbahaya yang umum digunakan antara lain pengolahan biologis, kimia, dan fisika.
3. Pengolahan Limbah Organik
Limbah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan kembali dalam proses produksi. Pengolahan limbah organik juga dapat mengurangi volume limbah yang dihasilkan dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
4. Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan
Penggunaan teknologi ramah lingkungan dapat membantu mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dalam proses produksi. Beberapa teknologi ramah lingkungan yang dapat digunakan antara lain pemanfaatan energi terbarukan, pengolahan limbah dengan teknologi yang lebih efisien, dan penggunaan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.
5. Edukasi dan Kesadaran Lingkungan
Pendidikan dan kesadaran lingkungan dapat membantu meminimalkan dampak limbah industri pada lingkungan hidup. Pelatihan dan edukasi yang diselenggarakan oleh perusahaan dapat membantu karyawan memahami pentingnya pengelolaan limbah yang tepat dan bagaimana melakukannya dengan benar
Apa yang di maksud dengan baku mutu emisi dan baku mutu emisi dan baku mutu udara ambien
ReplyDeleteBaku mutu emisi merujuk pada standar atau batas yang ditetapkan oleh pemerintah atau badan pengatur lainnya untuk membatasi jumlah polutan yang diizinkan untuk dibuang ke lingkungan oleh sumber emisi seperti industri, kendaraan, atau pembangkit listrik.
DeleteSedangkan, baku mutu udara ambien adalah standar atau batas yang ditetapkan oleh pemerintah atau badan pengatur lainnya untuk membatasi jumlah polutan yang diperbolehkan di udara di lingkungan sekitar kita. Baku mutu ini diterapkan untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari efek negatif polusi udara seperti pencemaran udara yang disebabkan oleh partikel debu, gas, dan bahan kimia beracun. Baku mutu udara ambien juga memperhatikan faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, dan pola angin yang dapat mempengaruhi kualitas udara.
Mengapa konflik bersenjata dapat menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya degradasi lingkungan?
ReplyDeleteizin menanggapi pertanyaan dari Elyn Novtansya A.B. Pelupessy : Konflik bersenjata dapat menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya degradasi lingkungan karena beberapa alasan berikut:
Delete1. Penggunaan Senjata dan Perang: Konflik bersenjata sering kali melibatkan penggunaan senjata dan perang yang intens. Penggunaan senjata seperti peluru, bom, dan senjata kimia dapat menyebabkan kerusakan fisik yang signifikan pada lingkungan. Misalnya, hutan dapat terbakar akibat serangan bom atau senjata api, dan lahan pertanian dapat hancur akibat serangan tank atau artileri.
2. Penggunaan Sumber Daya Alam: Konflik bersenjata sering kali berhubungan dengan sumber daya alam yang berharga, seperti minyak, gas, mineral, dan kayu. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik dapat secara tidak terkendali mengambil sumber daya ini untuk mendanai perang atau memperkuat posisi mereka. Pengambilan sumber daya yang tidak terkendali ini dapat menyebabkan eksploitasi berlebihan dan degradasi lingkungan.
3. Pengungsi dan Perpindahan Penduduk: Konflik bersenjata sering kali mengakibatkan pengungsi dan perpindahan penduduk yang massif. Mereka yang terpaksa meninggalkan rumah mereka sering kali mencari tempat perlindungan di daerah yang lebih aman. Hal ini dapat menyebabkan tekanan besar pada lingkungan di daerah tujuan, termasuk deforestasi, overgrazing, dan degradasi lahan akibat ekspansi pemukiman.
4. Pemanfaatan Sumber Daya untuk Perang: Konflik bersenjata membutuhkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan militer. Misalnya, untuk memproduksi senjata dan amunisi, diperlukan bahan mentah seperti logam dan minyak. Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya ini untuk kepentingan perang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.
5. Penghancuran Infrastruktur: Selama konflik bersenjata, infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas pengolahan air dapat menjadi target serangan. Penghancuran infrastruktur ini dapat mengganggu akses masyarakat terhadap sumber daya alam dan layanan lingkungan yang penting, seperti air bersih dan sanitasi. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan penurunan kualitas hidup.
6. Kurangnya Pengawasan dan Penegakan Hukum: Konflik bersenjata sering kali menciptakan situasi keamanan yang tidak stabil dan kurangnya pengawasan serta penegakan hukum. Hal ini memungkinkan terjadinya aktivitas ilegal seperti perburuan liar, penambangan ilegal, dan pembalakan liar yang merusak lingkungan. Kurangnya penegakan hukum juga dapat menghambat upaya pemulihan lingkungan pasca konflik.
Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa , konflik bersenjata memiliki dampak yang serius terhadap lingkungan. Untuk mencegah degradasi lingkungan yang lebih lanjut, penting untuk mencapai perdamaian, memulihkan infrastruktur, dan mengimplementasikan kebijakan yang berkelanjutan untuk pengelolaan sumber daya alam.
Bagaimana dampak pencemaran air terhadap degradasi lingkungan, dan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya?
ReplyDeleteizin menanggapi pertanyaan dari Maria Verena Mitha Wangge : dapat kita ketahui bahwa pencemaran air memiliki dampak yang serius terhadap degradasi lingkungan. Berikut adalah beberapa dampak pencemaran air terhadap lingkungan:
Delete1. Kerusakan Ekosistem Air: Pencemaran air dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem air, seperti sungai, danau, dan laut. Pencemaran dapat mengubah kualitas air, mengurangi tingkat oksigen, dan merusak ekosistem perairan, termasuk flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Hal ini dapat mengganggu rantai makanan dan mengancam keberlanjutan kehidupan air.
2. Gangguan Terhadap Kehidupan Organisme: Pencemaran air dapat menyebabkan kematian massal organisme yang hidup di dalamnya. Zat-zat beracun seperti logam berat, pestisida, dan limbah industri dapat meracuni organisme air dan mengganggu reproduksi serta pertumbuhan mereka. Hal ini dapat mengancam keanekaragaman hayati dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
3. Pencemaran Sumber Air Minum: Pencemaran air dapat mengancam ketersediaan air minum yang aman. Bahan kimia beracun dan mikroorganisme patogen yang masuk ke dalam sumber air minum dapat menyebabkan penyakit dan kesehatan yang buruk bagi manusia. Pencemaran air juga dapat mengurangi kualitas air minum dan memerlukan pengolahan yang lebih intensif sebelum dikonsumsi.
4. Kerusakan Ekosistem Daratan: Pencemaran air juga dapat berdampak pada ekosistem daratan. Air yang tercemar dapat merembes ke dalam tanah dan mencemari air tanah yang digunakan untuk irigasi pertanian atau sebagai sumber air minum bagi hewan dan manusia. Tanaman dan hewan yang bergantung pada air tanah yang tercemar juga dapat terpengaruh dan mengalami kerusakan.
dan untuk mencegah pencemaran air dan mengurangi degradasi lingkungan yang disebabkannya, langkah-langkah berikut dapat diambil:
1. Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya: Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya seperti pestisida, pupuk kimia, dan bahan pembersih yang mengandung zat beracun dapat membantu mencegah pencemaran air. Memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan dan mengadopsi praktik pertanian dan industri yang berkelanjutan dapat mengurangi risiko pencemaran.
2. Mengelola Limbah dengan Tepat: Mengelola limbah domestik, industri, dan pertanian dengan benar sangat penting untuk mencegah pencemaran air. Limbah harus diproses dan diolah sebelum dibuang ke dalam lingkungan. Penerapan sistem pengolahan limbah yang efektif dan mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku adalah langkah penting untuk mencegah pencemaran air.
3. Mengedukasi Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air dan dampak pencemaran air dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab individu terhadap lingkungan. Kampanye penyuluhan dan pendidikan tentang pengelolaan air yang baik, penggunaan yang bijak, dan penghindaran pencemaran dapat membantu mencegah pencemaran air.
4. Menerapkan Pengawasan dan Peraturan yang Ketat: Pemerintah harus menerapkan pengawasan dan peraturan yang ketat terkait pengelolaan air dan pengendalian pencemaran. Hal ini termasuk mengatur pembuangan limbah industri, membatasi penggunaan bahan kimia berbahaya, dan memberlakukan sanksi bagi pelanggar. Pengawasan yang ketat dan penegakan hukum yang tegas dapat mendorong perusahaan dan individu untuk bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan dari aktivitas mereka.
5. Mendorong Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan: Pengembangan dan penerapan teknologi ramah lingkungan, seperti pengolahan air yang efisien, penggunaan sistem sanitasi yang baik, dan teknologi pengendalian polusi, dapat membantu mencegah pencemaran air. Mendorong inovasi teknologi yang berkelanjutan dan memberikan insentif kepada perusahaan untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan dapat berkontribusi pada perlindungan lingkungan.
Mencegah pencemaran air adalah tanggung jawab bersama kita untuk menjaga keberlanjutan dan kualitas lingkungan hidup. Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat melindungi sumber daya air yang berharga dan menjaga kesehatan ekosistem air.
Bagaimana jika sumber dari pencemaran/kerusakan lingkungan hidup tidak dapat diatasi oleh oknum pencemar/pengrusak lingkungan hidup?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBagaimana cara mengembalikan ekosistem yang terdegradasi akibat pencemaran minyak?
ReplyDeleteapakah mungkin ada perbedaan antara pencemaran air permukaan dan pencemaran air tanah ?
ReplyDeleteIjin menjawab pertanyaan dari teman Gloria Stefani Jacobeth Ndoloe
DeleteDapat kita ketahui, Pencemaran udara permukaan dan pencemaran udara tanah merupakan dua jenis pencemaran udara yang berbeda dan memiliki dampak yang berbeda pula terhadap lingkungan.
1. Pencemaran Udara Permukaan:
Pencemaran udara permukaan terjadi ketika polutan-polutan seperti gas, asap, debu, dan partikel-partikel kecil lainnya terkumpul di udara di dekat permukaan bumi. Pencemaran ini biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, transportasi, dan pembakaran bahan bakar fosil. Dampak dari pencemaran udara permukaan dapat dirasakan secara langsung oleh manusia dan hewan yang menghirup udara tersebut, serta dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, iritasi mata, dan penyakit lainnya.
2. Pencemaran Udara Tanah:
Pencemaran udara tanah terjadi ketika polutan-polutan dari udara mengendap dan terakumulasi di permukaan tanah. Polutan-polutan ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti emisi kendaraan bermotor, industri, dan bahan kimia berbahaya lainnya. Dampak dari pencemaran udara tanah dapat mencakup kontaminasi tanah, air tanah, serta tumbuhan dan hewan yang hidup di lingkungan tersebut. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap ekosistem dan kesehatan manusia.
Dengan demikian, meskipun keduanya berkaitan dengan pencemaran udara, namun pencemaran udara permukaan dan pencemaran udara tanah memiliki perbedaan dalam lokasi terjadinya, sumber pencemarannya, serta dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Ijin menjawab pertanyaan dari Gloria Stefani Jacobeth Ndoloe
DeletePencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungauli, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Pencemaran air terjadi pada sunber-sumberb air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpahan minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pencemaran air permukaan dan pencemaran air tanah pada esensinya adalah sama, hanya yang membedakan adalah pencemaran air permukaan dapat terlihat secara langsung karena berada di atas permukaan, tanpa menggunakan alat ukur pun dapat terlihat, sementara pada pencemaran air tanah harus menggunakan alat ukur untuk menilai pencemaran yang terjadi pada air tanah. Biasanya pencemaran air tanah dapat diukur dengan faecal coliform.
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Gloria Stefani Jacobeth Ndoloe,
DeleteYa, ada perbedaan antara pencemaran air permukaan dan pencemaran air tanah. Pernahkali kita bagikan informasi tentang kedua jenis pencemaran ini dengan cara yang mudah dipahami.
1. Pencemaran Air Permukaan:
Pencemaran air permukaan terjadi ketika bahan pencemar masuk ke dalam sumber air permukaan seperti sungai, laut, dan reservoir. Bahan pencemar bisa berupa limbah industri, limbah domestik, minyak peluntur, pestisida, dan bahan kimia lainnya. Pencemaran ini dapat mempengaruhi kualitas air dan ekosistem hidup di daerah-daerah yang terdampak.
2. Pencemaran Air Tanah:
Pencemaran air tanah terjadi ketika bahan pencemar mengontaminasi lapisan tanah dan memasuki sumber air tanah. Contoh bahan pencemar termasuk limbah cair industri, limbah domestik, pestisida, dan minyak bumi. Pencemaran ini dapat mengurangi kualitas air tanah dan mempengaruhi kesehatan tanah, yang akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat dan pertanian.
Perbedaan utama antara pencemaran air permukaan dan pencemaran air tanah adalah tempat pencemar masuk ke dalam sistem air. Pencemaran air permukaan terjadi di sumber-sumber air permukaan, sementara pencemaran air tanah mengontaminasi lapisan tanah dan mengarah ke sumber air tanah. Kedua jenis pencemaran ini memiliki dampak negatif terhadap kualitas air dan lingkungan hidup, dan perlu dilakukan upaya pencegahan dan pengatasi untuk mengurangi dampaknya.
Dari materi yang sudah kita banyak diatas, saya ingin bertanya tentang Apa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, termasuk aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pestisida, dan pembuangan limbah, serta bagaimana dampaknya terhadap lingkungan hidup?
ReplyDeleteMenurut Bentley R Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan adalah:
Delete1. Faktor Sosial, diantaranya:
- Populasi: Konsumsi sumber daya alam dan produksi limbah
- Kemiskinan: Kemiskinan dianggap sebagai penyebab dan dampak dari kerusakan lingkungan ketika individu kekurangan kebutuhan pokok untuk bertahan hidup.
- Urbanisasi: Karena tantangan ekologi dan kurangnya prospek lapangan kerja produktif di daerah pedesaan, jumlah keluarga miskin yang berpindah ke kota semakin meningkat.
2. Faktor ekonomi, diantaranya:
- Kegagalan pasar: Tidak adanya atau tidak berfungsinya pasar barang dan jasa lingkungan merupakan penyebab utama degradasi lingkungan
- Pembangunan ekonomi: Kecepatan dan distribusi pertumbuhan ekonomi
- Dampak terhadap pembangunan pertanian: Pembangunan pertanian menyebabkan hilangnya unsur hara, salinisasi tanah, dan erosi tanah.
- Kegiatan transportasi: terjadi polusi udara
3. Faktor politik dan administasi
kombinasi faktor administratif dan politik, termasuk kurangnya visioner kepemimpinan, peran tradisional politisi dalam merumuskan kebijakan,
dan penerapan hukum lingkungan yang salah.
4. faktor Alami atau Lingkungan
Hal-hal seperti tanah longsor, gempa bumi, tsunami, angin topan, dan kebakaran hutan dapat menghancurkan komunitas tumbuhan dan hewan setempat hingga tidak dapat berfungsi lagi
Dampak terhadap pencemaran lingkungan terhadap lingkuangan hidup (Bentley R ) adalah:
1. Dampak terhadap kesehatan manusia: Di seluruh dunia, kualitas air yang buruk menyebabkan jutaan kematian dan miliaran penyakit setiap tahunnya. Kekurangan air dan penurunan kualitas pangan merupakan dua dampak degradasi lingkungan.
2. Perubahan atmosfer: Kerusakan lingkungan dapat mengubah berbagai proses yang terjadi secara alami, termasuk siklus air dan fungsi rutin hewan dan tumbuhan. Deforestasi dan pertambangan merupakan faktor degradasi lingkungan lebih lanjut yang menghilangkan tutupan lahan alami.
3. Kelangkaan sumber daya alam: Degradasi lingkungan dapat menyebabkan kekurangan sumber daya, termasuk lahan subur, air, sumber daya genetik, tanaman obat, dan tanaman pangan. Faktor-faktor tersebut antara lain eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, polusi, dan penggundulan hutan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan meliputi aktivitas dari manusia itu sendiri seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pestisida, pembuangan limbah, serta kegiatan industri dan pertanian. Dampak dari pencemaran lingkungan ini bermacam-macam, termasuk kerusakan ekosistem, berkurangnya kualitas udara dan air, penurunan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya, serta hilangnya keanekaragaman hayati.
DeletePencemaran lingkungan disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pestisida, dan pembuangan limbah. Untuk itu kita perlu bahas faktor-faktor tersebut satu per satu:
ReplyDelete1. Pembakaran bahan bakar fosil:
Salah satu faktor utama pencemaran lingkungan adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak, gas, dan batu bara. Aktivitas ini menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, yang berkontribusi pada pemanasan global. Selain itu, pembakaran bahan bakar fosil juga menghasilkan partikel-partikel polusi udara yang dapat mempengaruhi kualitas udara dan kesehatan manusia.
2. Penggunaan pestisida:
Penggunaan pestisida dalam pertanian untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman bisa mencemari lingkungan. Ketika pestisida disemprotkan ke tanaman, sebagian dapat mencemari udara dan air. Pestisida yang mencemari air dapat berdampak negatif pada ekosistem perairan dan kehidupan akuatik.
3. Pembuangan limbah:
Pembuangan limbah ke lingkungan, baik itu limbah padat maupun cair, dapat menyebabkan pencemaran udara dan air. Limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian yang tidak diolah dengan benar dapat mencemari lingkungan dan memengaruhi kesehatan manusia serta ekosistem.
Dampak dari pencemaran lingkungan terhadap lingkungan hidup sangat luas, dan mencakup beberapa aspek utama sebagai berikut:
1. Kesehatan manusia:
Pencemaran lingkungan dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia. Polusi udara bisa menyebabkan masalah pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kanker. Pencemaran air juga dapat mengakibatkan penyakit perut, hepatitis, dan infeksi lainnya.
2. Kehilangan keanekaragaman hayati: Pencemaran lingkungan dapat mengganggu ekosistem alami, yang dapat mengakibatkan kehilangan keanekaragaman hayati. Pencemaran udara dan air dapat mempengaruhi populasi hewan dan tumbuhan, serta memengaruhi rantai makanan.
3. Kerusakan ekosistem:
Pencemaran lingkungan dapat merusak ekosistem alami, seperti hutan, sungai, dan lautan. Ini dapat mengganggu kesuburan tanah, menyebabkan air tercemar, dan merusak habitat hewan.
4. Pemanasan global:
Emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan pemanasan global, yang berdampak pada perubahan iklim global, seperti kenaikan suhu, perubahan pola curah hujan, dan pencairan es.
5. Perubahan lingkungan:
Pencemaran lingkungan dapat menciptakan perubahan lingkungan yang ekstrem, seperti hujan asam, limpasan air limbah, dan tanah yang terkontaminasi. Hal ini dapat mempengaruhi cara manusia dan hewan hidup dalam lingkungan tersebut.
Untuk mengurangi pencemaran lingkungan, ada juga langkah-langkah perlindungan lingkungan yang efektif harus diambil, termasuk:
1. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi yang terbarukan, seperti energi surya dan angin.
2. Mengurangi penggunaan pestisida dengan mendorong praktik pertanian organik dan ramah lingkungan.
3. Memperketat regulasi dan pengawasan terhadap pembuangan limbah industri dan rumah tangga.
4. Mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dan pengolahan limbah yang aman.
5. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan cara-cara untuk mengurangi jejak lingkungan pribadi.
Melindungi lingkungan adalah tanggung jawab bersama, dan tindakan kolektif dari individu, pemerintah, dan industri sangat diperlukan untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan dan menjaga lingkungan hidup bagi generasi mendatang.
Apa upaya yang harus kita lakukan untuk mengubah sesuatu yang masuk dalam sumber pencemaran lingkungan hidup dan dari mana perubahan lingkungan hidup serta contohnya?
ReplyDeleteIjin menjawab pertanyaan dari teman Jenari Putri Rihi Kana.
DeleteUntuk mengubah sesuatu yang masuk dalam sumber pencemaran lingkungan hidup, kita harus melakukan upaya-upaya untuk mengurangi atau menghilangkan sumber-sumber pencemaran tersebut. Beberapa upaya yang dapat dilakukan meliputi:
1. Mengurangi Penggunaan Bahan Bakar Fosil: Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan polutan udara yang merusak lingkungan.
2. Meningkatkan Penggunaan Energi Terbarukan: Memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan air dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mengganti dengan alternatif ramah lingkungan seperti kantong belanja kain atau botol minum stainless steel dapat membantu mengurangi pencemaran plastik di lingkungan.
4. Mendorong Praktik Pertanian Berkelanjutan: Mendukung pertanian berkelanjutan dengan mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia serta mempromosikan pertanian organik dapat membantu menjaga keseimbangan lingkungan dan mengurangi pencemaran air dan tanah.
Perubahan lingkungan hidup dapat terjadi melalui kesadaran dan tindakan kolektif dari masyarakat, pemerintah, dan industri untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Contoh dari perubahan lingkungan hidup yang telah terjadi meliputi:
1. Penggunaan energi terbarukan yang semakin meningkat untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
2. Pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai di beberapa negara melalui kebijakan pengurangan plastik.
3. Perubahan pola konsumsi masyarakat menuju produk ramah lingkungan dan berkelanjutan.
4. Penanaman pohon dan restorasi ekosistem yang dilakukan oleh organisasi lingkungan dan sukarelawan untuk mengurangi deforestasi dan merestorasi lahan yang terdegradasi.
Dengan kerjasama dan usaha bersama, kita dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi lingkungan hidup.
Ijin menjawab Pertanyaan Dari teman Jenari Putri Rihi kana.
DeleteUpaya yang harus dilakukan untuk mengubah sesuatu yang menjadi sumber pencemaran lingkungan hidup meliputi:
1. Mengadopsi teknologi ramah lingkungan: Menggunakan teknologi yang lebih bersih dan efisien dalam produksi dan konsumsi barang dan jasa.
2. Mengurangi penggunaan bahan berbahaya: Mengganti bahan-bahan berbahaya dengan alternatif yang lebih aman bagi lingkungan.
3. Menerapkan kebijakan lingkungan: Menetapkan aturan dan regulasi yang ketat untuk mengendalikan emisi polutan dan limbah.
4. Pendidikan dan kesadaran masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mendorong perilaku yang ramah lingkungan.
5. Inovasi dalam manajemen limbah: Meningkatkan sistem pengelolaan limbah untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Perubahan lingkungan hidup bisa terjadi melalui berbagai cara, seperti pengurangan emisi gas rumah kaca untuk mengatasi perubahan iklim, pengurangan pencemaran air untuk menjaga kualitas air, dan penghijauan kota untuk memperbaiki kualitas udara. Contoh-contoh perubahan lingkungan hidup termasuk penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, pengolahan limbah yang lebih efisien, dan pengembangan transportasi publik yang ramah lingkungan.
Dari materi yang sudah dipaparkan diatas dijelaskan bahwa Bentley tidak menyebutkan faktor gaya hidup mewah, konflik bersenjata, dan tata kelola pemerintahan sebagai faktor yang ikut berkontribusi pada degradasi lingkungan. Yang saya mau tanyakan berkaitan dengan tata kelola pemerintahan, dalam hal apa tata kelola pemerintahan memberikan kontribusi terhadap degradasi lingkungan?
ReplyDeleteDari materi yang sudah dipaparkan di atas
DeleteApakah adanya pendekatan terkait pencemaran lingkungan sehingga kita dapat mengetahui permasalahannya?
Tata kelola pemerintahan yang buruk dapat memberikan kontribusi pada degradasi lingkungan dalam beberapa cara. Salah satunya adalah kurangnya implementasi dan penegakan regulasi lingkungan yang memadai, sehingga aktivitas industri dan pembangunan dapat berlangsung tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang mungkin timbul. Selain itu, korupsi dalam tata kelola pemerintahan juga dapat mengakibatkan penyalahgunaan sumber daya alam dan pembangunan yang tidak berkelanjutan, serta memungkinkan perusahaan untuk menghindari tanggung jawab lingkungan mereka. Keseluruhan, tata kelola pemerintahan yang lemah dapat menyebabkan kebijakan yang tidak memadai dalam mengelola lingkungan, yang pada gilirannya berkontribusi pada degradasi lingkungan.
Delete
DeleteIjin menjawab pertanyaan dari teman olvi ika tamonob
Apakah adanya pendekatan terkait pencemaran lingkungan sehingga kita dapat mengetahui permasalahannya?
Pasti adanya pendekatan pencemaran lingkungan.
Salah satunya adalah dengan pendekatan komunikasi.
Pendekatan komunikasi ini bisa bermanfaat untuk mengetahui permasalahan dari pencemaran lingkungan.
Salah satu contoh dari pendekatan tersebut adalah adalah dengan mengadakan kampanye/komunitas penyuluhan tentang pencemaran lingkungan.
Di negara seperti Indonesia yang mengandalkan sumber daya alam(SDA) sebagai tulang punggung ekonomi negara, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan perintah UUD NRI Tahun 1945 Pasal 33 E bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Untuk melaksanakan perintah undang-undang dasar tersebut maka pemerintahan harus dijalankan secara adil, transparan, dan berorientasi pada penyelesaian permasalahan yang ada dalam masyarakat. Namun, jika pemerintahan dijalankan seenaknya, maka kemungkinan untuk terjadi pengeksploitasian SDA semakin besar. Kalau hal itu terjadi maka kekayaan bumi Indonesia bukan lagi menjadi sumber kemakmuran rakyat tetapi malahan menjadi sumber kesengsaraan rakyat, karena bumi itu sudah tidak layak huni akibat eksploitasi dan perusakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang berkepentingan untuk kaya. Jika pemerintah transparan, mengutamakan kemakmuran seluruh rakyat, dan berpikir jangka panjang tentang keadaan bangsa maka lingkungan di wilayah pemerintahan itu akan lestari. Sebaliknya, lingkungan akan hancur jika pemerintak berpikir untuk keuntungan jangka pendek, tidak transparan, serta lebih mementingkan kepentingan individu atau kelompok tertentu
DeleteApa saja kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah mengenai baku mutu kerusakan lingkungan hidup tertentu?
ReplyDeletePeraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 mengatur tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia. Berikut adalah beberapa kriteria baku kerusakan lingkungan hidup tertentu yang diatur dalam peraturan ini:
DeleteMangrove: Kriteria baku kerusakan terkait dengan ekosistem mangrove.
Padang lamun
Padang Lamun: Mengenai kerusakan pada padang lamun.
Perlindungan terumbu karang
Terumbu Karang: Terkait dengan kerusakan pada terumbu karang.
Ekosistem laut
Ekosistem Laut Lainnya: Kriteria baku kerusakan ekosistem laut lainnya, yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tanah
Tanah untuk Produksi Biomassa: Menetapkan batas perubahan sifat fisik, kimia, dan hayati tanadapat ditoleransi oleh lingkungan untuk mempertahankan fungsinya.
Gambut
Gambut: Terkait dengan kerusakan pada ekosistem gambut.
Karst
Karst: Kriteria baku kerusakan yang berkaitan dengan ekosistem karst.
Lingkungan yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan:
Menetapkan ukuran batas perubahan lingkungan yang dapat ditoleransi untuk memastikan keberlanjutan fungsinya.
Parameter fisik, seperti suhu, pH, dan kekeruhan air.
DeleteParameter kimia, seperti konsentrasi logam berat, pestisida, dan zat-zat kimia berbahaya lainnya.
Parameter biologis, seperti keberadaan spesies tertentu yang menjadi indikator kesehatan ekosistem.
Tingkat kebisingan, vibrasi, dan radiasi.
Pengaruh terhadap habitat, termasuk keberlanjutan ekosistem.
Dampak terhadap kesehatan manusia dan keberlanjutan sumber daya alam.
Apakah pencemaran harus terjadi dalam sebuah ekosistem?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteBagaimana cara untuk menaggulangi atau meminilisir pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi jika di lihat dari fakor-faktor yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan?
ReplyDeleteUntuk mengatasi atau meminimalkan pencemaran dan kerusakan lingkungan, kita harus memahami faktor-faktor yang menyebabkannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
Delete1. Pengendalian sumber pencemar : identifikasi dan pengendalian sumber-sumber pencemar seperti limbah industri, penggunaan bahan kimia beracun, dan penggunaan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan.
2. Pengelolaan limbah : Pengelolaan limbah dengan cara mengelola jumlah, membuang limbah, dan mengejar daur ulang limbah dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
3. Pemanfaatan energi terbarukan: Menggunakan sumber energi yang terbarukan seperti energi surya, energi angin , dan energi air panas bumi dapat meminimalkan pengguna dan bahan bakar menyebabkan polusi
4. pengawasan lingkungan: Melakukan pemantauan dan pengawasan lingkungan secara konsisten dapat membantu dalam mendeteksi dan masalah mengatasi lingk ungan sebelum nya men jadi lebih parah.
5. Pengembangan infrastruktur lingkungan: Meningkatkan infrastruktur lingkungan seperti pengelolaan limbah, pengelolaan air limbah, dan pembuatan jalan yang ramah lingkungan dapat membantu mencegah kerkitaakan lingkungan.
6. Pembelajaran dan pengembang sebuah kemanusiaan: Melibatkan kepedulian terhadap lingkungan dan memperkenalkan prinsip-prinsip ramah lingkungan sehari-hari dapat membantu mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan.
7. Kerja sama antar negara : meningkatkan kerjasama antar negara dalam mengatasi masalah lingkungan global misalnya pemanfaatan sumber daya alam yang terbatas dan menghindari perubahan iklim.
Materi diatas dijelaskan bahwa Bentley tidak menyebutkan faktor gaya hidup mewah, konflik bersenjata, dan tata kelola pemerintahan sebagai faktor yang ikut berkontribusi pada degradasi lingkungan, padahal dalam banyak kasus sangat menentukan. Yang ingin saya tanyakan, Apa dampak dari konflik bersenjata terhadap lingkungan hidup ?
ReplyDeleteKonflik bersenjata dapat memiliki dampak serius terhadap lingkungan hidup. Beberapa dampak utama termasuk:
Delete1. Kerusakan Ekosistem: Konflik bersenjata sering kali menyebabkan kerusakan fisik terhadap ekosistem. Bom, senjata api, dan perangkat peledak dapat merusak tanah, air, dan udara.
Penebangan liar dan penggundulan hutan juga dapat meningkat selama konflik karena keamanan dan kontrol atas sumber daya alam menjadi perhatian utama.
2. Polusi Lingkungan: Penggunaan senjata dan bahan peledak dapat menciptakan polusi udara, tanah, dan air. Bahan kimia beracun yang digunakan dalam senjata dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan kerusakan jangka panjang.
Penggunaan bahan bakar fosil untuk keperluan militer juga dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan kontribusi terhadap perubahan iklim.
3. Kehilangan Keanekaragaman Hayati: Konflik bersenjata dapat menyebabkan pengusiran penduduk dari daerah mereka, yang sering kali diikuti oleh kerusakan atau hilangnya habitat alami.
Perpindahan penduduk dan pengungsi juga dapat menyebabkan tekanan ekstra pada daerah penerima, meningkatkan risiko kehilangan keanekaragaman hayati.
4. Pencemaran Bahan Beracun: Bahan kimia beracun yang digunakan dalam senjata dapat menyebabkan kontaminasi tanah dan air, menciptakan risiko kesehatan jangka panjang bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
Pembersihan pasca-konflik dari bahan beracun juga dapat menciptakan masalah lingkungan yang serius.
5. Krisis Air dan Pangan: Infrastruktur yang rusak selama konflik dapat menghambat akses penduduk terhadap air bersih dan sistem pengolahan limbah.
Produksi pangan juga dapat terhambat, menyebabkan kelaparan dan malnutrisi.
Ijin bertanya, bagaimana kriteria suatu lingkungan yang dinilai telah megalami pencemaran dan kerusakan..
ReplyDeleteIzin menjawab pertanyaan dari Johan R. Penlaana.
DeleteUntuk menilai karakteristik suatu ekosistem yang mengalami pencemaran dan kerusakan, kita dapat mempertimbangkan beberapa faktor berikut:
1. Kualitas udara: Pencemaran udara sebagai akibat dari polusi dapat merusak ekosistem. Pengendalian emisi dan pengurangan polusi dapat dijadikan solusi untuk mengatasi masalah ini.
2. Kualitas air: Kerusakan lingkungan air, seperti polusi sampah dan limbah industri, dapat menyebabkan kerusakan ekosistem di daerah-daerah sekitar. Pengelolaan limbah dan peningkatan kepedulian terhadap kualitas air dapat membantu mengatasi masalah ini.
3. Kualitas tanah: Pencemaran tanah, misalnya oleh limbah berbahaya, dapat merusak ekosistem tanah dan mengakibatkan kerusakan lingkungan. Pengelolaan limbah dan rehabilitasi lahan yang tercemar dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.
4. Flora dan fauna: Pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat menyebabkan hilangnya flora dan fauna di ekosistem, sehingga menimbulkan imbalances dan kerusakan lebih lanjut. Rehabilitasi ekosistem dan pengendalian sumber pencemaran dapat membantu mengatasi masalah ini.
5. Kesehatan masyarakat: Pencemaran lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar, termasuk kesehatan jangka panjang. Pengendalian sumber pencemaran dan peningkatan kualitas lingkungan dapat membantu mencegah kerusakan kesehatan masyarakat.
6. Penggunaan sumber daya alam: Penggunaan sumber daya alam yang tidak terkendali dapat merusak ekosistem. Pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.
Dalam melihat karakteristik ekosistem yang mengalami pencemaran dan kerusakan, penting untuk melihat keseluruhan gambaran dari segi kualitas udara, air, tanah, flora, fauna, kesehatan masyarakat, dan penggunaan sumber daya alam. Solusi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini meliputi pengelolaan lingkungan, peningkatan kepedulian terhadap kualitas lingkungan, dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan.
Bagaimana pencemaran lingkungan dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati?
ReplyDeletePencemaran lingkungan misalnya yang terjadi di hutan dapat menjadi ancaman bagi satwa yang tinggal di dalamnya. Pencemaran dapat merubah kondisi habitat satwa. Contohmya pembuangan limbah di sungai yang mengakibatkan kenaikan pH berdampak pada kematian ikan dan biota air lainnya. Begitu juga penebangan hutan yang mengakibatkan satwa kehilangan tempat tinggalnya serta sumber makanannya. Berkurangnya habitat dan sumber pangan dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati yang ada bahkan bisa menyebabkan kepunahan.
DeletePencemaran lingkungan misalnya yang terjadi di hutan dapat menjadi ancaman bagi satwa yang tinggal di dalamnya. Pencemaran dapat merubah kondisi habitat satwa. Contohmya penebangan hutan yang mengakibatkan satwa kehilangan tempat tinggalnya serta sumber makanannya. Berkurangnya habitat dan sumber pangan dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati yang ada bahkan bisa menyebabkan kepunahan. Contoh lainnya seperti pembuangan limbah di sungai yang mengakibatkan kenaikan pH berdampak pada kematian ikan dan biota air lainnya.
DeleteIjin menjawab pertanyaan dari teman Yumita Nova Ina karena setiap makhluk mempunyai kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Kalau tidak kuat menyesuaikan diri akan mati, yang kuat akan menyesuaikan organ-organnya sesuai dengan lingkungan barunya.
DeleteIzin bertanya, apakah hal yang menyebabkan Masih terjadinya kerusakan lingkungan pada tingkat tapak? dikarenakan pada tingkat tapak sendiri masyarakat setempat yang menerima dampak secara langsung jika terjadi kerusakan lingkungan
ReplyDeleteIjin menjawab
DeleteBeberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan pada tingkat tapak termasuk kurangnya kesadaran lingkungan, kebutuhan ekonomi mendesak, dan kurangnya regulasi yang ketat. Selain itu, adanya tekanan populasi dan pertumbuhan perkotaan juga dapat berkontribusi pada kerusakan lingkungan di tingkat lokal. Diperlukan upaya bersama masyarakat, pemerintah, dan sektor industri untuk mengatasi permasalahan ini.
Bagaimana cara pemulihan yang dapat dilakukan pada suatu areal sungai yang tercemar sampah dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan tersebut sehingga sungai tersebut kembali kepada kondisi awal?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteIzin menjawab pertanyaan dari Hafifah Antini Khalbi
DeleteSungai yang tercemar sampah memerlukan upaya serius untuk pemulihan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Pengelolaan Sampah yang Tepat:
-Tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. Masyarakat harus sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
-Memanfaatkan fasilitas bank sampah dan melakukan pengomposan untuk mengurangi jumlah sampah yang mencemari sungai.
- Rutin melakukan kegiatan bersih-bersih untuk mengangkut seluruh sampah yang sudah terlanjur mencemari sungai.
2. Inovasi Teknologi Pembersih Sungai:
Beberapa inovasi teknologi pembersih sampah di sungai telah digunakan di Indonesia:
- SeeHamster: Perahu pembersih sungai yang bisa mengambil dan memilah sampah dari sungai. Kapasitas pengumpulan sampahnya sekitar 50-100 kilogram per hari.
- Jaring Tangkap Sampah: Teknologi ini berupa jaring penangkap sampah yang dapat dipasang di sungai untuk menangkap sampah yang terbawa arus.
3. Keterlibatan Masyarakat:
- Masyarakat dapat bersama-sama membersihkan sungai, mengadakan penyuluhan, dan mengembangkan daerah aliran sungai.
- Tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan sungai tergantung pada tingkat pencemaran dan upaya yang dilakukan. Pemulihan kondisi sungai hingga kembali ke kondisi awal mungkin memerlukan waktu yang cukup lama, terutama jika terjadi kerusakan yang signifikan. Namun, dengan kerjasama semua pihak, kita dapat mempercepat proses pemulihan sungai yang tercemar sampah.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBagaimana skema penentuan skala minimum dan maksimal dalam kerusakan terumbu karang?
ReplyDelete
DeleteSkema pentuan maksimum dan minimum dalam kerusakan terumbu karang melibatkan beberapa faktor seperti kondisi dan kesehatan terumbu karang. Berikut adalah skema pengambilan keputusan untuk pengelolaan terumbu karang sesuai dengan kondisi dan kesehatannya:
Pengukuran kondisi terumbu karang: Menghitung jumlah terumbu karang yang terbentuk, ukuran, dan kualitasnya. Pengukuran kerusakan terumbu karang: Menghitung derajat kerusakan terumbu karang, termasuk jumlah terumbu yang rusak, luasnya, dan sebabnya. Analisis kondisi dan kerusakan terumbu karang: Mengevaluasi kondisi dan kerusakan terumbu karang berdasarkan data yang diperoleh. Pengambilan keputusan: Menentukan batas maksimum dan minimum yang diperlukan untuk mengurangi dan mencegah kerusakan terumbu karang.
Pada materi diatas menyebutkan bahwa Degradasi dapat terjadi pada lahan, air, dan udara dan menimbulkan dampak berupa pencemaran lahan, air, dan udara, penggurunan, kekurangan air bersih, dan kerusakan lapisan oozon, emisi karbon, pemanasan global, dan perubahan iklim, serta kehilangan keanekaragaman hayati dan tutupan hutan. yang ingin saya tanyakan, faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya degradasi dan apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut
ReplyDeleteApa saja faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan dalam bidang kehutanan
ReplyDeleteIzin menjawab pertanyaan dari Yudith, bahwasanya kerusakan yang terjadi pada bidang kehutanan sangatlah banyak, seperti pada hutan tanaman industri, banyaknya ketentuan yang tidak di hiraukan oleh pihak perusahaan, seperti area yang di perbolehkan untuk di kelola dan tidak, perlakuan pada area tanam, dan pada hutan konservasi juga banyak kerusakan, seperti adanya pengaruh kebijakan yang dapat mempertaruhkan masa depan hutan, adanya kegiatan penanaman tanaman yang memiliki sifat invasif, serta pengelolaan kawasan yang tidak jelas sehingga orang dapat memanfaatkan tanpa izin.
DeleteIzin menjawab pertanyaan dari teman Yudith, menurut saya berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan dalam bidang kehutanan:
Delete1. Perambahan Hutan
Perambahan hutan merupakan sebuah kegiatan pengalihan fungsi hutan menjadi sektor lain seperti pemukiman atau perkebunan yang dilakukan oleh masyarakat dalam skala besar atau kecil. Hal tersebut dianggap bahaya karena jika dibiarkan terus menerus, hutan di Indonesia akan mengalami kerusakan.
2. Kebakaran Hutan
Baik melalui faktor cuaca ataupun adanya sebuah kesengajaan dari manusia, kebakaran hutan juga mampu membuat hutan mengalami kerusakan akibat api yang membakar secara masal pohon – pohon yang telah berusia puluhan hingga ratusan.
3. Serangan Hama
Untuk faktor yang terakhir, serangan hama juga merupakan hal yang harus diwaspadai, karena hama yang membuat salah satu pohon menjadi mati atau rusak, akan membuat pohon – pohon disekitarnya akan mengalami hal yang sama.
Melihat betapa penting nya hutan bagi kesehatan dan keberlangsungan hidup manusia, sudah sangat sewajarnya kita sangat menjaga hutan yang ada di Indonesia, karena jika tidak, selain masalah pernafasan akibat kebakaran hutan dan menurunnya kadar oksigen, manusia juga akan mengalami kekeringan yang akan menimbulkan penyakit seperti kolera.
Apakah yang di anggap kerusakan pada lingkungan harus melewati baku mutu terlebih dahulu??
ReplyDeleteMenurut UU No. 32 Tahun 2009, kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya (Pasal 1 Butir 15). Yang ingin saya tanyakan contoh apa saja dari ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia dan/hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIjin menjawab dari saudara syaiful syifa
ReplyDeletebiasanya kerusakan lingkungan harus dinilai melalui standar baku mutu sebelum dianggap sebagai masalah serius. Baku mutu ini membantu mengukur sejauh mana dampak lingkungan dan apakah telah melampaui batas yang ditetapkan untuk menjaga keberlanjutan.
apakah sumber bukan titik akan menjadi sumber titik apabila skalanya semakin besar?
ReplyDeleteIjin menjawab
Deletesumber yang awalnya bukan titik tidak akan menjadi titik ketika skalanya semakin besar. Transformasi skala tidak mengubah sumber menjadi titik, tetapi hanya memperbesar atau memperkecilnya.
salah satu faktor degradasi lingkungan menurut Bentley adalah faktor politik dan administratif. Pertanyaan saya apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah daerah terkait regulasi dan bagaimana langkah-langkah antisipasi agar dapat membantu mengurangi dampak negatif pencemaran pada pantai?
ReplyDeleteIjin menjawab
DeletePemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah konkret, seperti memperkuat regulasi lingkungan, mengawasi kegiatan industri yang berpotensi mencemari, dan memberlakukan sanksi yang tegas untuk pelanggar. Antisipasi dapat melibatkan kampanye kesadaran masyarakat, pengembangan sistem pemantauan lingkungan yang efektif, serta promosi praktik ramah lingkungan di sektor bisnis.
salah satu faktor degradasi lingkungan yang terdapat dalam faktor ekonomis adalah faktor kegagalan pasar pembangunan ekonomi(bentley 2022), coba jelaskan bagaimana hubungan nya dengan degradasi lingkungan serta contoh kasus yang serupa dengan pernyataan diatas
ReplyDeleteBagaimana faktor faktor sosial ekonomi politik dan lingkungan mempengaruhi degradasi lingkungan?
ReplyDeleteIjin menjawab
DeleteFaktor-faktor sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan saling berinteraksi dalam mempengaruhi degradasi lingkungan. Misalnya, pertumbuhan ekonomi yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan eksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Kebijakan politik yang lemah atau tidak berwibawa juga dapat mengakibatkan kurangnya perlindungan terhadap lingkungan.
Selain itu, faktor sosial seperti tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat juga memainkan peran penting. Masyarakat yang teredukasi cenderung lebih peduli terhadap lingkungan dan dapat memperjuangkan praktik-praktik berkelanjutan.
Lingkungan fisik, seperti kondisi geografis dan iklim, juga turut memengaruhi degradasi lingkungan. Semua faktor ini saling terkait dan memerlukan pendekatan holistik untuk mengatasi permasalahan degradasi lingkungan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai kasus yang terjadi di kota-kota besar, yang membuang limbah pabrik langsung ke laut atau sungai yang bisa menggangu ekosistem laut dan sungai, bagaimana tanggapan anda? (Juan Harman)
ReplyDeleteTanggapan saya bahwa tindakan membuang limbah pabrik langsung ke laut atau sungai dapat merusak ekosistem dan lingkungan. Penting bagi pemerintah dan industri untuk bekerja sama dalam menegakkan regulasi lingkungan serta mendorong praktik ramah lingkungan guna menjaga keberlanjutan ekosistem air.
DeleteTanggapan saya adalah hal tersebut sangatlah tidak baik dan harus ditindak Tindakan pertama yang bisa dilakukan adalah melapor ke RT atau pemerintah setempat agar segera diberi teguran dan diperbaiki alur pembuangan limbah. Jika hal ini tidak berefek maka pelaporan dilakukan kepada pihak berwenang seperti kepolisian yang nantinya yang nantinya akan diarahkan pada pihak yang mengurus kasus tersebut
DeleteBagaimana tindakan pencegahan yang dapat dilakukan jika pencemaran dan kerusakan yang terjadi tidak memberikan dampak langsung bagi lingkungan tetapi butuh waktu yang lama untuk melihat dampaknya?
ReplyDelete
DeleteUntuk tindakan pencegahan terhadap pencemaran atau kerusakan lingkungan yang mungkin tidak langsung terlihat dampaknya, Anda dapat:
1. Monitoring Rutin: Lakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air, udara, dan tanah untuk mendeteksi perubahan sejak dini.
2.Konservasi Sumber Daya: Praktikkan konservasi sumber daya alam seperti air, energi, dan tanah untuk mengurangi tekanan terhadap lingkungan.
3. Edukasi Masyarakat: Tingkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan cara mengurangi dampak negatifnya.
4. Implementasi Kebijakan: Dukung atau advokasi kebijakan lingkungan yang ketat untuk mencegah aktivitas yang dapat merugikan alam.
5.Pengembangan Teknologi Bersih: Dorong pengembangan dan implementasi teknologi bersih untuk mengurangi emisi dan dampak negatif lainnya.
6.Rehabilitasi Ekosistem: Melakukan usaha rehabilitasi dan restorasi ekosistem yang mungkin terpengaruh, seperti penanaman kembali vegetasi.
7.Keterlibatan Komunitas: Libatkan masyarakat lokal dalam upaya pemantauan dan pemeliharaan lingkungan, agar respons terhadap perubahan dapat lebih cepat.
kebijakan apa yang perlu di lakukan agar terhindar dari kerusakan ekosistem
ReplyDeleteMembuat peraturan mengenai hukuman bagi pelaku kerusakan ekosistem, selain itu menyosialisasikan tentang bahayanya kerusakan ekosistem kepada masyarakat agar masyarakat dapat memahami bahayanya kerusakan ekosistem
Deleteuntuk mencegah kerusakan ekosistem, beberapa kebijakan yang perlu dilakukan seperti :
Delete1. peraturan lingkungan yang ketat terkait dengan pengelolaan limbah industri, pertanian, dan domestik untuk meminimalkan pencemaran.
2. edukasi kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan cara- cara untuk menjaga keberlangsungan ekosistem melalui program edukasi.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBerdasarkan pemaparan materi diatas pada paragraf terkahir, menurut Bentley (2022) dikatakan bahwa salah satu faktor yang berkaitan dengan degradasi lingkungan yaitu kelompok faktor sosial yang mencakup penduduk, kemiskinan, dan Urbanisasi. Bagaimana hubungan antara urbanisasi atau perpindahan penduduk dengan degradasi lingkungan? Serta bagaimana cara mengatasi degradasi lingkungan di gempuran pertumbuhan penduduk Indonesia?
ReplyDeleteApa yang menyebabkan pencemaran air dan bagaimana hal itu mempengaruhi sumber daya alam yang berkelanjutan dan bagaimana upaya untuk menangulangani hal tersebut ?
ReplyDeleteIjin menjawab pertanyaan dari teman Vinsensia Ruton Pencemaran air disebabkan oleh limbah industri, domestik, dan pertanian yang mencemari sumber air. Hal ini dapat mengurangi kualitas air, mematikan kehidupan akuatik, dan mengancam ketersediaan air bersih, yang semuanya merugikan keberlanjutan sumber daya alam.
DeleteApa saja faktor yang mempengaruhi degradasi lingkungan?
ReplyDeleteIjin menjawab
Deletefaktor yang mempengaruhi degradasi lingkungan adalah
-Faktor sosial
Populasi: Konsumsi sumber daya alam dan produksi limbah adalah cara utama populasi mempengaruhi lingkungan. Negara ini juga terkena berbagai tekanan lingkungan seperti hilangnya keanekaragaman hayati , polusi udara dan air, dan meningkatnya permintaan akan lahan subur.
Kemiskinan: Kemiskinan dianggap sebagai penyebab dan dampak dari kerusakan lingkungan ketika individu kekurangan kebutuhan pokok untuk bertahan hidup. Misalnya, mereka berjuang untuk hidup dan tidak mempunyai akses terhadap air bersih, tempat berlindung yang layak, pakaian yang cukup, atau obat-obatan.
Urbanisasi: Karena tantangan ekologi dan kurangnya prospek lapangan kerja produktif di daerah pedesaan, jumlah keluarga miskin yang berpindah ke kota semakin meningkat.
Faktor-faktor ekonomi
Kegagalan pasar: Tidak adanya atau tidak berfungsinya pasar barang dan jasa lingkungan merupakan penyebab utama degradasi lingkungan.
Pembangunan ekonomi: Kecepatan dan distribusi pertumbuhan ekonomi berdampak pada sifat permasalahan lingkungan. Kerusakan lingkungan hidup merupakan akibat dari pembangunan ekonomi, khususnya pembangunan ekonomi berbasis industrialisasi.
Dampak terhadap pembangunan pertanian: Pembangunan pertanian menyebabkan hilangnya unsur hara, salinisasi tanah, dan erosi tanah. Perairan dapat terkontaminasi karena pencucian akibat penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan. Degradasi lahan juga disebabkan oleh pertanian intensif dan irigasi.
Kegiatan transportasi: Operasi transportasi mempengaruhi lingkungan dalam berbagai cara, termasuk polusi udara, kebisingan lalu lintas, dan tumpahan minyak dari transportasi laut.
Faktor politik dan administratif
Degradasi lingkungan hidup disebabkan oleh kombinasi faktor administratif dan politik, termasuk kurangnya kepemimpinan visioner, peran tradisional politisi dalam merumuskan kebijakan, dan penerapan hukum lingkungan yang salah.
Faktor lingkungan
• Beberapa dampak lingkungan jangka panjang dari fragmentasi habitat berpotensi memusnahkan seluruh ekosistem. Ketika pembangunan menghancurkan lahan yang stabil, habitat menjadi terfragmentasi. Jalan yang mungkin membelah hutan adalah salah satu contohnya, begitu pula jalan setapak yang berkelok-kelok melewati padang rumput. Di permukaan, ini mungkin bukan ide yang buruk, namun ada dampak besarnya.
• Sayangnya, polusi udara dan air merupakan penyebab utama kerusakan lingkungan. Kontaminan yang dibawa ke ekosistem melalui polusi berpotensi membahayakan atau bahkan memusnahkan beberapa spesies tumbuhan dan hewan.
• Hujan asam terjadi akibat reaksi uap air di udara dengan sulfur dioksida (SO 2 ) dari emisi pembangkit listrik tenaga batu bara. Danau dan sungai bisa menjadi asam dan terkontaminasi oleh hujan asam. Dampaknya terhadap tanah sebanding.
• Rusaknya lapisan ozon
Dampak degradasi lingkungan
Dampak terhadap kesehatan manusia: Kerusakan lingkungan mempunyai dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan manusia. Di seluruh dunia, kualitas air yang buruk menyebabkan jutaan kematian dan miliaran penyakit setiap tahunnya. Kekurangan air dan penurunan kualitas pangan merupakan dua dampak degradasi lingkungan.
Perubahan atmosfer: Kerusakan lingkungan dapat mengubah berbagai proses yang terjadi secara alami, termasuk siklus air dan fungsi rutin hewan dan tumbuhan. Deforestasi dan pertambangan merupakan faktor degradasi lingkungan lebih lanjut yang menghilangkan tutupan lahan alami.
Kelangkaan sumber daya alam: Degradasi lingkungan dapat menyebabkan kekurangan sumber daya, termasuk lahan subur, air, sumber daya genetik, tanaman obat, dan tanaman pangan. Faktor-faktor tersebut antara lain eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, polusi, dan penggundulan hutan.
Bagaimana faktor manusia dan alam berkontribusi terhadap degradasi lingkungan hidup?
ReplyDeleteIjin menjawab
DeleteFaktor manusia dan alam sama-sama memiliki peran dalam degradasi lingkungan hidup, meskipun dalam skala dan mekanisme yang berbeda.
Faktor Manusia:
Pencemaran: Aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil, pertanian intensif, industri, dan pembuangan limbah dapat menghasilkan polusi udara, air, dan tanah.
Deforestasi: Pembukaan hutan untuk pertanian, pemukiman, dan kegiatan ekstraksi kayu menyebabkan hilangnya habitat satwa liar, penurunan keragaman hayati, serta meningkatkan emisi karbon ke atmosfer.
Penggunaan sumber daya: Eksploitasi sumber daya alam seperti air tanah, hutan, dan mineral secara berlebihan dapat mengakibatkan penurunan ketersediaan sumber daya tersebut dan kerusakan habitat alami.
Perubahan iklim: Emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan pemanasan global, yang dapat mempengaruhi cuaca, pola curah hujan, dan menyebabkan naiknya permukaan air laut.
Pembangunan tidak berkelanjutan: Pembangunan infrastruktur dan pembangunan perkotaan yang tidak terencana secara bijaksana dapat mengganggu ekosistem alami, mengurangi ruang terbuka hijau, dan meningkatkan kepadatan populasi.
Faktor Alam:
Bencana alam: Peristiwa alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan badai dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara langsung dan dapat memicu perubahan ekologi yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
Erosi dan tanah longsor: Proses alam seperti erosi tanah dan tanah longsor dapat terjadi karena faktor geologis dan cuaca ekstrim, yang dapat menyebabkan kerusakan lahan, hilangnya tanah subur, dan pencemaran air oleh endapan sedimen.
Perubahan alamiah siklus: Siklus alamiah seperti perubahan iklim secara periodik, perubahan suhu, dan peningkatan aktivitas vulkanik dapat mempengaruhi ekosistem dan ketersediaan sumber daya alam.
Dengan menyadari peran penting dari kedua faktor ini, langkah-langkah konservasi, perlindungan lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan perlu diterapkan untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan hidup
Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan?
DeleteAda beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk:
DeleteTerjadinya Pencemaran: Pencemaran udara, air, dan tanah oleh limbah industri, kendaraan bermotor, pertanian intensif, dan limbah domestik dapat merusak lingkungan.
Perubahan iklim: Emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang berdampak negatif pada lingkungan.
Urbanisasi: Pertumbuhan perkotaan yang tidak terkendali dapat menyebabkan kehilangan habitat alami, peningkatan polusi udara dan air, serta perubahan tata guna lahan yang merugikan lingkungan.
Dan paling utama adalah Kekurangan kesadaran dan kepedulian: Kurangnya kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan serta kebijakan yang tidak ramah lingkungan juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletePenting untuk menerapkan kebijakan perlindungan lingkungan, seperti pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, penegakan hukum terhadap illegal logging dan perburuan liar, serta promosi konservasi biodiversitas. Pendidikan lingkungan juga penting agar masyarakat lebih sadar akan dampak aktivitas mereka terhadap ekosistem.
ReplyDelete