Selamat Datang

Belajar Pengendalian Lingkungan adalah blog yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Prodi Kehutanan Fakultas Pertanian Undana mempelajari metodologi penelitian. Silahkan kunjungi blog Ilmu Lingkungan untuk mempelajari materi kuliah ilmu lingkungan. Mahasiswa wajib membaca materi kuliah sebelum melaksanakan kuliah untuk mempersiapkan pertanyaan guna didiskusikan pada saat pelaksanaan kuliah. Silahkan klik halaman Daftar Isi untuk mengakses materi kuliah secara langsung.

Panduan Mencari Pustaka dan Menggunakan Zotero

Monday, May 2, 2022

5.3. Permasalahan, tantangan, dan peluang pengendalian lingkungan ke depan

Tiba saatnya kita hampir menyelesaikan seluruh materi mata kuliah Pengendalian Lingkungan. Saya harap Anda sudah membaca seluruh materi kuliah dan mengerjakan seluruh Latihan Pembelajaran Kasus yang saya berikan pada akhir setiap materi kuliah. Dari membaca setiap materi kuliah dan mengerjakan Latihan Pembelajaran Kasus setiap materi, saya harap Anda memperoleh manfaat lebih dari melaksanakan kuliah mata kuliah ini, bukan sekedar lulus melainkan lulus dengan kepeduliah terhadap lingkungan hidup kita. Dengan kepedulian yang Anda miliki, Anda akan menjadi orang yang bukan hanya berkompeten, melainkan menjadi orang yang siap untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk kelangsungan lingkungan hidup. Hal ini menjadi sangat penting mengingat ke depan, masih banyak permasalahan lingkungan hidup yang terjadi, masing-masing dengan tantangan dan peluang untuk menanganinya.

5.3.1. MATERI KULIAH

5.3.1.1. Membaca Materi Kuliah
Pada Materi Kuliah 5.2 sudah kita pelajari bahwa masalah lingkungan meningkat drastis selama periode geologis Anthropocene. Harari (2014), melalui bukunya yang berst selling, Sapiens: A Brief History of Humankind (sudahkah Anda mengunduh dan membacanya?), telah menjelaskan bagaimana kita, Homo sapiens, manusia yang bijaksana ini (sapiens berarti bijaksana), bisa mendominasi dunia, sejak bermigrasi keluar dari Africa (Out-of-Africa migration) kira-kira sejak 270.000 tahun lalu untuk menyebar ke seluruh belahan dunia (Gambar 5.3.1). Pada awalnya manusia sangat bergantung pada alam, tetapi seiring dengan berkembangnya kemampuan manusia untuk berkomunikasi menggunakan bahasa dan kemudian kemampuan belajar dengan menggunakan bahasa sebagai sarananya maka manusia menjadi spesies organisme yang berkemapuan sangat berbeda dari organisme lainnya. Kemampuan manusia yang sangat berbeda ini dalam perkembangannya memungkinkan manusia menjadi spesies yang sangat dominan di permukaan bumi. Dominasi manusia selama periode geologis Anthropocene ini dalam kaitan dengan lingkungan hidup terjadi dalam tiga hal, yaitu: (1) jumlah penduduk, (2) kemajuan teknologi, dan (3) gaya hidup. Kita akan membahas bagaimana dominasi manusia dalam ketiga hal ini menjadi akar permasalahan lingkungan hidup global yang juga masalah lingkungan hidup nasional Indonesia, lokal di Nusa Tenggara Timur, dan bahkan sangat lokal di sekitar Anda sendiri.

Gambar 5.3.1. Migrasi manusia keluar dari Benua Africa menurut teori Out of Africa migration, silahkan klik Frontiers for Young Minds untuk memeriksa lebih rinci

Penduduk dunia saat ini menurut World Population Review mencapai 7,94 milyar dengan jumlah kelahiran per hari sekitar 382 bayi dan jumlah kematian per hari 166 orang sehingga jumlah penduduk bertambah per hari 216 orang atau 1 orang setiap 0,4 detik! (cek angka pastinya karena berubah setiap detik). Situs yang sama menyebutkan bahwa penduduk Indonesia saat ini mencapai 278,6 juta (3,58% jumlah penduduk dunia), merupakan negara dengan penduduk peringkat 4 terbanyak di dunia (setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat), dengan jumlah kelahiran per hari 12,978 bayi, jumlah kematian per hari 5,091 orang, dan jumlah migrasi keluar per hari hanya 285 orang, sehingga jumlah penduduk bertambah per hari 7,602 orang atau 1 orang setiap 11 detik! Sampai pada 1975 penduduk Indonesia masih berada pada peringkat 5 dunia dan sampai pada 1960 berada pada peringkat 6 dunia. Jika penduduk Indonesia masih bertambah pesat seperti sekarang mungkin kita akan melewati Amerika Serikat dalam waktu yang tidak terlalu lama menjadi peringkat 3 dunia. Apa yang terjadi jika jumlah penduduk bertambah sedemikian pesat? Bonus demografi (demographic dividend) atau jejak kaki ekologis (ecological footprint) yang semakin jauh melewati kapasitas hayati (biocapacity) sehingga semakin mengancam layanan ekosistem (ecosystem service)?

Kita bangga bahwa Indonesia akan memperoleh bonus demografi karena jumlah penduduk usia bekerja lebih banyak daripada jumlah penduduk bukan usia bekerja. Bekerja dalam hal ini berarti bekerja untuk menghasilkan pendapatan yang mencukupi untuk kehidupan layak keluarga. Namun kenyataannya, tidak semua penduduk usia bekerja memang benar-benar mempunyai pekerjaan. Bekerja atau tidak bekerja, manusia tetap memerlukan pangan (makanan dan minuman), sandang (pakaian), dan papan (perumahan, termasuk air bersih dan energi). Untuk memenuhi kebutuhan semua ini, pemanfaatan sumberdaya alam menjadi maningkat. Untuk memanfaatkan sumberdaya alam dalam jumlah besar, kita gunakan teknologi (technology) guna mendukung perkembangan industri, yang berkembang dari era Industri 1,0 (Industry 1.0) sampai Industri 4,0 (Industry 4.0) sekarang ini dan menjelang memasuki era Industri 5.0 (Industry 5.0). Kita berusaha meningkatkan pemenuhan kebutuhan hidup per satuan luas, yang dalam sektor pertanian kita sebut intensifikasi pertanian (agricultural intensification), untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan yang kita sebut sebut dengan bangga sebagai pembangunan (development) dan modernisasi (modernization). Bersamaan dengan itu gaya hidup manusia pun berubah, dari hemat menggunakan sumberdaya menjadi semakin boros, menyamakan kemajuan (modernity) dengan gaya hidup mewah (affluence lifestyle), sebagaimana yang ditunjukkan oleh fenomena crazy rich akhir-akhir ini. Bersamaan dengan itu, terjadi pengurasan sumberdaya alam  (natural resource depletion), pencemaran oleh berbagai jenis limbah industri dan rumah tangga (pollution), kerusakan lahan dan hutan, deforestasi, dan penggurunan (land degrafation, forest degradation, deforestation, desertification), perubahan iklim (climate change), dan kehilangan keanekaragaman hayati (biodiversity loss). Semua ini menjadi permasalahan pengendalian lingkungan hidup global, nasional, dan lokal yang masih akan terus terjadi ke depan.

Pengendalian permasalahan lingkungan hidup tersebut sudah kita lakukan, tetapi belum memberikan hasil sebagaimana yang kita harapkan. Kita menghadapi berbagai tantangan dan tantangan yang masih akan terus kita hadapi ke depan terutama berkaitan dengan politik, ekonomi, dan budaya. Ketiga faktor ini menjadi tantangan yang saling kait-mengait satu sama lain. Misalnya demokratisasi dalam politik terkait dengan globalisasi dalam ekonomi dan budaya yang kemudian berhadapan dengan tradisi lokal. Selain itu, ketiga faktor utama di atas juga berkaitan dengan faktor lain, terutama pendidikan, agama, dan tradisi lokal. Kesalingterkaitan yang terjadi selanjutnya akan menentukan seberapa berat dan kompleks permasalahan lingkungan hidup yang terjadi, sebagaimana sudah kita bahas sebelumnya, dan seiring dengan itu semakin berat dan kompleks pula tantangan yang harus kita hadapi.

Tantangan pertama adalah perkembangan politik global yang dicirikan oleh demokratisasi (democratization), Demokrasi mengalami perkembangan pesat sebagaimana ditunjukkan oleh terjadinya Gelombang Pertama (First Wave), Gelombang Kedua (Second Wave), dan Gelombang Ketiga (Third Wave). Hampir terjadi gelombang keempat seiring dengan Arab Spring di Timur Tengah dan Afrika Utara, tetapi pada akhirnya gagal karena pemerintahan yang muncul kemudian ternyata bukan pemeritahan demokratis. Namun karena berbagai sebab, terjadi kemunduran kualitas demokrasi (democratic backsliding), antara lain dalam bentuk kudeta janji demokrasi (democratic promisory coup), peningkatan kekuasaan eksekutif (executive aggrandizement), dan gangguan terhadap pemilihan umum yang bebas dan adil (impairment of free and fair elections). Bahkan studi oleh International Institute for Democracy and Electoral Assistance (International IDEA, 2021) menyimpulkan bahwa pandemi COVID-19 telah menyebabkan masa depan demokrasi menjadi di persimpangan jalan (democracy finds itself at a crossroads). Kemudiran kualitas demokrasi memungkinkan terpilih pemimpin yang kurang berkomitmen terhadap tata kelola pemerintahan yang baik dan terhadap perlindungan lingkungan hidup. Namun bukan hanya kurang komitmen, melainkan instrumen ekonomi juga dapat memaksa pemimpin yang ikut dalam perundingan lingkungan hidup global tidak mematuhi kaidah demokrasi dalam pengambilan keputusan. Hal ini ditunjukkan oleh pemimpin negara-negara maju di COP-21 Paris. Mereka khawatir bahwa komitmen terhadap pengendalian perubahan iklim dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi negara mereka dan pelambatan pertumbuhan ekonomi ini akan menimbulkan masalah dalam negeri.

Tantangan kedua adalah sistem perekonomian global yang mengukur pertumbuhan ekonomi hanya berdasarkan Pendapatan Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP). GDP merupakan ukuran moneter mengenai nilai pasar terhadap semua produk barang dan layanan final yang dihasilkan oleh sebuah negara selama jangka waktu tertentu, dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan produksi (production approach), pendekatan pendapatan (income approach), atau pendekatan belanja pengeluaran (expenditure approach). GDP menunjukkan kemenangan sistem ekonomi kapitalis (capitalism wins) karena digunakan oleh negara paling sosialis sekalipun untuk mengukur kemajuan ekonominya berdasarkan nilai pasar. Bagi sistem ekonomi kapitalis (capitalist economic system, capitalism), nilai pasar ditingkatkan melalui kebebasan individu untuk mendirikan usaha dan menjual barang dan jasa, kebebasan konsumen untuk membeli barang dan jasa, pembatasan peran pemerintah dalam pengendalian pasar, dukungan perbankan, motivasi mendapatkan untung, kekuatan pasar untuk mendistribusikan dan menentukan harga, dan fkesibilitas pekerja, dan perdagangan bebas, yang keberhasilannya diukur melalui perhitungan GDP dan kemudian dijadikan ukuran kemajuan pembangunan sebuah negara. Berbagai alternatif (alternative to GDP) telah dikembangkan, tetapi sepanjang sistem ekonomi dunia masih didominasi oleh kapitalisme maka alternatif tersebut tidak akan memperoleh pengakuan luas. 

Sistem perekonomian kapitalis dengan GDP sebagai satu-satunya ukuran keberhasilan pembangunan tersebut telah dikritik sebagai berkontribusi besar terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Pada 2020, sekelompok ilmuwan telah memperingatkan mengenai hal ini sebagai bagian dari World Scientists' Warning to Humanity. Bahwa pertumbuhan kekayaan dalam bentuk GDP memungkinkan orang terkaya dunia, sekitar 40 juta atau sekitar 0,54% penduduk dunia, memproduksi 14% dari total emisi GRK gobal karena gaya hidup mewah mereka sehingga oleh karena itu harus diberikan tanggung jawab lebih besar dalam melakukan peralihan ke kondisi yang lebih aman dan berkelanjutan (Gambar 5.3.2). Dengan kata lain, konsumsi berlebihan dan pertumbuhan ekonomi merupakan pendorong kunci terjadinya krisis lingkungan hidup (key driver of environmental crysis). Bahwa GDP sebenarnya belum cukup sebagai ukuran kesejahteraan dinyatakan oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada 49th Annual Meeting of World Economic Forum pada 22-25 January 2019 di Davos-Klosters, Swiss, dengan menyatakan perlu memperbaiki kesejahteraan masyarakat (societal wellbeing), bukan hanya kesejahteraan ekonomis (economic wellbeing). Di dalam kesejahteraan masyarakat termasuk perlindungan lingkungan hidup.

Gambar 5.3.2. Peningkatan pertumbuhan ekonomi global berkontribusi besar terhadap emisi GRK global 

Tantangan ketiga adalah globalisasi (globalization) yang semakin pesat perkembangannya. Menurut Richard Baldwin (2018), seorang guru besar ekonomi internasional di Geneva, Swiss, sekarang kita memasuki fase Globalisai 4,0 (Globalization 4.0). Globalisasi 1,0 (Globalization 1.0) terjadi sebelum Perang Dunia I, ditandai dengan penurunan drastis ongkos pengangkutan barang antar benua yang dimungkinkan oleh beroperasinya kapal bertenaga uap dan bentuk kekanisasi lainnya. Globalisasi 2,0 (Globalization 2.0) terjadi setelah Perang Dunia II, ditandainya dengan terbangunnya tata kelola internasional nerbasis institusi, khususnya PBB (UN), IMF, World Bank, GATT/WTO dan berbagai organisasi yang bersifat khusus, seperti FAO dan ILO. Globalisasi 3,0 (Globalization 3.0), yang juga disebut Globalisasi Baru (New Globalization), Hiperglobalisasi (Hyperglobalization), Revolusi Rantai Nilai Global (Global Value Chain Revolution), atau Offshoring, ditandai dengan pembangunan pabrik milik perusahaan dari negara negara maju di negara-negara sedang berkembang, disertai dengan alih teknologi, dan berkembangnya pabrikasi berteknologi tinggi dengan upah buruh rendah. Globalisasi 4,0, berbeda dengan globalisasi sebelumnya yang terfokus pada sektor produksi barang, ditandai perubahan mendasar dalam sektor layanan yang memungkinkan tenaga kerja profesional bekerja secara global tanpa harus meninggalkan negara tempat tinggal. 

Globalisasi tentu saja berdampak langsung terhadap perekonomian karena keduanya saling berkaitan sangat erat. Globalisasi bisa kita katakan sebagai kendaraan paham neoliberalisme (neolibrealism), yang merupakan pembaruan abad ke-20 dari aliran politik liberalisme (liberalism) abad ke-19, terutama dengan cara melembagakan liberalisasi ekonomi (economic liberalization) melalui pembentukan organisasi ekonomi global semisal IMF, World Bank, dan GATT/WTO. Oleh karena itu, dampak langsung globalisasi tentu saja terhadap perekonomian. Namun melalui perekonomian, globalisasi pada gilirannya berdampak terhadap lingkungan hidup secara tidak langsung melalui meningkatnya: (1) lalu lintas barang dan orang, (2) spesialisasi pembangunan ekonomi, dan (3) arus informasi. Meningkatnya lalu lintas barang dan orang mendorong terjadinya: (1) kerusakan habitat karena pembangunan infrastruktur, (2) peningkatan emisi karbon karena pembakaran bahan fosil dan emisi dari kerusakan habitat, dan (3) peningkatan ancaman terhadap ketahanan hayati (biosecurity) yang disebabkan oleh penyebaran jenis-jenis invasif (invasive species) yang berpotensi menjadi hama, penyebab penyakit, atau gulma. Spesialisasi pembangunan ekonomi, misalnya peternakan sapi pedaging di Brazil, kelapa sawit di Indonesia, atau perikanan di banyak negara, selain menimbulkan kerusakan habitat, juga mendorong terjadinya: (1) deforestasi (deforestation), (2) penangkapan ikan berlebihan (overfishing), dan (2) kebergantungan pada satu komoditas (monoculture) dan pengabaian jenis-jenis asli (native species). Keenam dampak di atas menimbulkan dampak lanjutan berupa: (1) kehilangan keanekaragaman hayati (biodiversity loss) dan (2) ancaman terhadap ketahanan pangan (food security) dan kedaulatan pangan (food sovereignty).

Dampak globalisasi dalam kaitan dengan arus informasi terhadap lingkungan hidup bisa bersifat positif maupun negatif. Dampak positif yang dimungkinkan oleh globalisasi adalah: (1) meningkatnya kesadaran dan kepedulian lingkungan hidup (ennvironmentalism) yang mendorong berkembangnya gerakan sosial di bidang lingkungan (environmental movement) pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional, dan (2) berkembangnya institusi lingkungan hidup, baik sebagai bagian dari organisasi antar-pemerintah (inter-governmental organization) maupun sebagai bagian dari organisasi masyarakat sipil (civil society organization). Organisasi lingkungan hidup antar-pemerintahan (supra-national environmental organizations) seperti UNFCCC dan UNEP, sekedar sebagai contoh, didirikan dengan mengikuti jejak pendirian organisasi perekonomian global, untuk memfasilitasi perundingan global bidang lingkungan hidup dan implementasi kesepakatan hasil perundingan. Perundingan dalam bidang lingkungan hidup juga diikuti oleh organisasi lingkungan hidup non-pemerintahan internasional (international non-governmental environmental organizartion), organisasi lingkungan hidup non-pemerintah nasional (national non-governmental environmental organization), dan organisasi lingkungan hidup global (global environmental organization) sebagai kelompok advokasi, kelompok lobi, kelompok penekan, atau kelompok minat khusus (advocacy groups, lobying groups, presure groups, specieal interest groups).

Dampak negatif globalisasi dalam kaitan dengan arus informasi terhadap lingkungan hidup terjadi terutama terhadap lingkungan sosial-budaya (cultural globalization), tetapi masih diperdebatkan. Banyak pihak berpendapat bahwa globalisasi akan menyebabkan terhadinya penyeragaman budaya (cultural homogenization) yang menancam keanekaragaman budaya (cultural diversity). Misalnya orang-orang akan mengikuti gaya hidup yang merupakan gaya hidup orang-orang dari kelompok dominan, berperilaku meniru perilaku orang-orang dari kelompok dominan, berpakaian meniru pakaian yang dikenakan oleh orang-orang dari kelompok dominan, memakan makanan yang dimakan oleh orang-orang dari kelompok dominan, dan berbahasa menggunakan bahasa ibu orang-orang dari kelompok dominan. Serbagai runtutannya, gaya hidup lokal, etika pergaulan lokal, cara berbusana lokal, aneka pangan lokal, dan bahasa lokal akan tergerus, digantikan oleh apa yang disebut sebagai budaya global (global culture). Contoh terang benderang yang sudah terjadi adalah tergerusnya agama-agama masyarakat asli (flok religions) oleh agama-agama dunia (world religions). Globalisasi dipandang sebagai bentuk imperialisme budaya (cultural imperialism) yang akan menimbulkan apa yang disebut cultural leveling. Namun pihak lainnya berpendapat sebaliknya, bahwa globalisasi dapat menimbulkan budaya baru sebagai persentuhan antara budaya dari luar dan budaya lokal (cultural assimilation). Globalisasi juga dipandang dapat memperkuat budaya lokal karena terbangunnya kesadaran dan kepedulian sebagaimana halnya tumbuh dan berkembangnya kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Kedua hal ini kini dikenal dengan istilah baru glokalisasi (glocalization). Perdebatan belum berakhir dan mana yang pada akhirnya menjadi kenyataan hanya waktu yang dapat menentukan. 

5.3.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka
Silahkan mengklik halaman Pustaka Wajib untuk mengakses buku teks, halaman web, dan berbagai sumber lainnya untuk memperdalam pemahaman mengenai pengelolaan, perlindungan, dan pengendalian lingkungan hidup, khususnya (klik untuk mengunduh gratis):
Mahasiswa wajib menyampaikan judul buku, judul bab buku, dan isi bab buku yang telah dibaca terkait dengan materi kuliah ini melalui Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas.

5.3.2. PENUNTASAN MATERI KULIAH

5.3.2.1. Menyampaikan dan Menanggapi Komentar dan/atau Pertanyaan
Setelah membaca materi kuliah ini, silahkan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal berkaitan langsung dengan materi kuliah ini di dalam kotak komentar yang terletak di sebelah bawah materi kuliah ini. Sampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal yang belum diuraikan secara jelas, bukan hal-hal yang yang sudah diuraikan dalam materi atau tidak berkaitan langsung dengan materi atau yang sudah disampaikan oleh mahasiswa lain. Silahkan juga menanggapi pertanyaan atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lain terhadap materi kuliah ini. Komentar dan/atau pertanyaan serta tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain harus sudah masuk selambat-lambatnya sampai pada Selasa, 2 Mei 2023pukul 24.00 WITA. Salin komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah serta tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain lalu tempel dalam Laporan Melaksanakan Kuliah. Setiap mahasiswa juga dapat diminta untuk menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat melaksanakan ujian tengah semester.

5.3.2.2. Membagikan Blog Mata Kuliah dan Materi Kuliah
Untuk memanfaatkan media sosial dalam pembelajaran, silahkan membagikan membagikan blog mata kuliah dengan mengklik pilihan tombol media sosial untuk membagikan blog secara keseluruhan dan membagikan setiap materi kuliah dengan mengklik tombol pilihan media sosial yang disediakan pada setiap materi kuliah selambat-lambatnya sampai pada Selasa, 2 Mei 2023pukul 24.00 WITACatat tautan (link) pembagian blog dan pembagian materi kuliah melalui media sosiadiminta untukwajib menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat melaksanakan ujian tengah semester.

5.3.2.3. Mengerjakan Latihan Pembelajaran Kasus
Untuk memastikan sejauh mana Anda sudah benar-benar memahami Materi Kuliah 5.3 ini dalam kaitan dengan empat materi kuliah pada pokok bahasan sebelumnya, silahkan laksanakan projek kuliah secara kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara perorangan:
  1. Merujuk kembali kepada yang sudah Anda kerjakan dalam melaksanakan kuliah materi kuliah 5.1 dan materi kuliah 5.2, sebutkan tipe ekosistem yang Anda amati, nama orang yang Anda wawancarai, nama desa/kelurahan letak Anda melakukan pengamatan/wawancara, dan satu jenis pencemaran lingkungan hidup atau kerusakan lingkungan hidup terparah yang terjadi pada ekosistem di lokasi yang Anda amati.
  2. Setelah membaca materi kuliah ini, tentukan sejauh mana pencemaran lingkungan hidup atau kerusakan lingkungan hidup terparah yang terjadi pada ekosistem di lokasi yang Anda amati merupakan bagian dari permaashan lingkungan hidup global.
  3. Setelah membaca materi kuliah ini, jelaskan tantangan seperti apa yang dihadapi dalam mengendalikan permasalahan pencemaran lingkungan hidup atau kerusakan lingkungan hidup terparah yang terjadi pada ekosistem di lokasi yang Anda amati.
Laporkan data hasil pengamatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengerjakan projek kuliah pada saat memasukan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas.

5.3.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH

Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, khusus mahasiswa Pengendalian Lingkungan 1  silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini:
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Kamis, 27 April 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani silahkan periksa hasil penandatanganan daftar hadir;
  2. Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Selasa, 2 Mei 2023pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan silahkan periksa hasil pemasukan laporan.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan tidak menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas akan ditetapkan sebagai tidak melaksanakan kuliah.

***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada Selasa, 3 Mei 2022, diperbarui pada 25 April 2023.

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.


139 comments:

  1. Apa tantangan dalam pengelolaan lingkungan untuk menunjang program pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Jelaskan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tantangan untuk menunjang program pembangunan berkelanjutan yaitu
      1. peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan
      2. Luas Hutan yang semakin kecil
      3. semakin sempitnya luas lahan milik petani akibat konversi menjadi lahan pemukiman dan industri serta tingkat daya saing yang rendah
      4. kekurangan sumber daya air dan pencemaran air
      5. pencemaran udara
      6. perluasan pemukiman kumuh dan meningkatnya pengangguran

      Delete
    2. 6 tantangan untuk menunjang program pembangunan berkelanjutan diantara lain adalah:
      1. peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan
      2. Luas Hutan yang semakin kecil
      3. semakin sempitnya luas lahan milik petani akibat konversi menjadi lahan pemukiman dan industri serta tingkat daya saing yang rendah
      4. kekurangan sumber daya air dan pencemaran air
      5. pencemaran udara
      6. perluasan pemukiman kumuh dan meningkatnya pengangguran

      Delete
    3. This comment has been removed by the author.

      Delete
    4. Empat tantangan pemerintah daerah dalam menjalankan program lingkungan dan pengendalian perubahan iklim
      1. Rendahnya pengetahuan mengenai isu lingkungan dan iklim
      2. Kesadaran politis mengenai isu iklim
      3. Pendanaan yang minim
      4. Regulasi yang tumpang tindih

      Delete
  2. Jelaskan Apa Dampak negatif dari globalisasi dalam kaitan dengan arus informasi terhadap lingkungan hidup!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dampak Negatif Globalisasi dalam kaitannya dengan arus lingkungan hidup, yaitu :
      1. Pola Hidup Konsumtif.
      Perkembangan industri yang pesat di tengah globalisasi membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Ketersediaan ini dapat memicu masyarakat tertarik mengonsumsi barang dengan banyaknya pilihan.
      2. Sikap Individualistik
      Kemudahan yang ditawarkan teknologi di satu sisi dapat membuat orang merasa merasa tidak lagi butuh orang lain dalam beraktivitas dan lupa bahwa manusia adalah makhluk sosial. Sikap ini berisiko mengurangi semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial.
      3. Kesenjangan Sosial
      Arus globalisasi yang hanya diikuti oleh sebagian kecil individu di lingkungan masyarakat di satu sisi memperdalam jurang pemisah dan kesenjangan sosial jika tidak dijembatani sikap dan kepedulian sosial.

      Delete
    2. dampak negatif globalisasi ialah terjadinya kesenjangan sosial, hingga pola hidup konsumtif, tentu menjadi faktor yang merugikan.

      Delete
  3. Jelaskan apa yang harus dilakukan untuk menghindari dampak negatif globalisasi dalam kaitannya dengan arus informasi terhadap lingkungan hidup terjadi terutama terhadap lingkungan sosial budaya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang harus dilakukan untuk menghindari dampak negatif globalisasi terhadap lingkungan sosial budaya, yaitu :
      - Filtrasi terlebih dahulu mana budaya yang baik dan mana budaya yang buruk.
      - Mengurangi tingkat konsumerisme.
      - Lebih mencintai produk lokal.
      - Lebih mengenal budaya sendiri dibanding budaya asing.

      Delete
    2. Yang harus dilakukan untuk menghindari dampak negatif globalisasi terhadap lingkungan sosial budaya adalah :
      Setiap individu harus bisa menyaring kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan lokal, meningkatkan kualitas SDM bangsa, lebih mencintai produk dalam negeri, memperkuat nasionalisme, dan menjunjung nilai-nilai budaya bangsa.

      Delete
  4. Apakah sistem perekonomian global yang menjadi tantangan bagi kita kedepannya dapat berpotensi memberikan dampak terhadap pengurasan sumberdaya alam ? Apakah menurut teman-teman hal tersebut merupakan permasalahan lingkungan dalam kaitannya dengan globalisasi? jelaskan !

    ReplyDelete
  5. menurut teman-teman bagaimana cara mengurangi angka penduduk Indonesia Yang meningkat drastis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cara untuk mengurangi angka penduduk Indonesia yang terus meningkat yaitu :
      1. Program Keluarga Berencana (KB)
      2. Meningkatkan Kualitas Pendidikan
      3. Menciptakan Lapangan Pekerjaan
      4. Melakukan Pemerataan Pembangunan
      5. Meningkatkan Fasilitas Kesehatan

      Delete

    2. Cara mengurangi angka penduduk Indonesia yang meningkat drastis antara lain pengurangan pertumbuhan penduduk, meningkatkan pemerataan pembangunan, menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk, melakukan program transmigrasi, melaksanakan program perbaikan gizi salah satunya melalui posyandu, serta melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.

      Delete
    3. Dengan mengikuti program pemerintah yaitu keluarga berencana

      Delete
  6. Jelaskan aspek apa saja yang harus diintegrasikan dalam permasalahan pengendalian lingkungan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Melakukan pengolahan limbah dengan benar.
      Menggunakan bahan - bahan yang ramah lingkungan.
      Tidak membuang sampah di sungai atau sumber air lainnya.
      Menggunakan detergen yang ramah lingkungan.
      Rutin melakukan upaya pembersihan sumber air.
      Menanam pohon di setiap lahan yang tersedia.

      Delete
  7. Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan,

    1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).

    2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.

    3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.

    4. Melakukan program transmigrasi.

    5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui POSYANDU.

    6. Melengkapi sarana dan prasarana Kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan membangun puskesmas dan rumah sakit.

    7. Penyediaan air bersih.

    8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.

    9. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.

    10. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.

    11. Pemberian beasiswa.

    12. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat keterampilan lainnya.

    13. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.

    14. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.

    15. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan suber daya alam.

    16. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi.

    17. Mengoptimalkan peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian.

    ReplyDelete
  8. Apa saja tantangan dalam penanganan masalah lingkungan hidup dan bagaimana cara mengatasinya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tantangan dalam penanganan masalah lingkungan hidup yaitu:
      1. Regulasi yang tumpang tindih.
      2. Pendanaan yang minim
      3. Kesadaran politis mengenai isu iklim.
      4. Rendahnya pengetahuan mengenai isu lingkungan dan iklim.

      Upaya untuk mengatasi berbagai tantangan di atas dapat dimulai dari memperjelas pembagian peran antara pemerintah pusat dan daerah dalam hal penanganan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.
      Upaya ini harus didukung oleh regulasi di tingkat nasional yang mengikat masing-masing pihak, agar permasalahan lingkungan dapat menjadi salah satu isu prioritas di tingkat daerah dan mendapatkan alokasi anggaran yang memadai.
      Permasalahan lingkungan hidup harus segera diatasi melalui perbaikan kebijakan pembangunan daerah, karena jika terus dibiarkan akan berdampak negatif bagi arah pembangunan lokal ke depannya. Dengan demikian, pemda harus mampu mendesain agenda dan strategi pembangunan yang berbasis pada pengelolaan lingkungan hidup secara baik dan terukur.
      Selain itu, pemda juga perlu mengurangi ketergantungan finansial dari pemerintah pusat dengan cara mencari sumber pendanaan dari pihak ketiga untuk program lingkungan hidup dan mitigasi perubahan iklim di tingkat daerah.

      Delete
    2. Tantangannya yaitu :
      1. Sarana Hukum
      Sarana hukum merupakan faktor kendala dan hambatan dalam penegakan hukum lingkungan. Berbagai kebijakan operasional yang dikeluarkan seringkali tidak konsisten dengan prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup didalam UU No. 32 Tahun 2009 maupun UU yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup lainnya. Bahwa dalam upaya penegakan hukum lingkungan, faktor manusia sebagai pelaksanannya akan lebih banyak membentuk keberhasilan penegakan hukum dibandingkan dengan faktor hukum itu sendiri.

      2. Aparat Penegak Hukum

      Banyak kasus-kasus lingkungan terkendala dikarenakan jumlah aparat penegak hukum profesional yang mampu menangani kasus-kasus lingkungan masih sangat terbatas. Disamping itu adalah mustahil kiranya kita mengharapkan para penegak hukum itu dapat menguasai berbagai aspek lingkungan. Karena lingkungan hidup mencakup aspek yang sangat luas dan kompleks yang berkenaan dengan berbagai disiplin ilmu. Keterbatasan pengetahuan dan pemahaman aspek-aspek lingkungan oleh penegak hukum menjadi faktor kendala yang sangat dominan dalam upaya untuk menciptakan kesamaan presepsi penanganan perkara lingkungan.

      3. Fasilitas dan Sarana

      Fasilitas dan sarana adalah alat untuk mencapai tujuan penegakan hukum lingkungan. Ketiadaan atau keterbatasan fasilitas dan sarana penunjang ( termasuk dana ), akan sangat mempengaruhi keberhasilan penegakan hukum lingkungan. Bahwa kenyataan menunjukan dalam penanganan kasus-kasus lingkungan akan melibatkan berbagai perangkat berteknologi canggih ( peralatan laboratorium ), yang untuk kepentingan operasionalisasinya memerlukan tenaga ahli dan biaya cukup mahal.

      4. Perizinan

      Perizinan mememang menjadi salah satu masalah yang lebih banyak memberi peluang bagi berkembangnya masalah lingkungan ketimbang membatasinya. Sebab Pasal 36 UU No. 32 Tahun 2009 masih bisa dilewati begitu saja oleh pengusaha, apalagi jika izin yang dimaksud adalah izin yang diberikan oleh Departemen Perindustrian, setelah sebuah perusahaan siap berproduksi.

      5. Sistem AMDAL

      Dalam prakteknya, AMDAL lebih mengarah pada penonjolan pemenuhan ketentuan administratif daripada subtantifnya. Artinya pesatnya permintaan akan AMDAL merupakan mata rantai kewajiban dalam urusan perizinan dalam suatu usaha atau dipandang sebagai performa untuk mendapatkan akad kredit atau izin investasi. Proses transparansi dan mekanisme keterbukaan dokumen AMDAL bagi masyarakat tidak berjalan sesuai harapan,bahkan masyarakat ( yang terkena dampak ) tidak mengetahui secara pasti adanya suatu aktifitas kegiatan.

      6. Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Lingkungan

      Kepatutan dan ketaatan kepada ketentuan hukum ( lingkungan ), merupakan indikator kesadaran hukum masyarakat. Peranserta masyarakat, menurut undang-undang pengelolaan lingkungan hidup merupakan komponen utama,y disamping keberadaan penegak hukum, untuk6 tercapainya tujuan hukum melalui sarana penegakan hukum, dengan cara melakukan penegakan hukum lingkungan hidup.

      Cara mengatasinya yaitu pembangunan berkelanjutan dengan memerhatikan daya dukung dan kelestarian tatanan hidup dan pengelolaan sumber daya alam dengan pendekatan lingkungan.

      Delete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. Jelaskan mengenai peluang kedepan dalam mengatasi pengendalian lingkungan yang sedang terjadi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. peluang terdekat yakni teknologi semakin maju akibat arus globalisasi makin meningkat. pemanfaatan teknologi ini bisa bagus jika kita bisa memanfaatkan teknologi ramah lingkungan. salah satunya pertanian organik yang ramah lingkungan yang tidak menimbulkan pencemaran akibat residu kimia yang dihasilkan oleh pestisida, pupuk dan sebagainya

      Delete
  11. Jelaskan solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan pada bidang politik,ekonomi,dan budaya dalam pengendalian permasalahan lingkungan!

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. Dibidang politik
      Dengan pendekatan ekologi politik, kita akan mendapat gambaran lebih jernih tentang mengapa resiko bencana terbentuk dan bagaimana menanganinya. Selain itu, kita akan melihat bagaimana menelaah konteks politik sebagai upaya pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim mulai skala lokal, nasional, dan internasional.
      2. Bidang ekonomi
      Dengan menerapkan Ekonomi sirkular akan memutar kembali barang-barang yang sudah habis manfaatnya untuk dapat digunakan kembali sebagai produk baru. Dengan begitu, bahan baku yang diambil dari alam seperti plastik akan terus berputar dalam lingkaran produksi, konsumsi, dan daur ulang tanpa berakhir di lingkungan sebagai sampah.
      3. Di bidang budaya
      Budaya adalah mitos, orang
      sering menyamakan dengan istilah mytheme. Mitos tidak saja sebagai bahasa simbol yang mengekspresikan cara pandang masyarakat, tetapi
      juga merepresentasikan pola tindakan, berpikir, dan pola hidup pemiliknya. Pemahaman terhadap mitos
      dapat diketemukan pula ideologi yang melandasi kehidupan suatu masyarakat.upaya pelestarian lingkungan mesti dimulai membangun dan menguatkan unsur-unsur
      kebudayaan yang dimiliki masyarakat, yang relevan bagi upaya tersebut. Tradisi lisan sebagai bagian dari kebudayaan masih cukup kuat mempengaruhi dan melekat dalam pikiran masyarakat. Hal itu merupakan sistem nilai yang mengatur, menuntun, dan mempedomani pola pikir dan perilaku masyarakat pemilik kebudayaan itu.

      Delete
  12. Apa yang harus dilakukan untuk mengendalikan pencemaran lingkungan hidup dan berkontribusi terhadap penanganan masalah lingkungan hidup di tipe habitat perumahan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk pengendalian pencemaran lingkungan hidup di tipe habitat perumahan yaitu kita harus bisa mengidentifikasi sumber pencemaran lingkungan hidup dan masalah apa Yang terjadi terlebih dahulu. Seperti misalnya, masalah lingkungan yang terjadi adalah diakibatkan oleh pencemaran sampah rumah tangga maka tugas kita sebagai warga masyarakat sekaligus anak muda dan Kaum terpelajar dilingkungan tersebut harus mampu memberi contoh kecil dengan mengontrol diri untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dan memulai kegiatan kecil dari dalam keluarga sendiri seperti memilah sampah plastik, sampah obat, dll sebelum dibuang ke tempat sampah umum. Dan kita dapat mulai memanfaatkan sampah sisa sayuran atau buah maupun dedauanan untuk dijadikan pupuk kompos. Kegiatan kecil ini bisa dilakukan bersama anggota keluarga saat akhir pekan. Meskipun tak langsung membuat lingkungan seketika bebas dari pemanasan global, namun jika kegiatan ini dapat dilakukan oleh semua keluarga dan dicontohi oleh keluarga lainnya maka tidak menutup kemungkinan perubahan lingkungan ke arah yang baik akan terjadi.

      Delete
  13. Apa yang harus kita lakukan terhadap pemanfaatan teknologi seiring perkembangan era globalisasi yang tentunya akan berdampak pada sektor lingkungan, terutama tiap tahun populasi manusia meningkat dan tentunya akan mendapat pengaruh dari efek globalisasi yang cendrung akan merusak lingkungan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang harus kita lakukan dalam pemanfaatan teknologi adalah dengan menerapkan inovasi teknologi yang ramah lingkungan. Karena saat ini pemanfaatan sumberdaya alam masih kurang memperhatikan aspek lingkungan. Salah satu hal yang dapat di lakukan adalah Seperti pengembangan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang efisien, mudah, dan murah pengoperasiannya dengan kualitas air hasil olahan yang memenuhi baku mutu lingkungan.

      Delete
  14. Mengapa permasalahan lingkungan hidup masih terjadi padahal kita sudah melakukan kegiatan pengendalian ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena pengelolaan pengendalian lingkungan hidup yang belum maksimal, pengawasan lingkungan hidup yang belum memadai, penggunaan bahan bakar fosil yang tinggi.pengelolaan pengendalian lingkungan hidup yang belum maksimal, pengawasan lingkungan hidup yang belum memadai, penggunaan bahan bakar fosil yang tinggi.

      Delete
    2. disebabkan oleh berbagai faktor seperti tingkat pendidikan, masalah ekonomi, pola hidup, kelemahan sistem peraturan perundangan dan lemahnya pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan sehingga menimbulkan pencemaran dan perusakan terhadap lingkungan.

      Delete
  15. Bagaimana tantangan pengendalian lingkungan ke depannya menurut teman-teman dari sudut padang jurusan masing-masing dan bagaimana solusi yang bisa teman-teman tawarkan untuk tantangan tersebut ?

    ReplyDelete
  16. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:

    1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil
    2. Membuang sampah pada tempatnya
    3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang
    4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta
    5. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.
    Disamping itu usaha pelestarian lingkungan hidup ini harus dimulai dari setiap individu dengan menitikberatkan pada kesadaran akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia dan pelestarian alam.

    ReplyDelete
  17. Apa saja faktor - faktor dalam tantangan pengendalian permasalahan lingkungan hidup?...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Faktor - faktor dalam tantangan pengendalian ada 3 yaitu politik, ekonomi, dan budaya

      Delete
    2. Menurut saya, tantangan dalam pengendalian lingkungan paling tidak dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti tingkat pendidikan, masalah ekonomi, pola hidup, kelemahan sistem peraturan perundangan dan lemahnya pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan sehingga menimbulkan pencemaran dan perusakan terhadap lingkungan.

      Delete
  18. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  19. Mengapa sistem perekonomian kapitalis dengan GDP sebagai satu-satunya ukuran keberhasilan pembangunan tersebut telah dikritik sebagai berkontribusi besar terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup? Jelaskan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena dengan adanya sistem perekonomian kapitalis dengan GDP, pertumbuhan kemajuan di seluruh dunia terus meningkatkan penggunaan sumber daya dan emisi polutan jauh lebih cepat daripada yang telah dikurangi melalui teknologi yang lebih baik. Perrtumbuhan kekayaan dalam bentuk GDP memungkinkan orang terkaya dunia, sekitar 40 juta atau sekitar 0,54% penduduk dunia, memproduksi 14% dari total emisi GRK gobal karena gaya hidup mewah mereka. Warga negara makmur di dunia bertanggung jawab atas sebagian besar dampak lingkungan dan merupakan pusat untuk setiap prospek di masa depan untuk kondisi lingkungan yang lebih aman.

      Delete
  20. Seperti yang kita ketahui, pemanasan global yang menyebabkan Suhu rata-rata di bumi semakin meningkat, apakah mungkin kedepannya suhu bumi dapat menurun walaupun hanya sedikit?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya mungkin saja jika kita sebagai manusia memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dan bumi. Seperti menerapkan beberapa kegiatan yang bisa membantu mengatasi pemanasan global dengan melakukan reboisasi, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, meminimalisir penggunaan plastik, menerapkan 3R dan juga menghemat sumber daya energi. Dengan menerapkan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari memungkinkan suhu bumi menurun.

      Delete
    2. Baik Saya akan menjawab pertanyaan dari kakak Wulan Chairunissa Anwar. Hal tersebut bisa atau mungkin terjadi jika kita sebagai manusia memiliki kesadaran dengan menjaga lingkungan kita. Salah satu yang dapat kita dapat melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
      Adaptasi perubahan iklim adalah upaya untuk menyesuaikan diri dengan dampak-dampak perubahan iklim yang tidak dapat dihindari.
      Mitigasi perubahan iklim adalah upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperlambat laju perubahan iklim.
      Adaptasi melalui peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang risiko perubahan iklim dan cara mengurangi kerentanan terhadap dampaknya. Mitigasi dapat dilakukan dengan mengurangi deforestasi dan meningkatkan penghijauan dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor industri dan transportasi dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

      Delete
  21. Bagaimana solusi yang dapat berikan dalam menanggapi dampak negatif globalisasi dalam kaitan dengan arus informasi terhadap lingkungan hidup terjadi terutama terhadap lingkungan sosial-budaya (cultural globalization) !

    ReplyDelete
  22. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  23. Pembangunan berkelanjutan pada aspek ekonomi yang seperti apa yang paling optimal yang dapat diterapkan kaitannya dengan tantangan pengendalian lingkungan hidup yang kedua?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pembangunan berkelanjutan tidak lepas dari upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup. Hal ini karena pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama, yaitu, ekonomi, social, dan lingkungan. Masalah yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa menghalangi pertumbuhan ekonomi dan keadilan social, serta bagaimana mencapai pertumbuhan ekonomi dan keadilan social mengingat daya dukung dan daya tampung ekosistem dan sumber daya alam terbatas.
      Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan hendaknya memenuhi fungsi dan tujuan sebagaimana tercantum dalam undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang antara lain dimulai dari Perencanaan, Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan, dan Penegakan Hukum. Pembangunan berkelanjutan sendiri harus dilaksanakan sesuai dengan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan hasil inventarisasi lingkungan hidup di tingkat nasional, tingkat pulau, dan tingkat ekoregion sehingga dapat mengatasi permasalah lingkungan kedepannya akibat pembangunan berkelanjutan terutama dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan.

      Delete
  24. Jelaskan menurut pandangan anda bagaimana pengendalian lingkungan yang dilakukan akan memberikan hasil yang baik beberapa tahun ke depan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cara pengendalian lingkungan agar memberikan hasil yang baik beberapa tahun ke depannya adalah :
      1.Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
      2.Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
      3.Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
      4. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.
      5.Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.

      Delete
    2. 1. .Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
      2. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.
      3.Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.

      Delete
  25. Apa kaitan peningkatan jumlah penduduk dengan permasalahan pencemaran lingkungan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semakin tinggi jumlah penduduk maka SDA yang dimanfaatkan semakin banyak. Apabila jumlah penduduk yang perduli terhadap lingkungan dalam satu contoh, misalnya memanfaatkan SDA dengan pola ekologis lebih banyak daripada jumlah penduduk yang kurang perduli terhadap keberlangsungan SDA maka ada kemungkinan masalah pencemaran lingkungan berkurang, begitupun sebaliknya. Singkatnya ada atau tidaknya masalah pencemaran lingkungan itu bergantung pada masyarakat sendiri.

      Delete
    2. Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan ledakan penduduk, hal tersebut
      akan sangat mempengaruhi kualitas kelestarian dan keseimbangan lingkungan
      dalam suatu wilayah. Oleh karena itu, masyarakat sebagai aspek kependudukan
      berperan penting dalam menentukan kualitas lingkunngan.
      Masalah kependudukan di Indonesia pada dasarnya bermuara pada tingkat
      kelahiran yang tinggi, yang menyebabkan laju pertumbuhan yang tinggi, yang
      tidak dapat diimbangi dengan penyediaan kebutuhan hidup berupa pangan, sandang, papan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, lingkungan dan
      lapangan kerja. Kondisi yang demikian menyebabkan sebagian besar penduduk
      Indonesia kualitasnya masih rendah karena kepadatan penduduk
      lazim disebut ledakan penduduk (population bomb).

      Delete
  26. Bagaimana cara melakukan penyelamatan lingkungan hidup saat ini dan tindakan nyata apa yang bisa dilakukan dengan orang orang di sekitar?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya hal yang dapat kita lakukan untuk penyelamatan lingkungan hidup yaitu dapat dimulai dari diri kita sendirilah seperti menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal kita dan tindakan nyata yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan penanaman pohon di lingkungan yang mengalami kerusakan

      Delete
  27. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  28. Apakah ada dampak positif dari glokalisasi terutama terhadap lingkungan sehingga glokalisasi mampu diterima oleh seluruh masyarakat?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dampak Positif Globalisasi meningkatnya kesadaran dan kepedulian lingkungan hidup (ennvironmentalism) yang mendorong berkembangnya gerakan sosial di bidang lingkungan (environmental movement) pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional, dan (2) berkembangnya institusi lingkungan hidup, baik sebagai bagian dari organisasi antar-pemerintah (inter-governmental organization) maupun sebagai bagian dari organisasi masyarakat sipil (civil society organization).

      Delete
  29. Apa saja tantangan dalam penanganan masalah lingkungan hidup?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tantangan dalam penanganan masalah lingkungan hidup yaitu
      1. Pendanaan yang minim
      Anggaran lingkungan hidup bertujuan untuk membiayai berbagai program yang berorientasi pada lingkungan dan mitigasi perubahan iklim di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), seperti program pembangunan hijau maupun program konservasi. Sayangnya, dari segi alokasi, anggaran yang dimaksud masih memiliki proporsi yang sangat kecil dibanding dengan pos belanja lainnya, seperti layanan umum dan pendidikan. Hal ini membuat rencana dan program pengentasan isu lingkungan menjadi terbatas. Padahal, banyak masalah lingkungan dan perubahan iklim yang secara langsung berdampak bagi kehidupan masyarakat, seperti bencana kekeringan dan banjir. Selain alokasi anggaran yang kecil, pemda juga masih bergantung pada tunjangan dari pemerintah pusat. Adanya guncangan pada anggaran pemerintah pusat secara langsung akan berdampak pada alokasi ke daerah. Akibatnya, usaha pengentasan masalah lingkungan dan perubahan iklim oleh pemda menjadi semakin terhambat. Pandemi COVID-19 menjadi salah satu contoh nyata. Anggaran pemerintah pusat dan daerah difokuskan untuk penanganan masalah kesehatan sehingga terjadi realokasi di pos belanja lain, termasuk pada belanja fungsi lingkungan hidup.
      2. Kesadaran politis mengenai isu iklim
      Dalam menjalankan programnya, pemda juga dihadapkan pada tantangan politis, seperti rendahnya kesadaran para pemangku kepentingan akan masalah lingkungan dan perubahan iklim. Akibatnya, program perlindungan lingkungan hidup serta pengendalian perubahan iklim tidak menjadi isu strategis dalam RPJMD. Tidak hanya itu, adanya konflik kepentingan juga menjadi salah satu penyebab program tersebut tidak menjadi program unggulan. Pemimpin daerah yang mendapat keuntungan dari kegiatan bisnis yang menghasilkan emisi tinggi menjadi contoh nyata dari isu konflik kepentingan. Masalah politik lainnya yang menjadi tantangan adalah kebijakan pemda yang mengikuti siklus periode pemimpin daerah. Periode kepemimpinan yang hanya lima tahun menyebabkan pemda berfokus pada permasalahan dasar seperti pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendidikan, dan pelayanan kesehatan. Permasalahan lingkungan dan pengendalian iklim kerap diabaikan. Kebijakan seperti pengenaan retribusi untuk pengelolaan sampah atau kebijakan perbaikan lahan kritis, yang hasilnya baru dapat dinikmati pada jangka panjang (lebih dari lima tahun), dianggap sebagai kebijakan yang tidak populis dan dapat mengurangi elektabilitas politik pada pemilu selanjutnya.

      Delete
  30. Bagaimana pengertian terhadap dampak negatif globalisasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dampak negatif globalisasi adalah suatu akibat buruk yang ditimbulkan oleh globalisasi yg menurunkan nilai dari hal yg terdampak.

      Delete
    2. Dampak negatif globalisasi adalah mengubah gaya hidup lebih modern dan konsumtif. Beberapa orang memilih pola konsumsi berlebihan dan boros. Gaya hidup individualis dan materialistis termasuk pengaruh negatif globalisasi. Ada juga konsep pemahaman yang lebih mementingkan dunia, hingga mengabaikan nilai-nilai agama.

      Delete
  31. Pengaruh pariwisata sedikit banyak telah mengakibatkan kondisi lingkungan tempat wisata atau sekitarnya menjadi rusak akibat sampah atau adanya perubahan lingkungan tersebut akibat pembangunan sarana dan prasarana. Hal ini menjadikan sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang menguntungkan dari segi ekonomi namun berdampak bagi lingkungan dan pengaruh budaya juga. Apakah ada tindakan atau solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi persolan tersebut dan apakah?

    ReplyDelete
  32. Apakah ada solusi dimana hubungan antara GDP dan Pengendalian lingkungan yang dapat meningkatkan keduanya tanpa perlu mengorbankan salah satu?

    ReplyDelete
  33. Apa Hubungannya Globalisasi terhadap Permasalahan, tantangan dan peluang pengendalian lingkungan ke depan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Globalisasi selalu identik dengan Industrialisasi yang mengekspoitasi SDA berlebihan dan diketahui memberi banyak dampak buruk bagi kesehatan dan keseimbangan lingkungan.

      Delete
  34. Pengendalian permasalahan lingkungan hidup tersebut sudah dilakukan, tetapi belum memberikan hasil sebagaimana yang kita harapkan.
    Pertanyaaannya bagaimana tanggapan Pemerindah Daerah mengenai masalah lingkungan hidup yang belum ditangani dengan baik ?

    ReplyDelete
  35. Jelaskanlah alasan mengapa globalisasi berdampak buruk bagi perekonomian dan berikanlah solusi menurut pandangan prodi masing" sebagai cara meningkatkan perekonomian saat ini.!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Globalisasi dapat memicu terjadinya kerusakan lingkungan. Hal ini karena meningkatnya pihak yang melakukan aktivitas industri, dari produksi sampai konsumsi. Globalisasi ekonomi menyebabkan adanya pendapatan per kapita yang timpang antara negara berkembang dengan negara maju. solusi yang dapat diberikan menurut pandangan prodi kehutanan adalah membatasi dan mengawasi pemberian izin usaha. untuk industri yang bergerak dibidang lingkungan dan kehutanan dapat memperketat pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kemasyarakatan (IUPHKM). dengan dilakukan hal ini dapat mengurangi kerusakan lingkungan yang dihasilkan serta dapat menjaga dampak ekonomi yang dihasilkan

      Delete
  36. Bagaimana cara menghadapi perubahan yang diakibatkan oleh globalisasi ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya dalam menghadapi masalah globalisasi adalah.b
      1. Mencintai produk dalam negeri
      Mencintai produk dalam negeri adalah sikap yang bisa dikembangkan untuk menghindari gaya hidup ala Barat yang berlebihan.

      2. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan tradisi lokal
      Untuk menghadapi globalisasi dan kemajemukan budaya, semua orang harus bisa menyaring kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan lokal.


      3. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik
      Cinta akan nilai-nilai pancasila akan membantu kita untuk tetap menghormati budaya Indonesia meski sudah banyak budaya asing yang masuk ke kehidupan sehari-hari kita.

      Delete
  37. Saya membaca materi bahwa Globalisasi tentu saja berdampak langsung terhadap perekonomian, yang menjadi pertanyaan saya bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

    ReplyDelete
  38. Apakah sistem perekonomian global yang menjadi dampak terhadap pengurasan sumberdaya alam di sekitar?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sistem perekonomian global yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi terus menerus dan ekspansi bisnis internasional dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pengurasan sumber daya alam di sekitar.
      ada beberapa dampak sistem perekonomian global terhadap pengurasan sumber daya alam yaitu:

      1. Permintaan global yang tinggi terhadap sumber daya alam. Pertumbuhan ekonomi yang cepat di negara-negara maju dan berkembang mengakibatkan peningkatan permintaan global terhadap sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam, mineral, dan air.

      2.Penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Beberapa teknologi yang digunakan dalam produksi dan konsumsi global dapat menyebabkan pengurasan sumber daya alam dan merusak lingkungan, seperti penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pertanian dan industri, penggunaan bahan bakar fosil dalam transportasi dan pembangkit listrik, serta penggunaan plastik yang sulit diuraikan.

      3.Kebijakan ekonomi yang tidak berkelanjutan. Beberapa kebijakan ekonomi, seperti subsidi energi dan sumber daya alam yang tidak tepat sasaran, dapat memicu penggunaan sumber daya alam yang berlebihan dan menyebabkan kerusakan lingkungan.

      4.Investasi global dalam industri ekstraktif. Investasi asing langsung dalam industri ekstraktif, seperti pertambangan dan perkebunan besar-besaran, seringkali menyebabkan pengurasan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan yang signifikan

      Delete
  39. 1. Mencintai produk dalam negeri.
    2.Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan tradisi lokal.
    3. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik.
    4. Memasukkan kemajuan teknologi dalam pembangunan.
    5. Meningkatkan pengembangan usaha mikro.
    6. Memanfaatkan forum-forum kerja sama Internasional.

    ReplyDelete
  40. Bagaimana sikap kita sebagai masyarakat dalam menghadapi globalisasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. sikap kita sebagai masyarakat dalam menghadapi globalisasi yaitu ikut serta dalam melakukan kegiatan pengendalian dan pencegahan untuk mengatasi masalah-masalah globalisasi

      Delete
  41. Permasalahan atau tantangan apa yang saudara alami sendiri ketika melakukan pengendalian lingkungan di sekitar lingkungan hidup teman-teman?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Segala fasilitas yang bisa kita gunakan untuk pengendalian lingkungan yang tidak memadai

      Delete
  42. Mengapa dampak negatif globalisasi dalam kaitan dengan arus informasi terhadap lingkungan hidup terjadi terutama terhadap lingkungan sosial-budaya , tetapi masih diperdebatkan ? Apa alasannya ?

    ReplyDelete
  43. pertanyaannya bagaimana mencegah kerusakan alam mengingat usia bekerja di Indonesia yg cukup tinggi tetapi lahan pekerjaan sedikit sehingga berpotensi utk terjadinya kerusakan lingkungan yg dilakukan oleh kelompok2 usia bekerja yg belum mendapatkan pekerjaan utk memenuhi kebutuhan hidupnya ( cara yg paling ekektif dan paling mungkin utk dilakukan )

    ReplyDelete
  44. Jelaskan dampak positif dan negatif terjadinya globalisasi bagi lingkungan dan bagaimana cara mengatasi perubahan globalisasi tersebut?

    ReplyDelete
    Replies

    1. Dampak positif
      -Perubahan tata nilai dan perilaku
      -Berkembangnya Ilmu Pengetahuan serta Teknologi
      -Meningkatnya tingkat hidup
      Dampak negatif
      -Gaya hayati Kebarat-baratan
      -Pola hidup Konsumtif
      -perilaku Individualistik
      -Kesenjangan Sosial

      Delete
  45. Apa saja tantangan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan untuk menunjang program pembangunan berkelanjutan di Indonesia abad 21?

    ReplyDelete
  46. Kenapa permasalahan lingkungan hidup sangat sulit untuk di selesaikan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya pribadi, permasalahan lingkungan hidup sangat sulit untuk diselesaikan karena masing-masing orang memiliki tingkat kesadaran yang berbeda-beda dalam menjaga lingkungan hidup.

      Delete
    2. Karena banyak orang yang yang lebih mementingkan kepentingan masing-masing

      Delete
  47. Apa rencana pemerintah dalam menuntaskan masalah permasalahn lingkungan

    ReplyDelete
    Replies
    1. upaya yang dilakukan masyarakat untuk dapat mengurangi kerusakan lingkungan.

      1. Melakukan reboisasi di lahan gundul.
      2. Membersihkan sampah di selokan dan di sungai untuk mencegah banjir.
      3. Pembuatan terasering dan menanam pepohonan untuk mencegah longsor akibat erosi air.
      4. Menanam pohon bakau dan membuat tembok pemecah ombak di pantai untuk mencegah abrasi.
      5. Membatasi kegiatan eksploitasi sumber daya alam, seperti pembatasan penebangan hutan untuk kepentingan pribadi.
      6. Melaksanakan penebangan hutan dengan cara tebang pilih.
      7. Pengolahan limbah secara berkala agar tidak menyebabkan polusi.
      8. Melakukan kegiatan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dalam kegiatan industri.
      9. Membatasi penggunaan beberapa macam alat penangkap ikan (seperti penggunaan bahan peledak).

      Delete
    2. 1) mengatur dan
      mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup; (2) mengatur
      penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup, dan pemanfaatan kembali
      sumberdaya alam, termasuk sumberdaya genetika; (3) mengatur perbuatan hukum dan hubungan
      hukum antara orang dan/atau subyek hukum lainnya serta perbuatan hukum terhadap sumberdaya
      alam dan sumberdaya buatan, termasuk sumberdaya genetika; (4) mengendalikan kegiatan yang
      mempunyai dampak sosial; (5) mengembangkan pendanaan bagi upaya pelestarian fungsi
      lingkungan hidup sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

      Delete
  48. Bagaimana cara memaksimalkan kegiatan pengendalian lingkungan ? Karena permasalahan lingkungan masih ditemukan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berperan aktif dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pengendalian lingkungan serta turut mengajak orang lain agar ikut berpartisipasi dalam melakukan kegiatan pengendalian lingkungan

      Delete
  49. apa solusi yang dilakukan untuk menanggapi perkembangan politik global yang dicirikan oleh demokratisasi ?

    ReplyDelete
  50. Bagaimana bisa perubahan iklim dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi negara? Jelaskan hubungannya!

    ReplyDelete
  51. Solusi apa yang harus di lakukan sehingga tidak terjadi penangkapan ikan secara berlebihan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Membatasi jumlah hasil tangkap. Untuk menerapkannya perlu dipertimbangkan jumlah persediaan atau populasinya dan sifat komoditi tersebut. Setelah itu baru dilakukan pengaturan kapasitas penangkapan yang diperbolehkan. Memang mungkin dalam penerapannya akan menemukan kesulitan, ada baiknya dalam langkah ini instansi pemerintah turun tangan agar tidak terjadi monopoli maupun konflik .Pengaturan waktu tangkap. Tindakan ini perlu dilakukan terhadap jenis-jenis sumber perikanan terumbu karang agar dapat menghindari tertangkapnya jenis-jenis tertentu dari sumber perikanan terumbu karang.Melakukan pengaturan ukuran hasil tangkap (ukuran panjang/berat). Tindakan ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa individu yang ditangkap pernah mengalami perkembangbiakan.Mengatur dan mengawasi jenis alat tangkap yang digunakan, untuk menjamin bahwa alat tangkap yang digunakan tidak merusak lingkungan.Menerapkan sistem zonasi, dilakukan dengan membagi kawasan menjadi zona-zona berdasarkan pemanfaatannya.Melarang penggunaan bahan peledak dan bahan beracun untuk menangkap ikan.

      Delete
  52. Menurut saya hidup diera globalisasi harusalah memperhatikan segala aspek dalam bertindak termasuk aspek lingkungan

    ReplyDelete
  53. Apa saja tantangan yang ditemukan dalam hal pengendalian lingkungan dengan posisi anda sebagai mahasiswa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari KK Firdaustian Aka Heku terkait tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan lingkungan sebagai mahasiswa?

      Tantangan yang dihadapi sebagai mahasiswa saat ini yakni kurangnya kesadaran dari dalam diri,rasa malas dan acuh tak acuh dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan.Padahal peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak menimbulkan masalah bagi kita yang tinggal didalamnya.Mahasiswa seharusnya menjadi penggerak dan penyuara terkait masalah lingkungan.

      Delete
  54. bagaimana cara menjadi kan pengendalian lingkungan sebagai kewajiban

    ReplyDelete
  55. Apa Dampak negatif globalisasi dalam kaitan dengan arus informasi terhadap lingkungan hidup?

    ReplyDelete
  56. Apa dampak negatif globalisasi dalam kaitannya dengan arus informasi terhadap lingkungan hidup terjadi terutama pada lingkungan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari kaka alodia, jadi Perkembangan teknologi yang pesat di era globalisasi juga berisiko menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, seperti polusi udara dan air, pengurangan keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim. Hal ini dapat mengancam keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan manusia di masa depan

      Delete
  57. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi kapitalisme?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari kaka Helena Sulistya Wati tentang sistem ekonomi Kapitalisme.
      Menurut Max Weber, sistem ekonomi kapitalis yaitu sebuah sistem ekonomi yang ditujukan kepada suatu pasar serta dipacu agar bisa menghasilkan keuntungan dari kegiatan pertukaran yang ada di pasar tersebut.

      Delete
    2. Saya akan menjawab pertanyaan dari teman Helena sulistya Wati. pertanyaannya, Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi kapitalisme?
      Sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana alat produksi , distribusi, dan pemanfaatannya dimiliki secara privat oleh individu atau swasta. Dalam sistem ini, pelaku usaha swasta memiliki dan mengendalikan properti sesuai kepentingan mereka. Sistem ekonomi kapitalisme memberikan kebebasan penuh pada semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Setiap individu memiliki hak penuh untuk mengambil manfaat atas harta atau kekayaannya sebagai alat produksi dan usaha. Sistem ekonomi kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang paling banyak digunakan di berbagai negara

      Delete
  58. Apa cara paling efektif yang dapat kita lakukan dalam menghadapi berbagai tantangan yang berkaitan dengan faktor ekonomi,politik dan budaya dalam pengendalian permasalahan lingkungan hidup

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam menghadapi tantangan yang berkaitan dengan faktor ekonomi, politik, dan budaya dalam pengendalian permasalahan lingkungan hidup, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

      Meningkatkan kesadaran lingkungan dan partisipasi masyarakat: Pendidikan dan kesadaran lingkungan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pengendalian lingkungan. Masyarakat perlu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi program pengendalian lingkungan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program tersebut.

      Memperkuat peraturan dan penegakan hukum: Peraturan dan kebijakan yang kuat dan berlaku adil serta penegakan hukum yang tegas dan efektif dapat menjadi alat penting dalam pengendalian lingkungan hidup.

      Mendorong teknologi yang ramah lingkungan: Penerapan teknologi yang ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, dapat membantu mengurangi dampak negatif manusia pada lingkungan. Pemerintah dapat memberikan insentif untuk penggunaan teknologi ramah lingkungan bagi sektor industri dan masyarakat.

      Peningkatan kerjasama antara sektor publik dan swasta: Kemitraan antara sektor publik dan swasta dapat meningkatkan efektivitas program pengendalian lingkungan hidup dengan menggabungkan sumber daya dan kapasitas dari kedua sektor tersebut.

      Meningkatkan dialog antar pemangku kepentingan: Dialog antara pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat, dan industri, dapat membantu mengidentifikasi masalah lingkungan dan mencari solusi yang sesuai dan berkelanjutan.

      Membangun kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan: Kebijakan pengendalian lingkungan harus mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk menciptakan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.

      Memperkuat kerjasama internasional: Kerjasama internasional dalam pengendalian lingkungan dapat membantu mengatasi masalah lingkungan yang melintasi batas negara dan memperkuat upaya pengendalian lingkungan secara global.

      Delete
  59. apa saja yang termasuk Permasalahan, tantangan, dan peluang pengendalian lingkungan ke depan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Sixta Angrainy Lagur tentang apa saja yang termasuk permasalahan, tantangan, dan peluang pengendalian lingkungan ke depan?
      Masalah lingkungan yang perlu diatasi di masa depan antara lain perubahan iklim, kerusakan ekosistem, polusi udara dan air, deforestasi, dan limbah yang tidak terkelola dengan baik. Tantangan dalam mengatasi masalah lingkungan termasuk kesulitan dalam menggalang kesepakatan antar negara, biaya tinggi untuk teknologi ramah lingkungan, dan sikap kurang peduli dari masyarakat. Namun, ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah lingkungan, seperti meningkatkan efisiensi energi dan beralih ke sumber energi terbarukan, mendukung industri ramah lingkungan, dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak dan upaya yang serius dalam menjaga lingkungan hidup untuk menciptakan dunia yang lebih baik di masa depan.

      Delete
  60. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  61. Apakah ada alternatif lain yang dapat digunakan selain GDP untuk mengukur kemajuan pembangunan sebuah negara?

    ReplyDelete
  62. Bagaimana globalisasi mempengaruhi kebijakan lingkungan dan pengaturan pemerintah dalam hal pengendalian lingkungan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Desy:
      Globalisasi memiliki dampak besar terhadap kebijakan lingkungan dan pengaturan pemerintah dalam hal pengendalian lingkungan. Seiring dengan meningkatnya perdagangan internasional dan investasi asing, banyak negara menghadapi tekanan untuk mengurangi regulasi lingkungan yang dianggap menghambat investasi dan perdagangan.

      Di satu sisi, globalisasi telah mendorong pengembangan teknologi dan kebijakan lingkungan yang lebih baik dan lebih efisien, karena permintaan pasar yang meningkat untuk teknologi hijau dan produk ramah lingkungan. Namun, di sisi lain, kebijakan lingkungan dapat menjadi korban dari persaingan global yang meningkat, di mana negara-negara bersaing untuk menarik investasi asing dengan menawarkan lingkungan regulasi yang lebih rendah.

      Dalam beberapa kasus, globalisasi telah memperkuat kekuatan korporasi dan melemahkan kekuatan pengaturan pemerintah dalam hal pengendalian lingkungan. Perusahaan multinasional memiliki sumber daya yang lebih besar dan lebih banyak pengaruh politik daripada pemerintah nasional, yang dapat menghasilkan tekanan pada pemerintah untuk melemahkan regulasi lingkungan.

      Namun, beberapa upaya internasional telah dilakukan untuk meningkatkan regulasi lingkungan dan pengendalian lingkungan, seperti Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim dan Konvensi Keragaman Hayati. Selain itu, organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Perdagangan Dunia juga berperan dalam mempromosikan kebijakan lingkungan dan pengendalian lingkungan yang lebih ketat di tingkat global.

      Dalam hal ini, penting bagi pemerintah untuk memperkuat regulasi lingkungan dan pengendalian lingkungan, sambil tetap mempertahankan persaingan ekonomi yang sehat dan mempromosikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan kebijakan dan kerangka hukum yang tepat untuk mengatur praktek industri dan perdagangan, serta mendorong pengembangan teknologi dan investasi yang ramah lingkungan.

      Delete
    2. Saya akan menjawab pertanyaan dari ka desy:
      Secara sederhana perubahan globalisasi merupakan perubahan yang mendunia, dimana tanpa disadari perubahan yang terjadi pada suatu tempat membuat tempat lainnya mengikuti.Contohnya dalam pengendalian lingkungan yaitu pola sarapan roti adalah budaya yang ada pada daerah Eropa namun karena adanya globalisasi membuat masyarakat NTT yang biasanya sarapan nasi dan atau ubi mulai menghilang,dan mengakibatkan tingginya sampah plastik roti yang ada di NTT dan juga hilangnya budaya yang sudah ada sejak dahulu.Pada intinya dampak yang ditimbulkan globalisasi sangatlah berpengaruh terhadapan pola konsumsi,budaya dan ekonomi suatu daerah dan mulai menyebar.

      Delete
  63. Selain meningkatkan emisi gas rumah kaca , globalisasi telah menyebabkan banyak habitat alami hewan menjadi korban peningkatan pertanian, peternakan, perikanan, dan kegiatan ekonomi lainnya. Semakin banyak hutan ditebang dan semakin banyak saluran air yang diambil ikan secara berlebihan, lingkungan kita menjadi semakin miskin dan tidak sehat.

    ReplyDelete
  64. Jika dilihat dari kondisi lingkungan kita sekarang, kerusakan apa saja yang mungkin terjadi kedepannya? dana apakah masih ada peluang untuk memperbaikinya ?

    ReplyDelete
  65. Hal-hal seperti apa yang dapat menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pengendalian kerusakan lingkungan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi penentu dalam keberhasilan pengendalian kerusakan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
      1. Kesadaran dan Pendidikan Lingkungan: Tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang isu-isu lingkungan sangat penting. Pendidikan lingkungan yang efektif dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan menginspirasi tindakan yang bertanggung jawab.

      2. Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan lingkungan dapat menciptakan keterlibatan yang lebih luas dan memastikan dukungan yang berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

      3. Teknologi Ramah Lingkungan: Penggunaan teknologi yang inovatif dan ramah lingkungan dapat berkontribusi secara signifikan dalam pengendalian kerusakan lingkungan. Misalnya, penggunaan energi terbarukan, pengolahan limbah yang efisien, atau teknologi hijau lainnya.

      4. Kolaborasi Antar-Sektor: Kerjasama antara sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil sangat penting dalam mengatasi masalah lingkungan. Kolaborasi ini dapat mencakup perusahaan yang menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab, lembaga pemerintah yang mendukung inisiatif lingkungan, dan LSM yang melakukan advokasi dan pemantauan lingkungan.

      5. Pemantauan dan Evaluasi: Sistem pemantauan yang efektif dan evaluasi terhadap upaya pengendalian kerusakan lingkungan penting dilakukan secara teratur. Hal ini memungkinkan untuk mengukur progres, mengidentifikasi masalah yang muncul, dan membuat perbaikan yang diperlukan.

      6. Kelestarian Ekonomi: Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan mempertimbangkan dampak lingkungan adalah faktor penting dalam pengendalian kerusakan lingkungan. Menerapkan prinsip ekonomi hijau dan mempromosikan model bisnis yang berkelanjutan dapat membantu mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

      Delete
  66. Apa yang harus dilakukan dalam pengendalian dampak lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengendalian dampak lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup adalah tindakan yang sangat penting untuk memastikan bahwa lingkungan tetap sehat dan lestari bagi kehidupan kita dan generasi mendatang. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan dampak lingkungan dan pengendalian lingkungan hidup:
      1.Kurangi penggunaan bahan kimia berbahaya: Bahan kimia berbahaya dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia.
      2.Kurangi penggunaan energi fosil: Penggunaan energi fosil seperti bahan bakar minyak, batu bara, dan gas alam dapat menghasilkan emisi gas kaca rumah yang berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia.
      3.Mengurangi konsumsi energi: Mengurangi penggunaan listrik, udara dan bahan bakar dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencegah perubahan iklim.

      Delete
  67. Permasalahan seperti apa yang ditimbulkan jika pengendalian lingkungan kedepannya tidak diperhatikan?

    ReplyDelete
  68. bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pengendalian lingkungan??

    ReplyDelete
    Replies
    1. kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat sangat penting dalam pengendalian lingkungan yang efektif. Masing-masing memiliki peran penting dalam mempromosikan keberlanjutan lingkungan yang berkelanjutan.
      1. Pemerintah Pemerintah memiliki peran penting dalam membuat dan menegakkan regulasi dan kebijakan lingkungan yang ketat. Pemerintah juga dapat menyediakan insentif dan dana untuk mendorong inovasi dan teknologi hijau, serta mempromosikan partisipasi masyarakat dalam pengendalian lingkungan. Pemerintah dapat bekerja sama dengan masyarakat dan sektor swasta dalam melaksanakan kebijakan lingkungan, seperti program pengelolaan limbah dan program pengurangan emisi gas rumah kaca.
      2. Masyarakat Masyarakat dapat memainkan peran penting dalam pengendalian lingkungan melalui partisipasi aktif dalam program-program lingkungan dan melaporkan pelanggaran lingkungan. Masyarakat dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi area-area yang memerlukan perhatian khusus, seperti area yang terkena dampak pembangunan industri atau area yang terkena dampak perubahan iklim. Masyarakat juga dapat membantu dalam pengembangan program pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan mempromosikan gaya hidup yang ramah lingkungan.
      3. Sektor Swasta Sektor swasta dapat membantu dalam pengendalian lingkungan dengan mengembangkan teknologi dan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Perusahaan dapat mengurangi limbah dan emisi dengan memperbaiki proses produksi, menggunakan sumber daya yang lebih efisien dan mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya. Perusahaan juga dapat menyediakan dana dan insentif untuk program lingkungan dan berpartisipasi dalam upaya untuk mengembangkan solusi untuk masalah lingkungan.
      Melalui kolaborasi yang efektif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, pengendalian lingkungan dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Ini memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak dan kerjasama yang terus-menerus untuk mengatasi masalah lingkungan dan menjaga lingkungan hidup yang sehat bagi generasi mendatang.

      Delete
  69. Dengan teknologi, pengendalian lingkungan hidup yang berat dilakukan oleh manusia dapat dilakukan dengan mesin salah satu teknologi yang digunakan untuk mengendalikan lingkungan adalah Soil Washing.
    Soil washing adalah Metode pengolahan dengan menggunakan zat cair
    (seperti air, namun terkadang dicampur dengan
    pelarut) dan proses mekanik untuk
    membersihkan tanah.

    ReplyDelete
  70. Indonesia sebagai negara penghasil sawit terbesar didunia tentu akan menjadi sebuah ancaman jika turut andil dalam adaptasi da mitigasi perubahan iklim. Pasalnya alih fungsi hutan yang dijadikan kebun sawit merupakan hal yang bertentangan dengan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Oleh karena itu, apa motivasi yang menjadikan Indonesia meratifikasi Paris agreement padahal hal tersebut tidak sejalan dengan ekonomi negara?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Indonesia meratifikasi Paris Agreement pada tahun 2016 dengan tujuan untuk turut berkontribusi dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim. Pada saat itu, pemerintah Indonesia menyatakan bahwa pengurangan emisi gas rumah kaca adalah tanggung jawab bersama dan perlu adanya kolaborasi antar negara untuk mencapai tujuan tersebut.

      Meskipun Indonesia merupakan negara penghasil sawit terbesar di dunia, namun pemerintah juga menyadari bahwa alih fungsi hutan menjadi kebun sawit merupakan salah satu penyebab utama deforestasi di Indonesia dan berdampak pada perubahan iklim. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengurangi deforestasi dan merencanakan program restorasi hutan dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

      Selain itu, Indonesia juga menyadari bahwa perubahan iklim akan berdampak negatif pada sektor ekonomi, seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata, yang merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia juga memiliki motivasi ekonomi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim untuk menjaga keberlangsungan sektor-sektor tersebut.

      Dalam konteks ini, ratifikasi Paris Agreement oleh Indonesia dapat dianggap sebagai upaya pemerintah untuk menjaga keberlangsungan sektor ekonomi yang terdampak oleh perubahan iklim, sekaligus berkontribusi dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim. Selain itu, ratifikasi Paris Agreement juga dapat membuka peluang bagi Indonesia untuk memperoleh dukungan dan kerja sama internasional dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

      Delete
  71. Apa dampak negatif globalisasi terhadap lingkungan yang tidak dapat di tanggulangi ?

    ReplyDelete
  72. Apa yang sudah di lakukan untuk menangani permasalahan dan tantangan lingkungan hidup?

    ReplyDelete
  73. sebutkan tantangan apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan lingkungan untuk menunjang program pembangunan berkelanjutan di Indonesia ?

    ReplyDelete

  74. Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan yang kompleks dan bervariasi. Berikut ini adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam pengelolaan lingkungan untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan di Indonesia:

    Deforestasi dan Kerusakan Hutan: Indonesia memiliki salah satu laju deforestasi tertinggi di dunia, yang mengakibatkan hilangnya habitat alami, kerusakan ekosistem, dan peningkatan emisi gas rumah kaca. Pengelolaan hutan yang tidak berkelanjutan, illegal logging, serta konversi hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan merupakan tantangan utama yang perlu diatasi.

    Pencemaran Air dan Penurunan Kualitas Air: Peningkatan aktivitas industri, pertanian intensif, dan kepadatan populasi telah menyebabkan pencemaran air di banyak daerah di Indonesia. Peningkatan limbah industri, penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan, serta kurangnya infrastruktur sanitasi yang memadai merupakan tantangan dalam menjaga kualitas air yang baik.

    Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim: Emisi gas rumah kaca dari sektor industri, transportasi, dan pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan polusi udara dan kontribusi terhadap perubahan iklim global. Peningkatan pemakaian energi terbarukan, pengen

    ReplyDelete
  75. Faktor faktor apa saja yang menyebabkan belum optimalnya pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia?

    ReplyDelete
  76. Siapa saja pihak-pihak yang bertanggjng jawab dalam mengelola lingkungan hidup?

    ReplyDelete
  77. Bagaimana cara mengatasi Permasalahan, tantangan, dan peluang pengendalian lingkungan ke depan?

    ReplyDelete