5.4.1. MATERI KULIAH
5.4.1.1. Membaca Materi Kuliah
Sebelum mengakhiri pelaksanaan kuliah mata kuliah ini, mudah-mudahan Anda menyadari bahwa sebagai generasi muda Anda menghadapi permasalahan kompleks dengan begitu banyak tantangan. Sebagai generasi muda, Anda akan meneruskan evolusi Homo sapiens (human evolution) dan beraneka organisme lainnya di muka bumi ini. Jika Anda bersedia membuka diri untuk menjadi sadar dan kemudian mau bertindak untuk menyelamatkan lingkungan hidup maka peluang kita untuk berhasil akan cukup memberi harapan. Supaya Anda bisa membuka diri untuk menjadi sadar maka Anda perlu belajar lebih banyak lagi mengenai lingkungan hidup pada umumnya, dan pengendalian lingkungan hidup pada khususnya. Setelah sadar Anda perlu mulai melakukan sesuatu, sekecil apapun, paling tidak mulai dari usaha untuk mengurangi jejak kaki ekologis sendiri sehingga bisa berkontribusi mengurangi beban lingkungan hidup kita. Kemudian Anda juga bisa mengkampanyekan kepedulian lingkungan hidup dengan menggunakan akun media sosial yang Anda miliki atau bergabung dengan grup media sosial yang mengkampanyekan kepedulian lingkungan. Berikutnya Anda bisa meningkatkan kepedulian Anda dengan menggunakan cara-cara lainnya. Jika selama ini Anda melaksanakan kuliah materi kuliah ini saja sudah setengah hati, seharusnya Anda malu bagaimana seorang anak kecil bernama Greta Thunberg bisa berteriak begitu lantang mengenai krisis lingkungan hidup yang sedang kita hadapi (klik untuk menonton video).
Sebelum mengakhiri pelaksanaan kuliah mata kuliah ini, mudah-mudahan Anda menyadari bahwa sebagai generasi muda Anda menghadapi permasalahan kompleks dengan begitu banyak tantangan. Sebagai generasi muda, Anda akan meneruskan evolusi Homo sapiens (human evolution) dan beraneka organisme lainnya di muka bumi ini. Jika Anda bersedia membuka diri untuk menjadi sadar dan kemudian mau bertindak untuk menyelamatkan lingkungan hidup maka peluang kita untuk berhasil akan cukup memberi harapan. Supaya Anda bisa membuka diri untuk menjadi sadar maka Anda perlu belajar lebih banyak lagi mengenai lingkungan hidup pada umumnya, dan pengendalian lingkungan hidup pada khususnya. Setelah sadar Anda perlu mulai melakukan sesuatu, sekecil apapun, paling tidak mulai dari usaha untuk mengurangi jejak kaki ekologis sendiri sehingga bisa berkontribusi mengurangi beban lingkungan hidup kita. Kemudian Anda juga bisa mengkampanyekan kepedulian lingkungan hidup dengan menggunakan akun media sosial yang Anda miliki atau bergabung dengan grup media sosial yang mengkampanyekan kepedulian lingkungan. Berikutnya Anda bisa meningkatkan kepedulian Anda dengan menggunakan cara-cara lainnya. Jika selama ini Anda melaksanakan kuliah materi kuliah ini saja sudah setengah hati, seharusnya Anda malu bagaimana seorang anak kecil bernama Greta Thunberg bisa berteriak begitu lantang mengenai krisis lingkungan hidup yang sedang kita hadapi (klik untuk menonton video).
Untuk mengurangi jejak kaki ekologis, silahkan terlebih dahulu mengukur berapa besar jejak kaki ekologis Anda saat ini dengan menggunakan layanan Footprint Calculator dari 8billiontrees (karena Anda mahasiswa Kehutanan). Footprint calculator ini tidak menyediakan terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia sehingga untuk menjawab pertanyaan, Anda perlu menerjemahkan setiap pertanyaan dengan menggunakan layanan penerjemahan, misalnya Google Translate. Bebetapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam menjawab pertanyaan adalah:
- Memilih negara tempat tinggal, klik pilihan More Countries dan kemudian pilih Indonesia
- Untuk menjawab pertanyaan mengenai jumlah, ketik pilihan yang sesuai atau klik Other lalu ketik angka, untuk menjawab pertanyaan pilihan ganda silahkan klik pilihan yang sesuai/
- Setelah selesai menjawab pertanyaan, Anda akan memperoleh nilai jejak kaki ekologis Anda dalam setahun sebagai ekivalen emisi karbon dan jumlah pohon yang perlu Anda tanam setiap tahun untuk menyerap semua karbon yang Anda hasilkan agar tidak berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.
Setelah mengengetahui berapa jumlah pohon yang harus Anda tanam, pastikan bahwa Anda benar-benar menanam dan memelihara pohon yang Anda tanam sampai benar-benar menjadi pohon. Perlu Anda perhatikan bahwa setiap kalkulator jejak kaki ekologis dibuat untuk tujuan khusus tertentu. Sebagai mahasiswa kehutanan, setelah mencoba kalkulator yang disediakan oleh situs 8billiontrees, silahkan juga mencoba menghitung jejak kaki karbon dengan menggunakan kalkulator jejak kaki ekologis yang disediakan oleh WWF dan lakukan apa yang direkomenfasikan setelah selesai melakukan perhitungan.
Pada era milenial sekarang ini, Anda masing-masing tentu mempunyai akun media sosial. Bahkan mungkin bukan hanya satu, melainkan akun beberapa media sosial sekaligus. Anda mungkin mempunyai akun Facebook, Instagram, TikTok, youtube, WhatsApp, dan berbagai platform media sosial lainnya. Platform media sosial bisa bersifat terbuka untuk publik misalnya Facebook dan sejenisnya, atau bersifat tertutup misalnya WhatsApp dan sejenisnya. Pernahkah Anda bertanya kepada diri sendiri, untuk apa harus mempunyai akun media sosial? Apakah hanya untuk menunjukkan kehebatan diri masing-masing? Untuk melakukan felxing secara daring? Jika bukan hanya untuk menunjukkan kehebatan diri maka pasti Anda sudah menggunakan untuk mengkampanyekan kepedulian terhadap sesuatu, misalnya kepedulian terhadap lingkungan hidup. Bagaimana caranya? Anda bisa membuat grup mengenai isu lingkungan hidup tertentu dan kemudian mengundang kawan untuk bergabung. Atau Anda juga bisa bergabung dengan grup sejenis yang sudah ada, misalnya grup Facebook Relawan Ficus Nusa Tenggara dan Masyarakat Ficus, men-subscribe channel youtube Bumiku Satu, dsb. Tentu saja tidak cukup hanya dengan membuat grup atau bergabung dengan grup media sosial mengenai kepedulian lingkungan, setelah membuat grup dan bergabung dengan grup Anda perlu melakukan sesuatu dan kemudian mem-posting apa yang sudah Anda lakukan.
Tentu masih banyak hal lain lagi yang dapat Anda lakukan untuk menjadi peduli terhadap lingkungan hidup. Daripada harus menunggu terjadi bencana baru melakukan penggalangan dana, mengapa misalnya tidak menggalang dana untuk mencegah pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup sehingga dapat menghindarkan terjadinya bencana? Daripada ikut melakukan domonstrasi mendukung calon kepala daerah, mengapa tidak berdemonstrasi untuk menyuarakan kepedulian terhadap masalah lingkungan hidup dengan cara melakukan audiensi dengan wakil rakyat di DPRD misalnya? Atau, adakah di antara Anda yang merencanakan melakukan penelitian skripsi prodi kehutanan dalam kaitan dengan lingkungan hidup? Misalnya meneliti mengenai jenis-jenis pohon lokal yang berpotensi sebagai pohon penghijauan, daripada harus menanam jenis-jenis pohon dari luar seperti johar, mahoni, sonokeling, dsb. Mengapa tidak meneliti jenis-jenis Ficus yang berpotensi sebagai jenis kerangka (framework species) untuk memulihkan hutan dan lahan kritis?
Anda, kita, dan semua pihak perlu berama-sama berkomitmen untuk melakukan pengendalian dan perlindungan lingkungan hidup. Hanya komitmen semua pihak bisa memberikan peluang kepada kita untuk tidak sekedar hanyut dalam arus utama perkembangan dunia. Melainkan ikut berkontribusi mengendalikan arus globalisasi untuk mewujudkan perkembangan yang oleh Pemerintah Jepang disebut Masyarakat 5,0 (Society 5.0), bukan sekedar menuju Industri 5,0 (Industry 5.0) (Gambar 5.3). Berkontribusi melakukan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Namun jika setelah menyelesaikan kuliah ini Anda tetap tidak melakukan sesuatu, maaf, saya harus berkata jujur bahwa peluang kita bisa keluar dari krisis lingkungan hidup akan tetap kecil. Mungkin Anda perlu membaca Frontiers in Young Minds untuk menjadikan Anda benar-benar anak muda yang berpikiran ke depan.
Gambar 3 Perkembangan arus besar dunia, A: Globalisasi dari Globalisasi 1,0 ke Globalisasi 4,0, B: Industri dari Industri 1,0 menuju Industri 5,0, dan C: Masyarakat dari Masyarakat 1,0 menjadi Masyarakat 5,0 (klik untuk memperbesar) |
5.4.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka
Silahkan mengklik halaman Pustaka Wajib untuk mengakses buku teks, halaman web, dan berbagai sumber lainnya untuk memperdalam pemahaman mengenai pengelolaan, perlindungan, dan pengendalian lingkungan hidup, khususnya (klik untuk mengunduh gratis):
- Barrow, C.J. (1999) Environmental Management for Sustainable Development: Chapter 4 Environmentalism, social sciences, economics and environmental management, Chapter 5 Environmental management, business and law
- Blewitt, J. (2008) Understanding Sustainable Development: Chapter 5 Sustainable Development, Politics and Governance, Chapter 6 Beyond the Imperatives of Economic Growth and ‘Business as Usual’, Chapter 7 Envisioning a Sustainable Society
- Farmer, A. (2007) Handbook of Environmental Protection and Enforcement: Principles and Practice.: Chapter 1 Introduction: The Principles and Nature of Regulation, Chapter 2 The Nature of Environment Enforcement Authorities
- Rogers, P.P., Jalal, K.F., & Boyd, J.A. (2008) An Introduction to Sustainable Development: Chapter 2 Challenges of Sustainable Development, Chapter 8 Social Dimensions and Policies, Chapter 9 The Economics of Sustainability, Chapter 10 Sustainability: Externalities, Valuation, and Time Externalities
Mahasiswa wajib menyampaikan judul buku, judul bab buku, dan isi bab buku yang telah dibaca terkait dengan materi kuliah ini melalui Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas.
5.4.2. PENUNTASAN MATERI KULIAH
5.4.2.1. Menyampaikan dan Menanggapi Komentar dan/atau Pertanyaan
Setelah membaca materi kuliah ini, silahkan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal berkaitan langsung dengan materi kuliah ini di dalam kotak komentar yang terletak di sebelah bawah materi kuliah ini. Sampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal yang belum diuraikan secara jelas, bukan hal-hal yang yang sudah diuraikan dalam materi atau tidak berkaitan langsung dengan materi atau yang sudah disampaikan oleh mahasiswa lain. Silahkan juga menanggapi pertanyaan atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lain terhadap materi kuliah ini. Komentar dan/atau pertanyaan serta tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain harus sudah masuk selambat-lambatnya sampai pada Selasa, 9 Mei 2023 pukul 24.00 WITA. Salin komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah serta tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain lalu tempel dalam Laporan Melaksanakan Kuliah. Setiap mahasiswa juga dapat diminta untuk menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat melaksanakan ujian tengah semester.
5.4.2.2. Membagikan Blog Mata Kuliah dan Materi Kuliah
Untuk memanfaatkan media sosial dalam pembelajaran, silahkan membagikan membagikan blog mata kuliah dengan mengklik pilihan tombol media sosial untuk membagikan blog secara keseluruhan dan membagikan setiap materi kuliah dengan mengklik tombol pilihan media sosial yang disediakan pada setiap materi kuliah selambat-lambatnya sampai pada Selasa, 9 Mei 2023 pukul 24.00 WITA. Catat tautan (link) pembagian blog dan pembagian materi kuliah melalui media sosiadiminta untukwajib menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat melaksanakan ujian tengah semester.
5.4.2.3. Mengerjakan Latihan Pembelajaran Kasus
Untuk memastikan sejauh mana Anda sudah benar-benar memahami Materi Kuliah 5.4 ini dalam kaitan dengan empat materi kuliah pada pokok bahasan sebelumnya, silahkan laksanakan projek kuliah secara kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara perorangan:
- Silahkan kunjungi situs Footprint Calculator dari 8billiontrees dan hitung jejak kaki ekologis kelompok masing-masing dengan mendiskusikan setiap pertanyaan bersama anggota kelompok untuk menyepakati jawaban yang sesuai untuk semua anggota kelompok dengan mengikuti langkah-langkah yang telah diberikan pada materi kuliah. Tentukan berapa besar jejak kaki kelompok dalam setahun sebagai ekivalen emisi karbon dan jumlah pohon yang perlu Anda tanam setiap tahun untuk menyerap semua karbon yang Anda hasilkan.
- Untuk menggalang partisipasi masyarakat dalam membantu Anda menanam pohon, grup Facebook dengan nama grup yang Anda buat semenarik mungkin yang memuat: (1) postingan pertama membagikan jejak kaki ekologis kelompok Anda, (2) postingan kedua mengenai rencana penanaman pohon yang mencantumkan lokasi dan jumlah bibit yang Anda perlukan, dan postingan ketiga mengenai ajakan kepada siapa saja untuk bergabung ke dalam grup dan menyumbang bibit pohon untuk ditanam.
- Sampaikan permintaan bergabung ke grup Facebook Relawan Ficus Nusa Tenggara lalu buat satu postingan mengenai tumbuhan marga Ficus yang Anda ketahui sebagai mahasiswa kehutanan yang seharusnya mengetahui berbagai jenis tumbuhan hutan, mengingat jenis-jenis Ficus merupakan tumbuhan yang lazim terdapat di semua hutan di Indonesia, termasuk di Pulau Timor dan NTT pada umumnya.
Laporkan data hasil pengamatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada saat memasukan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas.
5.4.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH
Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, khusus mahasiswa Pengendalian Lingkungan 1 silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini:
- Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Kamis, 4 Mei 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa hasil penandatanganan daftar hadir;
- Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Selasa, 9 Mei 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan, silahkan periksa hasil pemasukan laporan.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan tidak menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas akan ditetapkan sebagai tidak melaksanakan kuliah.
***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada Selasa, 3 Mei 2022, diperbarui pertama kali pada Selasa, 2 Mei 2023.
Diterbitkan pertama kali pada Selasa, 3 Mei 2022, diperbarui pertama kali pada Selasa, 2 Mei 2023.
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.
Apa itu Sustainable Development Goals (SDGs)?
ReplyDeleteBaik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Elfrida K. Ine Tiga mengenai apa itu Sustainable Development Goals (SDGs).
DeleteSustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Elfrida K. Ine Tiga.
DeleteSDGs adalah program pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia dengan melibatkan berbagai lintas sektor dan lintas program dalam pengurangan kesenjangan agar tidak satu pun yang tertinggal.
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari kakak Elfrida, jadi Sustainable development goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan adalah salah satu agenda internasional yang disusun oleh PBB dalam rangka ingin menyejahterakan masyarakat dunia. Tujuan utamanya adalah untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi di negara yang membutuhkan bantuan.
DeleteMengutip sdg2030indonesia.org, sustainable development goals atau SDGs adalah suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan.
SDGs adalah salah satu agenda internasional yang disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Agenda ini melibatkan 194 negara, civil society, dan berbagai pelaku ekonomi di seluruh dunia.
SDGs adalah program yang berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. Disusun sejak 25 September 2015, tujuan SDGs adalah meliputi tiga dimensi, mulai dari lingkungan, sosial, dan ekonomi. Harapannya, seluruh agenda internasional ini dapat tercapai pada tahun 2030.
SDGs merupakan agenda pembangunan dunia yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia secara global. Agenda tersebut merupakan program pembangunan berkelanjutan dimana didalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang terukur dan telah disepakati oleh 193 negara anggota termasuk Indonesia. Melalui menu ini dapat menjadi gambaran bahwa perencanaan pembangunan DIY telah mendukung keberlangsungan rencana pembangunan global sesuai yang diamanatkan dalam target SDGs.
DeletePembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) adalah sebuah konsep pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi masa depan serta memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. SDGs terdiri dari 17 tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015, yang mencakup berbagai isu seperti pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, kelestarian lingkungan, dan perdamaian dan keadilan. Tujuan dari SDGs adalah untuk menciptakan dunia yang lebih adil, makmur, dan lestari bagi seluruh penduduk planet bumi. SDGs diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 melalui kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta di seluruh dunia.
DeleteApakah Sustainable Development Goals (SDGs) sudah berjalan dengan baik? Apabila belum berjalan dengan baik, apa saja penyebabnya ? Dan apa peran kita sebagai generasi muda untuk mengatasi hal tersebut?
ReplyDeleteTerima kasih
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Fransisca X. C Tuto Bean tentang apakah SDGs sudah berjalan dengan baik? Apabila belum berjalan dengan baik, apa penyebabnya dan apa peran generasi muda untuk mengatasinya?
DeleteSDGs masih belum berjalan secara optimal di banyak negara termasuk di Indonesia. Hal ini terlihat dari terus adanya masalah terkait kemiskinan, ketimpangan sosial, ketidakadilan gender, dan masalah lingkungan.
Beberapa penyebab utama SDGs belum berjalan optimal adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya SDGs. Selain itu, adanya kebijakan yang tidak mendukung implementasi SDGs juga menjadi penyebab lainnya. Selain itu, salah satu faktor utamanya adalah kurangnya dukungan dari pihak swasta.
Sebagai generasi muda, kita memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Pertama, kita dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang SDGs melalui berbagai kegiatan sosial dan pendidikan. Selain itu, kita dapat berperan sebagai agen perubahan dengan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, kita juga dapat memperhatikan pengelolaan lingkungan yang baik dan mengkonsumsi akan sadar lingkungan dan sosial.
Bagaimana peran serta dari generasi muda dalam rangka menciptakan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup?
ReplyDeleteSaya akan menjawab pertanyaan dari teman Patrick Gaudens Dedeo Pirikus.
DeleteGenerasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dalam masa depan, mereka akan menjadi pemimpin, pengambil keputusan, dan penentu arah kebijakan yang berpengaruh pada lingkungan hidup.
Salah satu caranya melalui aksi konkrit atau aksi nyata yaitu generasi muda juga dapat memainkan peran aktif dalam melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki lingkungan hidup. Mereka dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah, dan upaya-upaya lain untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan hidup.
Peran serta generasi muda sangat penting dalam menciptakan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Generasi muda memiliki potensi besar untuk mengubah perilaku dan menciptakan perubahan positif dalam lingkungan di sekitar mereka. Berikut adalah beberapa peran serta yang dapat dimainkan oleh generasi muda:
Delete1. Pendidikan dan Kesadaran : Generasi muda dapat menjadi agen perubahan dengan mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang isu-isu lingkungan dan dampaknya. Mereka dapat menghadiri seminar, lokakarya, atau pelatihan lingkungan, serta menggunakan media sosial dan platform online untuk berbagi informasi dan menginspirasi orang lain.
2. Partisipasi dalam Gerakan Lingkungan : Generasi muda dapat bergabung dengan gerakan lingkungan yang ada di komunitas mereka atau mendirikan gerakan sendiri. Mereka dapat berpartisipasi dalam aksi protes damai, petisi, atau kampanye advokasi untuk mendorong perubahan kebijakan yang mendukung perlindungan lingkungan.
3. Inisiatif Berkelanjutan : Generasi muda dapat menciptakan inisiatif berkelanjutan di sekolah, kampus, atau tempat kerja mereka. Mereka dapat memulai proyek seperti penanaman pohon, pengurangan limbah plastik, atau penggunaan energi terbarukan. Selain itu, mereka dapat mengembangkan solusi inovatif dan teknologi ramah lingkungan.
Pengendalian dan perlindungan lingkungan hidup adalah tanggung jawab bersama dari banyak pihak. Beberapa pihak yang perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan ini adalah:
ReplyDelete1.Pemerintah memiliki peran penting dalam pengendalian dan perlindungan lingkungan hidup. Mereka membuat undang-undang dan peraturan yang mengatur perlindungan lingkungan hidup dan mengawasi implementasi dari undang-undang tersebut.
2.Industri
3.Masyarakat
faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya tingkat kesadaran generasi muda dalam pengendalian dan pengelolaan lingkungan?
ReplyDeleteSalah satu faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kesadaran generasi muda dalam pengendalian dan pengelolaan lingkungan adalah rasa ketergantungan kepada pemerintah. Generasi muda selalu menganggao bahwa pemerintah sebagai kumpulan irang-orang yang dibiayai negara sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup. Padahal semua komponen dalam masyarakat, pemerintah dan juga swasta sangat harus berperan dalam hal tersebut
DeleteBeberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kesadaran generasi muda dalam pengendalian dan pengelolaan lingkungan antara lain pergaulan yang telah mengarah pada budaya konsumtif dan hedonisme, kekurangan pendidikan dan pengetahuan tentang lingkungan hidup dan sumber daya alam, serta kekurangan kepemimpinan dan kepemimpinan dalam mengambil keputusan yang berdampak pada lingkungan. Selain itu , kesadaran kesadaran akan kondisi lingkungan dan risiko perubahan iklim juga menjadi faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kesadaran generasi muda. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya pengendalian dan pengelolaan lingkungan melalui pendidikan, pengetahuan, dan kepemimpinan
DeleteBaik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Mario Fernando Eni Embu Terkait Pihak mana yang perlu bekerja sama dalam mengelola dan menjaga lingkungan
ReplyDeleteSebagai manusia yang tinggal di dalam sebuah lingkungan, baik masyarakat dan pemerintah, wajib bekerja sama untuk mewujudkan lingkungan yang nyaman dan aman, serta terhindar dari kerusakan dan pencemaran.
Bentuk kerja sama warga masyarakat dengan pemerintah dalam menjaga kelestarian dapat berupa penetapan dan pelaksanaan aturan, yang diikuti dengan program-program berbasis pelestarian lingkungan hidup.
Bagaimana generasi muda dapat mempersiapkan diri dan mengembangkan keterampilan untuk menjadi pemimpin dalam pengendalian lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan di masa depan?
ReplyDeleteBaik saya akan menjawab pertanyaan dari saudari windi :
DeleteGenerasi muda memegang peran yang sangat penting dalam mempromosikan pengendalian lingkungan dan keberlanjutan di masa depan. Berikut adalah beberapa cara bagaimana generasi muda dapat mempersiapkan diri dan mengembangkan keterampilan untuk menjadi pemimpin dalam bidang ini:
1. Pendidikan dan pengetahuan: Generasi muda harus meningkatkan pemahaman mereka tentang isu-isu lingkungan dan mempelajari teknologi hijau dan solusi berkelanjutan yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak lingkungan negatif. Pendidikan formal dan informal, termasuk bacaan, seminar, dan kursus pelatihan, dapat membantu generasi muda dalam meningkatkan pengetahuan mereka.
2. Keterampilan kepemimpinan: Generasi muda harus mengembangkan keterampilan kepemimpinan seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, memimpin, dan menginspirasi orang lain. Keterampilan ini dapat membantu mereka dalam memimpin gerakan lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan di masyarakat.
3. Kerja sama dan kemitraan: Generasi muda dapat bekerja sama dengan masyarakat lokal, pemerintah, dan organisasi lingkungan untuk memperoleh dukungan dan meningkatkan pengaruh mereka. Membangun kemitraan dan jaringan dapat membantu mereka dalam memperoleh sumber daya dan memperluas jangkauan pengaruh mereka.
4. Inovasi dan kreativitas: Generasi muda harus terbuka terhadap inovasi dan ide-ide kreatif untuk mempromosikan pengendalian lingkungan dan keberlanjutan. Mereka dapat mengembangkan proyek-proyek dan inisiatif yang baru dan berbeda untuk mengurangi dampak lingkungan negatif dan mempromosikan keberlanjutan.
5. Konsistensi dan kesabaran: Memperbaiki lingkungan hidup dan mempromosikan keberlanjutan adalah proses yang panjang dan memerlukan konsistensi serta kesabaran. Generasi muda harus siap untuk berkomitmen dalam jangka panjang dan bekerja secara bertahap untuk mencapai tujuan mereka.
Dengan mempersiapkan diri dan mengembangkan keterampilan ini, generasi muda dapat menjadi pemimpin masa depan yang kuat dalam bidang pengendalian lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan.
Bagaimana peran generasi muda dalam mendorong inovasi dan teknologi hijau untuk mengurangi dampak lingkungan negatif?
ReplyDeleteGenerasi muda memiliki peran yang penting dalam mendorong inovasi dan teknologi hijau untuk mengurangi dampak lingkungan negatif. Berikut adalah beberapa cara bagaimana generasi muda dapat berperan dalam hal ini:
Delete1. Mengembangkan ide dan inovasi: Generasi muda dapat mengembangkan ide dan inovasi baru untuk mengurangi dampak lingkungan negatif. Mereka dapat melibatkan diri dalam proyek-proyek inovatif yang berfokus pada solusi hijau dan berkelanjutan untuk memperbaiki lingkungan hidup.
2. Mendorong pengembangan teknologi hijau: Generasi muda dapat mendorong pengembangan teknologi hijau dengan menghadiri forum-forum teknologi dan inovasi, mengembangkan hubungan dengan perusahaan teknologi hijau, dan mempromosikan teknologi hijau di kalangan teman-teman dan keluarga mereka.
3. Mengadopsi teknologi hijau: Generasi muda dapat menjadi pelopor dalam mengadopsi teknologi hijau dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti kendaraan listrik, peralatan hemat energi, dan perangkat lunak untuk mengurangi limbah dan menghemat energi.
4. Mendukung riset lingkungan: Generasi muda dapat mendukung riset lingkungan dan ilmiah dengan berpartisipasi dalam kegiatan riset dan menyebarluaskan hasil penelitian yang penting dalam bidang lingkungan.
5. Memperjuangkan solusi hijau: Generasi muda dapat memperjuangkan solusi hijau melalui aksi nyata dan pengaruh sosial. Mereka dapat mengadakan kampanye lingkungan, mempromosikan penggunaan tas belanja kain, memilih produk yang ramah lingkungan, dan memperjuangkan kebijakan publik yang berkelanjutan.
Dengan melakukan peran ini, generasi muda dapat mendorong inovasi dan teknologi hijau untuk mengurangi dampak lingkungan negatif, dan memperbaiki kondisi lingkungan hidup bagi generasi masa depan.
Dengan turut mengambil bagian berupa sosialisasi tentang dampak lingkunagn dan cara menjaga lingkungan.
DeleteApakah membagikan konten2 tentang pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh orang lain sudah dapat membantu dalam upaya pengendalian lingkungan? Atau harus perlu tindakan nyata Daris etiap individu generasi muda agar bisa tergolong dalam generasi muda yang peduli terhadap lingkungan
ReplyDeleteMengapa partisipasi kaum muda masih kurang dalam proses pengendalian lingkungan ?
ReplyDeletePartisipasi generasi muda masih kurang karena kurangnya kesadaran serta minimya SDM yang dimiliki sehingga membuat anak muda kurang aktif dalam membantu menjaga lingkungan serta belum ada dampak secara langsung ke generasi muda
DeleteApa yang dapat dilakukan generasi muda untuk membuat lingkungan hidup dapat terjaga?
ReplyDeletePeran generasi muda dalam pelestarian lingkungan hidup di Indonesia di mulai dari diri sendiri sebagai generasi muda, kemudian menyadarakan dan mengajak semua lapisan masyarakat dengan mengadakan kegiatan bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar, menanami lahan yang tidak di gunakan, memberikan penjelasan tentang dampak membuang sampah sembarangan, melakukakan kegiatan reboisasi di tempat lingkungannnya masing-masing dan pembiasaan hidup bersih.
DeleteCoba teman-teman sebutkan salah satu contoh kerusakan lingkungan hidup di lingkungan tempat tinggal teman-teman dan apa tindakan yang dilakukan oleh generasi muda dilingkungan sekitar?
ReplyDeleteApa dampak positif yang dapat dihasilkan dari memanfaatkan peluang pengendalian lingkungan oleh generasi muda?
ReplyDeleteBagaimana opini yang harus di bangun sesama generasi muda dalam menjaga lingkungan serta contoh yang dapat di terapkan dalam opini tersebut?
ReplyDeleteBagaimana peran Anda sebagai generasi muda dalam menjaga lingkungan?
ReplyDeletePenggunaan sumber daya lingkungan secara efektif dan efisien dan juga mengurangi penggunaan benda yang akan menjadi sampah anorganik seperti plastik
DeleteTindakan seperti apa yang dapat dilakukan generasi muda untuk memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan
ReplyDeleteBaik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Aureliana Kue Gale
DeleteGenerasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan:
Kesadaran dan Pendidikan: Generasi muda dapat meningkatkan kesadaran tentang isu-isu pembangunan berkelanjutan dan pentingnya menjaga lingkungan melalui pendidikan dan advokasi. Mereka dapat mengambil inisiatif untuk mengorganisir seminar, lokakarya, atau acara lainnya untuk membagikan pengetahuan dan memotivasi orang lain untuk berperilaku berkelanjutan.
Konservasi Sumber Daya: Generasi muda dapat membantu melindungi dan mengelola sumber daya alam dengan bijak. Misalnya, mereka dapat mengurangi konsumsi air dan listrik yang berlebihan, mengoptimalkan penggunaan transportasi, dan mengurangi pemborosan makanan. Tindakan-tindakan sederhana seperti ini dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Penggunaan Energi Terbarukan: Generasi muda dapat mendorong penggunaan energi terbarukan dengan mengadopsi teknologi yang ramah lingkungan, seperti panel surya, turbin angin, atau penggunaan kendaraan listrik. Mereka juga dapat berpartisipasi dalam proyek-proyek energi terbarukan dan mendorong pemerintah dan lembaga lainnya untuk berinvestasi dalam infrastruktur energi terbarukan.
Mengurangi Limbah dan Daur Ulang: Generasi muda dapat mengurangi pembuangan limbah dan mendorong praktik daur ulang. Mereka dapat memilih untuk menggunakan produk yang dapat didaur ulang, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan memisahkan limbah secara benar. Dengan mendukung sistem daur ulang, mereka membantu mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan dan mengurangi dampak limbah terhadap lingkungan.
Keterlibatan Politik dan Sosial: Generasi muda dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan politik dan mempengaruhi perubahan kebijakan yang berkelanjutan. Mereka dapat memperjuangkan isu-isu penting melalui kampanye sosial, petisi, dan partisipasi dalam pemilihan umum. Dengan memperkuat suara mereka, generasi muda dapat mempengaruhi agenda pembangunan berkelanjutan.
Inovasi dan Kewirausahaan: Generasi muda memiliki potensi besar untuk mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan pembangunan berkelanjutan. Mereka dapat menciptakan start-up yang berfokus pada teknologi dan inovasi yang ramah lingkungan. Misalnya, pengembangan aplikasi berbasis teknologi untuk mempromosikan gaya hidup berkelanjutan, atau solusi teknologi untuk mengurangi dampak industri terhadap lingkungan.
Kerja Sama Global: Generasi muda dapat menjalin kerja sama dengan generasi muda dari negara lain untuk bertukar pengetahuan, pengalaman, dan
Sebutkan salah satu wujud peran generasi muda dalam kegiatan pengendalian lingkungan
ReplyDeleteApa yang harus dilakukan untuk mengurangi jejak kaki ekologis?
ReplyDelete